Serangan Rusia ke Kiev Hancurkan Monumen Holocaust, 5 Tewas

Rabu, 02 Maret 2022 - 16:20 WIB
loading...
Serangan Rusia ke Kiev Hancurkan Monumen Holocaust, 5 Tewas
Serangan Rusia ke Kiev menghancurkan monumen Holocaust terkenal di Eropa dan menewaskan 5 orang
A A A
KIEV - Serangan pasukan Rusia ke Ibu Kota Ukraina , Kiev, ternyata merusak Babi Yar, salah satu monumen Holocaust paling terkenal di Eropa. Kerusakan itu pun dengan cepat mengundang kecaman internasional.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan kepala stafnya mengatakan militer Rusia telah mengebom sebuah menara radio di dekatnya yang menewaskan lima orang dan merusak tugu peringatan itu.

"Kepada dunia: apa gunanya mengatakan 'tidak akan pernah lagi' selama 80 tahun, jika dunia tetap diam ketika sebuah bom dijatuhkan di tempat yang sama di Babyn Yar? Setidaknya 5 tewas. Sejarah berulang…," tulis Zelenskiy dalam sebuah tweet.



"Baru saja, rentetan kuat sedang berlangsung. Sebuah rudal menghantam tempat di mana kompleks memorial Babyn Yar berada! Sekali lagi, orang-orang barbar ini membunuh para korban (the) Holocaust," Andriy Yermak, kepala staf Zelensky, menulis dalam sebuah tweet seperti dilansir dari USA Today, Rabu (2/3/2022).

Gedung Putih pada Selasa sore waktu setempat mengatakan Presiden Joe Biden berbicara dengan Zelensky tentang "peningkatan serangan Rusia di situs-situs yang digunakan oleh warga sipil di Ukraina, termasuk pemboman hari ini di dekat peringatan Holocaust Babyn Yar."

Babi Yar adalah tempat salah satu pembunuhan massal terburuk selama pendudukan Nazi di Ukraina. Pada bulan September 1941, pasukan Nazi membunuh lebih dari 33.000 orang Yahudi — penduduk Kiev pada saat itu — dalam salah satu pembunuhan massal terburuk selama Holocaust dan Perang Dunia II.



Lokasi pembunuhan di Kiev itu sekarang menjadi monumen peringatan bagi para korban dan monumen internasional melawan kekerasan semacam itu. Kompleks ini juga menyimpan memorial untuk orang lain yang dibunuh oleh Nazi, termasuk Roma dan pemberontak Ukraina.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengklaim bahwa invasinya yang tidak beralasan ke Ukraina akan mengarah pada "denazifikasi" negara itu dan mengakhiri "genosida" yang dibuat-buat terhadap orang-orang Ukraina yang berbahasa Rusia, yang tidak terjadi, di timur negara itu. Zelenskyy, presiden Ukraina, berbicara dengan bahasa Rusia dari timur Ukraina dan juga Yahudi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1217 seconds (0.1#10.140)