Takut China Tergiur Invasi Taiwan Saat Perang Ukraina, Delegasi AS Datangi Taipei
loading...
A
A
A
TAIPEI - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Senin (28/2/2022) mengirim sekelompok mantan tokoh militer dan keamanan nasional ke Taiwan.
Mereka akan bertemu dengan para pejabat, termasuk Presiden Taiwan Tsai Ing-wen di Taipei.
Perjalanan itu dilakukan di tengah kekhawatiran di AS bahwa China mungkin tertarik menyerang pulau itu setelah mengamati keengganan AS mengirimkan pasukan ke Ukraina.
Kunjungan itu awalnya dilaporkan oleh Reuters dan dikonfirmasi tak lama kemudian oleh diplomat Taiwan.
Kedutaan Besar Taiwan di AS mengatakan perjalanan itu adalah "pertanda bahwa hubungan antara Taipei dan Washington tetap 'kokoh'!"
Dipimpin mantan Ketua Kepala Staf Gabungan AS Mike Mullen, delegasi tersebut termasuk Meghan O'Sullivan, mantan wakil penasihat keamanan nasional dalam pemerintahan George W Bush, dan Michele Flournoy, mantan wakil menteri pertahanan di era Barack Obama.
Mantan pejabat Dewan Keamanan Nasional AS Mike Green dan Evan Medeiros juga bepergian dengan kelompok itu.
Tim diperkirakan tiba di Taipei pada Selasa (1/3/2022), dan bertemu dengan Presiden Tsai pada Rabu (2/3/2022).
Perjalanan serupa terjadi di bawah arahan Biden April lalu, ketika sekelompok mantan anggota parlemen dan diplomat AS melakukan perjalanan ke Taiwan untuk meyakinkan Taipei bahwa Washington akan mendukung pertahanan negara pulau itu.
Sementara pemerintah di Beijing bersikeras bahwa Taiwan adalah milik China, AS secara tidak resmi mendukung kemerdekaan Taiwan.
AS terus memasok senjata ke Taipei bahkan saat mengakui klaim China atas pulau itu.
AS bukan pihak dalam perjanjian keamanan yang mengikat dengan Taiwan, dan tidak pernah berjanji mempertahankan pulau itu dengan kekuatan.
Posisi non-komitmen ini, ditambah dengan penolakan AS mengerahkan pasukan ke Ukraina sebagai tanggapan atas serangan militer Rusia di sana pekan lalu, telah menimbulkan spekulasi di media AS bahwa Beijing mungkin mempertimbangkan “invasi” ke Taiwan.
Dalam wawancara pekan lalu, mantan Presiden AS Donald Trump mengklaim bahwa China akan “secara mutlak” bergerak di Taiwan selama kepresidenan Biden.
Meskipun tidak ada tanda-tanda bahwa langkah seperti itu sedang berjalan, Taiwan menuduh militer China menyelidiki zona pertahanan udaranya dengan jet pekan lalu.
Berbicara kepada Reuters, seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya menolak menghubungkan perjalanan delegasi AS seiring ancaman yang meningkat.
Pejabat AS mengatakan bahwa kunjungan itu malah mewakili “komitmen lebih luas Biden ke Taiwan.”
Mereka akan bertemu dengan para pejabat, termasuk Presiden Taiwan Tsai Ing-wen di Taipei.
Perjalanan itu dilakukan di tengah kekhawatiran di AS bahwa China mungkin tertarik menyerang pulau itu setelah mengamati keengganan AS mengirimkan pasukan ke Ukraina.
Kunjungan itu awalnya dilaporkan oleh Reuters dan dikonfirmasi tak lama kemudian oleh diplomat Taiwan.
Kedutaan Besar Taiwan di AS mengatakan perjalanan itu adalah "pertanda bahwa hubungan antara Taipei dan Washington tetap 'kokoh'!"
Dipimpin mantan Ketua Kepala Staf Gabungan AS Mike Mullen, delegasi tersebut termasuk Meghan O'Sullivan, mantan wakil penasihat keamanan nasional dalam pemerintahan George W Bush, dan Michele Flournoy, mantan wakil menteri pertahanan di era Barack Obama.
Mantan pejabat Dewan Keamanan Nasional AS Mike Green dan Evan Medeiros juga bepergian dengan kelompok itu.
Tim diperkirakan tiba di Taipei pada Selasa (1/3/2022), dan bertemu dengan Presiden Tsai pada Rabu (2/3/2022).
Perjalanan serupa terjadi di bawah arahan Biden April lalu, ketika sekelompok mantan anggota parlemen dan diplomat AS melakukan perjalanan ke Taiwan untuk meyakinkan Taipei bahwa Washington akan mendukung pertahanan negara pulau itu.
Sementara pemerintah di Beijing bersikeras bahwa Taiwan adalah milik China, AS secara tidak resmi mendukung kemerdekaan Taiwan.
AS terus memasok senjata ke Taipei bahkan saat mengakui klaim China atas pulau itu.
AS bukan pihak dalam perjanjian keamanan yang mengikat dengan Taiwan, dan tidak pernah berjanji mempertahankan pulau itu dengan kekuatan.
Posisi non-komitmen ini, ditambah dengan penolakan AS mengerahkan pasukan ke Ukraina sebagai tanggapan atas serangan militer Rusia di sana pekan lalu, telah menimbulkan spekulasi di media AS bahwa Beijing mungkin mempertimbangkan “invasi” ke Taiwan.
Dalam wawancara pekan lalu, mantan Presiden AS Donald Trump mengklaim bahwa China akan “secara mutlak” bergerak di Taiwan selama kepresidenan Biden.
Meskipun tidak ada tanda-tanda bahwa langkah seperti itu sedang berjalan, Taiwan menuduh militer China menyelidiki zona pertahanan udaranya dengan jet pekan lalu.
Berbicara kepada Reuters, seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya menolak menghubungkan perjalanan delegasi AS seiring ancaman yang meningkat.
Pejabat AS mengatakan bahwa kunjungan itu malah mewakili “komitmen lebih luas Biden ke Taiwan.”
(sya)