Rusia Kuasai Langit Ukraina, Jika Pilot-pilot Terbang Maka Akan Mati

Sabtu, 05 Maret 2022 - 07:34 WIB
loading...
Rusia Kuasai Langit Ukraina, Jika Pilot-pilot Terbang Maka Akan Mati
Wilayah udara Ukraina sepi dari lalu lalang pesawat karena sangat berbahaya di tengah invasi Rusia. Foto/REUTERS
A A A
KIEV - Rusia secara efektif sudah menguasai wilayah udara atau langit Ukraina dan hanya menyisakan sedikit ruang bagi pesawat tempur Kiev yang tersisa untuk beroperasi. Hal itu dipaparkan penerbang yang juga pensiunan komandan Angkatan Laut Amerika Serikat (AS), Ward Carroll.

Carroll, yang memiliki pengalaman menerbangkan jet tempur F-14, mengatakan kepada Newsweek bahwa sangat berbahaya bagi pilot tempur untuk beroperasi di wilayah udara Ukraina.

Dia bahkan menduga konvoi bala bantuan Moskow ke Ukraina akan terhenti karena rentan jadi korban salah sasaran.

“Mereka pada dasarnya dilarang terbang. Jika mereka terbang, mereka mati,” kata Carroll tentang Angkatan Udara Ukraina yang diperangi Moskow, yang dilansir Sabtu (5/3/2022).



Menurutnya, mengingat kekuatan udara Rusia yang luar biasa, ini akan menjadi aset yang bisa dimanfaatkan Moskow saat perang memasuki minggu kedua.

Seperti diketahui, Moskow belum menggunakan jet-jet tempur canggihnya sejak memulai invasi pada 24 Februari. Taktik itu telah membingungkan para pakar militer Barat.

Carroll, yang sekarang menjadi penulis dan pembawa acara saluran YouTube yang membahas urusan militer, mengatakan setiap serangan mendadak yang diterbangkan oleh jet tempur Ukraina pada tahap konflik ini akan menjadi misi terakhir.

"Itulah sebabnya, gagasan untuk mengirim lebih banyak pesawat seperti MiG-29 masih diperdebatkan saat ini," katanya.

"Ukraina dapat terbang untuk serangan singkat, serangan cepat, dan kemudian kembali ke dek dan menyembunyikan jet," ujarnya.

Situasinya sedemikian rupa sehingga Rusia menegaskan kontrol efektif atas ketinggian 10.000 kaki, dan Carroll mencatat bahwa "Siapa pun yang memiliki kekuasaan di atas 10.000 memiliki superioritas udara."
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1059 seconds (0.1#10.140)