Coba Kabur ke Luar Negeri, Warga Rusia Diinterogasi dan Dicap Pengkhianat Negara

Kamis, 03 Maret 2022 - 10:58 WIB
loading...
Coba Kabur ke Luar Negeri,...
Beberapa warga Rusia mencoba melarikan diri ke luar negeri setelah militer Moskow menginvasi Ukraina. Namun, mereka justru diinterogasi di bandara dan dicap sebagai pengkhianat negara. Foto/Igor Ivanko/Moskva News Agency
A A A
MOSKOW - Sejumlah warga Rusia mencoba melarikan diri dari negaranya setelah militer Moskow menginvasi Ukraina .

Alih-alih berhasil, mereka justru dinterogasi berjam-jam oleh agen FSB di bandara. Mereka juga dicap sebagai pengkhianat negara.

Upaya kabur beberapa warga Rusia itu diungkap situs berita MediaZona pada Rabu dan dikutip The Moscow Times, Kamis (3/3/2022).

Beberapa pria mengatakan kepada media tersebut bahwa mereka ditandai saat pemeriksaan paspor.



Beberapa dari mereka dikawal ke area penahanan terdekat dan ditanya tentang sikap mereka terhadap invasi Rusia ke Ukraina.
Setidaknya dua dari mereka mengatakan ponsel dan laptop mereka diperiksa untuk beberapa konten termasuk oposisi dan saluran media sosial Ukraina.

“Ketika saya dibebaskan [setelah 7 jam pemeriksaan], mereka mengatakan saya kemungkinan besar tidak akan diizinkan keluar dari negara ini,” kata Vyacheslav Ustenko, salah satu pria yang hendak melarikan diri.

Ustenko (21) mengatakan dia dihina dan dipermalukan oleh seorang agen Federal Security Service (FSB).

"Dia mengatakan saya adalah seorang anarkis, pengkhianat Tanah Air dan bahwa saya akan pergi ke Ukraina untuk berperang yang berada di pihak Kiev," katanya.

The Moscow Times dalam laporannya memberikan saran perjalanan untuk memaksimalkan peluang keluar yang berhasil di tengah laporan orang-orang Rusia yang anti-perang meninggalkan negara itu secara berbondong-bondong.

“Anda harus memiliki tiket pulang, katakanlah Anda terbang untuk berlibur, bersikap netral [terhadap perang di Ukraina] dan menghapus Telegram,” bunyi saran tersebut.

Setidaknya 36 negara, terutama negara-negara Barat, telah menutup wilayah udara mereka untuk pesawat Rusia. Itu terjadi setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan operasi militer khusus di Ukraina.

Namun, Rusia mengambil tindakan balas dendam dengan menutup wilayah udara untuk pesawat dari 36 negara tersebut.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1611 seconds (0.1#10.140)