Peringatan Keras Rusia: Perang Dunia Ketiga Pakai Nuklir dan Jadi Bencana
loading...
A
A
A
MOSKOW - Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov memberikan peringatan keras bahwa jika dilepaskan, Perang Dunia Ketiga akan dilancarkan dengan memakai senjata nuklir dan itu akan jadi bencana.
Peringatan mengerikan itu diungkapkan saat diwawancarai Al Jazeera pada Rabu (2/3/2022).
Sebelumnya, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan delegasi Rusia akan menunggu rekan-rekan Ukraina di Belarusia untuk memulai putaran kedua pembicaraan bilateral.
Akhir pekan lalu, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berpendapat satu-satunya alternatif adalah menjatuhkan sanksi kepada Rusia karena "invasi" ke Ukraina akan jadi awal Perang Dunia Ketiga.
Klaim yang dilontarkan Washington dan sekutu Baratnya jadi alasan memberlakukan sanksi baru terhadap Rusia, termasuk menutup wilayah udara mereka untuk semua penerbangan Rusia dan memberikan sanksi kepada sejumlah bank dan pejabat Rusia.
Menyinggung situasi di Ukraina, Lavrov mengatakan Moskow sedang mempersiapkan putaran kedua pembicaraan dengan Kiev, tetapi pihak Ukraina menyeret kakinya atas perintah Washington.
"Kami siap untuk putaran kedua negosiasi, tetapi pihak Ukraina bermain mengulur waktu atas perintah AS," ujar Lavrov.
Peringatan mengerikan itu diungkapkan saat diwawancarai Al Jazeera pada Rabu (2/3/2022).
Sebelumnya, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan delegasi Rusia akan menunggu rekan-rekan Ukraina di Belarusia untuk memulai putaran kedua pembicaraan bilateral.
Akhir pekan lalu, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berpendapat satu-satunya alternatif adalah menjatuhkan sanksi kepada Rusia karena "invasi" ke Ukraina akan jadi awal Perang Dunia Ketiga.
Baca Juga
Klaim yang dilontarkan Washington dan sekutu Baratnya jadi alasan memberlakukan sanksi baru terhadap Rusia, termasuk menutup wilayah udara mereka untuk semua penerbangan Rusia dan memberikan sanksi kepada sejumlah bank dan pejabat Rusia.
Menyinggung situasi di Ukraina, Lavrov mengatakan Moskow sedang mempersiapkan putaran kedua pembicaraan dengan Kiev, tetapi pihak Ukraina menyeret kakinya atas perintah Washington.
"Kami siap untuk putaran kedua negosiasi, tetapi pihak Ukraina bermain mengulur waktu atas perintah AS," ujar Lavrov.