Universitas Kabul Kembali Buka, Mahasiswi Wajib Kenakan Cadar

Minggu, 27 Februari 2022 - 19:30 WIB
loading...
Universitas Kabul Kembali...
Universitas Kabul Kembali Buka, Mahasiswi Wajib Kenakan Cadar. FOTO/AP
A A A
KABUL - Universitas Kabul , satu di antara institusi pendidikan tinggi dan tertua, serta paling dihormati di Afghanistan , dibuka kembali pada Sabtu (26/2/2022). Kampus kembali buka setelah sempat 6 bulan tutup pasca Taliban merebut kembali kekuasaan di Afghanistan.

Namun, ada pembatasan baru bagi para mahsiswa, termasuk pemisahan gender dan pakaian wajib Islam.
Puluhan mahasiswi yang semuanya berhijab, cadar yang dikenakan para wanita muslimah, berjejer di luar gerbang universitas. Mereka nampak antusias melanjutkan kelas yang tiba-tiba dipangkas setelah pengambilalihan oleh Taliban pada bulan Agustus.



Personel Taliban nampak berjaga di tiga pintu masuk kampus. Sebagian besar siswa mengaku tidak tahu apa yang diharapkan, tetapi terkejut mengetahui bahwa mereka dapat melanjutkan kursus reguler dan maju dalam bidang studi pilihan mereka. Universitas sebagian besar mengikuti model seni liberal Amerika Serikat.

Departemen musik adalah satu-satunya disiplin yang dibatalkan untuk pria dan wanita, kata seorang mahasiswa kepada The Associated Press (AP). Taliban tidak menanggapi permintaan AP untuk memberikan komentar.

“Tidak ada perubahan yang dilakukan pada silabus,” kata Bahija Aman (21), mahasiswa jurusan antropologi tahun ketiga. "Instrukturnya sama di kelasku. Saya senang mereka akhirnya mengizinkan kami kembali ke universitas,” tambahnya.



Setelah dihadiri oleh 22.000 siswa, pembukaan yang sangat dinanti-nantikan itu berlangsung dengan tenang. Tidak ada pengumuman publik dari pemerintah Taliban dan permintaan media untuk memasuki tempat itu ditolak.

Pembatasan baru dijabarkan oleh instruktur untuk kelompok siswa perempuan Sabtu pagi. Mereka harus mengenakan penutup kepala Islami dan tidak boleh membawa smartphone ke lingkungan universitas. Siswa laki-laki menghadiri kursus di sore hari.

Tapi sedikit yang lain tampaknya telah berubah. Universitas Kabul memposting daftar lowongan awal bulan ini di halaman Facebook-nya, termasuk posisi di departemen seni, kebijakan publik, sastra, media dan komunikasi, dan ilmu politik.



Sebuah pernyataan di halaman Facebook resmi universitas minggu ini mengumumkan bahwa siswa akan kembali ke kelas pada hari Sabtu dan kelas akan mematuhi nilai-nilai agama dan budaya.

Seperti kebanyakan universitas negeri, Universitas Kabul telah ditutup segera setelah pengambilalihan Taliban. Masalah apakah perempuan dapat kembali tanpa pembatasan telah menjadi perhatian utama masyarakat internasional. Banyak yang khawatir Taliban akan melarang perempuan seperti yang terjadi selama pemerintahan kelompok itu sebelumnya dari 1996-2001.

Taliban mengatakan mereka tidak keberatan dengan pendidikan untuk perempuan, tetapi mengharuskan kelas dipisahkan dan berdasarkan prinsip-prinsip Islam seperti yang mereka pahami. Beberapa universitas negeri dibuka kembali awal bulan ini di provinsi Lagham, Nangarhar, Kandahar, Nimroz, Farah dan Helmand.



Meskipun tidak ada larangan resmi, anak perempuan kelas tujuh ke atas secara efektif dilarang pergi ke sekolah di sebagian besar negara itu sejak pengambilalihan Taliban enam bulan lalu. Taliban mengatakan anak perempuan akan dapat kembali ke sekolah pada akhir Maret.

Akses ke pendidikan adalah tuntutan utama masyarakat internasional, dan Taliban menyalahkan penundaan karena kurangnya ruang yang memadai, terutama di kota-kota, untuk mengakomodasi sekolah terpisah.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2505 seconds (0.1#10.140)