Peringatan Keras Rusia: Perang Dunia Ketiga Pakai Nuklir dan Jadi Bencana
loading...
A
A
A
Secara terpisah dalam wawancara Al Jazeera, Lavrov menegaskan Krimea adalah bagian penting dari Rusia dan topik tersebut "tidak dapat didiskusikan".
Lavrov berbicara setelah juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan delegasi Rusia akan menunggu para negosiator Ukraina di lokasi pembicaraan pada Rabu malam.
Peskov sebelumnya menegaskan ajudan Presiden Rusia Vladimir Medinsky tetap menjadi negosiator utama Rusia dalam pembicaraan Rusia dengan Ukraina.
Pernyataan itu menyusul para pejabat Rusia dan Ukraina yang mengakhiri putaran pertama pembicaraan di wilayah Gomel, Belarusia pada Senin.
Pembicaraan tersebut bertujuan menemukan cara untuk mengakhiri konflik Ukraina.
Vladimir Medinsky mengatakan kepada wartawan bahwa selama negosiasi, kedua pihak berhasil menemukan "beberapa poin umum" di mana mereka "memprediksi posisi umum dapat ditemukan".
Dia mengatakan kedua belah pihak telah menyepakati putaran kedua negosiasi, yang dijadwalkan di Belarusia akhir pekan ini.
Pernyataan itu dikuatkan Leonid Slutsky, anggota delegasi Rusia dan kepala Komite Urusan Luar Negeri Duma, yang menekankan kedua belah pihak telah menemukan "sejumlah poin penting di mana kemajuan dapat dicapai".
"Delegasi Ukraina siap mendengarkan dan berpartisipasi dalam diskusi paling rinci tentang esensi masalah dalam agenda hari ini. Hasil utamanya adalah bahwa negosiasi itu sendiri terjadi, bahwa para pihak saling mendengar," ungkap Slutsky.
Pembicaraan itu dilakukan di tengah operasi militer khusus Rusia untuk demiliterisasi dan "de-Nazify" Ukraina, yang diumumkan Presiden Vladimir Putin pada 24 Februari 2022.
Lavrov berbicara setelah juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan delegasi Rusia akan menunggu para negosiator Ukraina di lokasi pembicaraan pada Rabu malam.
Peskov sebelumnya menegaskan ajudan Presiden Rusia Vladimir Medinsky tetap menjadi negosiator utama Rusia dalam pembicaraan Rusia dengan Ukraina.
Pernyataan itu menyusul para pejabat Rusia dan Ukraina yang mengakhiri putaran pertama pembicaraan di wilayah Gomel, Belarusia pada Senin.
Pembicaraan tersebut bertujuan menemukan cara untuk mengakhiri konflik Ukraina.
Vladimir Medinsky mengatakan kepada wartawan bahwa selama negosiasi, kedua pihak berhasil menemukan "beberapa poin umum" di mana mereka "memprediksi posisi umum dapat ditemukan".
Dia mengatakan kedua belah pihak telah menyepakati putaran kedua negosiasi, yang dijadwalkan di Belarusia akhir pekan ini.
Pernyataan itu dikuatkan Leonid Slutsky, anggota delegasi Rusia dan kepala Komite Urusan Luar Negeri Duma, yang menekankan kedua belah pihak telah menemukan "sejumlah poin penting di mana kemajuan dapat dicapai".
"Delegasi Ukraina siap mendengarkan dan berpartisipasi dalam diskusi paling rinci tentang esensi masalah dalam agenda hari ini. Hasil utamanya adalah bahwa negosiasi itu sendiri terjadi, bahwa para pihak saling mendengar," ungkap Slutsky.
Pembicaraan itu dilakukan di tengah operasi militer khusus Rusia untuk demiliterisasi dan "de-Nazify" Ukraina, yang diumumkan Presiden Vladimir Putin pada 24 Februari 2022.