Presiden Ukraina Zelensky Yahudi, Mengapa Israel Ogah Menolong?

Senin, 07 Maret 2022 - 14:08 WIB
loading...
Presiden Ukraina Zelensky...
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett. Israel sejuah ini menolak permintaan bantuan senjata oleh Ukraina untuk melawan invasi Rusia. Foto/REUTERS
A A A
KIEV - Bermodal darah Yahudi yang dimilikinya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebenarnya telah meminta lebih banyak bantuan dari Israel dalam melawan invasi Rusia . Namun, sejauh ini Tel Aviv menolak permintaan Kiev.

Duta Besar Ukraina untuk Israel Yevgen Korniychuk mengungkap ekspektasi Zelensky untuk bantuan Tel Aviv karena dia berdarah Yahudi.

“Sebagai duta besar negara dengan presiden Yahudi, saya dapat mengatakan Zelensky memiliki harapan yang lebih tinggi dari Israel daripada yang dapat diberikan Israel,” katanya baru-baru ini.

Korniychuk juga berspekulasi bahwa Perdana Menteri Israel Naftali Bennett berada dalam situasi sulit untuk menyeimbangkan hubungan Israel dengan Ukraina dan Rusia karena Zelensky adalah orang Yahudi.



Dia juga menunjukkan bahwa banyak orang Ukraina memenuhi syarat untuk berimigrasi ke Israel di bawah Law of Return—180.000 orang menurut perkiraan Israel.

“Kepemimpinan kami percaya bahwa Israel adalah satu-satunya negara demokratis yang memiliki hubungan baik dengan kedua pemimpin itu,” kata Korniychuk, merujuk pada Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Zelensky sebenarnya meminta Israel untuk mengambil peran mediator beberapa kali selama setahun terakhir, termasuk selama panggilan telepon terbarunya dengan Bennett.

Korniychuk mengatakan pesan Zelensky kepada Israel: "Terima kasih, kami menghargai semua upaya Anda, tetapi kami membutuhkan lebih banyak."

“Keputusan dibuat lebih lambat dari yang kami butuhkan, tetapi kami senang dengan langkah kemarin dan kami berharap dukungan yang lebih besar,” katanya.

Meski demikian, Israel telah mengirimkan sekitar 100 ton bantuan kemanusiaan, termasuk obat-obatan, kantong tidur, peralatan pemurnian air dan barang-barang lainnya.

Ukraina meminta Israel untuk mengirim tim paramedis, tetapi pemerintah menolak permintaan tersebut.

Ukraina juga meminta senjata pertahanan dan alat pelindung, tetapi Israel menolak permintaan itu.

Kornichuk mengulangi permintaan negaranya dalam pertemuan di Kantor Perdana Menteri pada Senin pekan lalu.

“Ketika Israel menginginkan bantuan kami, kami ada untuk mereka,” kata Korniychuk, merujuk pada PBB, permintaan konsuler, dan hal-hal lain.

Sementara itu, PM Bennett mengatakan pada hari Minggu bahwa Israel akan terus berusaha menengahi antara Rusia dan Ukraina bahkan jika keberhasilan tampaknya tidak mungkin.

Dia menyampaikan hal itu setelah kembali dari pembicaraan mendadak dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Kantor Bennett mengatakan perdana menteri telah berbicara tiga kali selama akhir pekan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Dalam pidato yang disiarkan televisi kepada kabinetnya, Bennett tidak memberikan rincian tentang pertemuan tiga jam dengan Putin pada hari Sabtu, hanya mengatakan bahwa itu mendapat "berkat dan dorongan dari semua pihak"—sebuah referensi ke Amerika Serikat, di antara kekuatan lainnya.

"Kami akan terus membantu di mana pun ini diminta, bahkan jika kemungkinannya tidak besar," kata Bennett, yang dilansir Reuters, Senin (7/3/2022).

"Saat ada celah kecil, dan kami memiliki akses ke semua sisi dan kemampuan, saya melihatnya sebagai kewajiban moral untuk melakukan setiap upaya."
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Serangan Rudal AS Hancurkan...
Serangan Rudal AS Hancurkan Masjid di Yaman
3 Anggota NATO Sangat...
3 Anggota NATO Sangat Takut jika Ukraina dan Rusia Sepakati Gencatan Senjata
Trump Ingin Kembali...
Trump Ingin Kembali Berkomunikasi via Telepon dengan Putin, Apa yang Dibahas?
Peran Tersembunyi AS...
Peran Tersembunyi AS dalam Perang Ukraina Terbongkar! Berikut 4 Faktanya
Rakyat Palestina Rayakan...
Rakyat Palestina Rayakan Idulfitri, Israel Intensifkan Serangan Darat dengan Kirim Ribuan Tentara ke Rafah
Ditinggal AS dan Eropa,...
Ditinggal AS dan Eropa, Presiden Ukraina Memiliki Misi Rahasia ke China dan Brasil
Agen FSB Rusia Selidiki...
Agen FSB Rusia Selidiki Senjata Sonik di Serbia
Trump Ancam Mengebom...
Trump Ancam Mengebom Iran Jika Teheran Tak Sepakati Perjanjian Nuklir
Gempa M 7,1 Guncang...
Gempa M 7,1 Guncang Kepulauan Tonga, Picu Peringatan Tsunami
Rekomendasi
Pramono Longgarkan Syarat...
Pramono Longgarkan Syarat Jadi Pasukan Oranye: Minimal Lulus SD, Pertimbangkan Hapus Batas Usia
PSSI Dikabarkan Dekati...
PSSI Dikabarkan Dekati Tristan Gooijer, Proses Naturalisasi Dimulai?
BRI Dorong UMKM Kota...
BRI Dorong UMKM Kota Depok Naik Kelas Lewat Program Klasterku, Pelaku Usaha Beri Apresiasi
Berita Terkini
Serangan Rudal AS Hancurkan...
Serangan Rudal AS Hancurkan Masjid di Yaman
2 jam yang lalu
Ini Pesan Hamas untuk...
Ini Pesan Hamas untuk Warga Palestina yang Merayakan Idulfitri saat Agresi Israel
3 jam yang lalu
Sampaikan Khotbah Salat...
Sampaikan Khotbah Salat Idulfitri, Khamenei: Israel Harus Diberantas
4 jam yang lalu
Incar 3 Periode, Trump:...
Incar 3 Periode, Trump: Saya Tidak Bercanda
5 jam yang lalu
Iran Rayakan Idulfitri...
Iran Rayakan Idulfitri pada Senin, Presiden Masoud Pezeshkian Serukan Persatuan Negara-negara Islam
6 jam yang lalu
Donald Trump Marah Besar...
Donald Trump Marah Besar kepada Putin, Ada Apa Gerangan?
7 jam yang lalu
Infografis
Trump Ogah Terlibat...
Trump Ogah Terlibat Rekonstruksi Ukraina setelah Perang Berakhir
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved