China Tuduh AS Coba Buat NATO Versi Baru di Indo-Pasifik, ASEAN Perlu Waspada
loading...
A
A
A
BEIJING - Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi menduga tujuan sebenarnya dari strategi Amerika Serikat (AS) di kawasan Indo-Pasifik adalah membentuk versi baru NATO.
Dia memperingatkan Gedung Putih bahwa setiap upaya untuk melakukannya akan digagalkan.
Berbicara di sela-sela Kongres Rakyat Nasional ke-13 pada Senin (7/3/2022), Wang mengecam Washington yang bertindak dengan cara yang akan menyebabkan ketidakstabilan di kawasan itu di tengah perselisihan teritorial antara China dan negara-negara lain.
“Asia-Pasifik adalah lahan yang menjanjikan untuk kerja sama dan pembangunan, bukan papan catur untuk kontes geopolitik,” ujar Wang, dilansir RT.com pada Senin (7/3/2022).
Mengkritik AS, Wang mengklaim pendekatan Amerika hanya bertujuan menegakkan dominasi melalui “politik blok” di wilayah tersebut, yang diyakini Beijing akan merusak persatuan politik dan ekonomi Asosiasi Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang sudah ada.
Selain membahas masalah regional, Menlu China menyatakan Beijing siap dan bersedia memainkan peran konstruktif dalam konflik antara Rusia dan Ukraina.
Dia menawarkan untuk memfasilitasi pembicaraan damai dan bekerja dengan komunitas internasional sebagai mediator.
Dia memperingatkan Gedung Putih bahwa setiap upaya untuk melakukannya akan digagalkan.
Berbicara di sela-sela Kongres Rakyat Nasional ke-13 pada Senin (7/3/2022), Wang mengecam Washington yang bertindak dengan cara yang akan menyebabkan ketidakstabilan di kawasan itu di tengah perselisihan teritorial antara China dan negara-negara lain.
“Asia-Pasifik adalah lahan yang menjanjikan untuk kerja sama dan pembangunan, bukan papan catur untuk kontes geopolitik,” ujar Wang, dilansir RT.com pada Senin (7/3/2022).
Mengkritik AS, Wang mengklaim pendekatan Amerika hanya bertujuan menegakkan dominasi melalui “politik blok” di wilayah tersebut, yang diyakini Beijing akan merusak persatuan politik dan ekonomi Asosiasi Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang sudah ada.
Selain membahas masalah regional, Menlu China menyatakan Beijing siap dan bersedia memainkan peran konstruktif dalam konflik antara Rusia dan Ukraina.
Dia menawarkan untuk memfasilitasi pembicaraan damai dan bekerja dengan komunitas internasional sebagai mediator.