Marah Besar Kena Sanksi, Putin Sebut Barat Kerajaan Kebohongan

Selasa, 01 Maret 2022 - 07:06 WIB
loading...
A A A
Menurut Kremlin, operasi Rusia di Ukraina telah menjadi satu-satunya pilihan yang tersisa untuk mencegah pertumpahan darah lebih lanjut di negara itu.

Operasi militer itu juga menjadi cara Rusia menghentikan Kiev dari mencoba meluncurkan serangan habis-habisan di wilayah Donetsk dan Luhansk yang memisahkan diri di timur negara itu.

Menjelang serangan ke Ukraina, Moskow secara resmi mengakui Republik Rakyat di Donbass itu sebagai negara merdeka.

Kiev, bagaimanapun, mengklaim serangan itu "tidak diprovokasi," bersikeras tidak ada rencana merebut kembali wilayah yang memisahkan diri dengan paksa.

Donetsk dan Luhansk berpisah dari Ukraina pada 2014 setelah kudeta Maidan, yang menggulingkan pemerintah negara yang dipilih secara demokratis.



Sementara pertempuran aktif skala besar berakhir dengan perjanjian Minsk 2014-15, peta jalan keluar dari krisis yang diberikan kesepakatan itu tidak pernah dilaksanakan.

Ukraina dan republik-republik itu mengalami perang intensitas rendah selama bertahun-tahun yang menewaskan ribuan orang.

Barat dianggap diam saja terhadap pembunuhan warga Rusia atau berbahasa Rusia di wilayah Donbass oleh Ukraina.
(sya)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1050 seconds (0.1#10.140)