Biden: Sanksi Hanyalah Alternatif dari Perang Dunia Ketiga

Minggu, 27 Februari 2022 - 08:42 WIB
loading...
Biden: Sanksi Hanyalah...
Presiden AS Joe Biden. Foto/Independent
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan bahwa diamempunyai dua opsi setelah Rusia melancarkan serangan ke Ukraina : mulai perang dunia ketiga atau pukul Rusia dengan sanksi ekonomi. Dalam sebuah wawancara yang dirilis pada hari Sabtu, Biden bersikeras bahwa Moskow akan membayar “harga yang serius” untuk operasi militernya.

"Dengar, Anda memiliki dua pilihan: memulai perang dunia ketiga - berperang dengan Rusia, secara fisik, atau dua: pastikan bahwa negara yang bertindak sangat bertentangan dengan hukum internasional membayar harga karena telah melakukannya," kata Biden kepada aktor dan pembawa acara podcast Brian Tyler Cohen dalam sebuah wawancara yang diposting online pada hari Sabtu waktu setempat seperti dilansir dari Russia Today, Minggu (27/2/2022).



Dua hari sebelumnya, Biden memberlakukan sanksi pada beberapa bank Rusia, beberapa individu, dan impor teknologi Rusia. Pada hari Jumat, Gedung Putih mengumumkan akan menindaklanjutinya dengan putaran sanksi lain yang menargetkan Presiden Rusia Vladimir Putin, Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, dan anggota dari Dewan Keamanan Rusia.

Biden sejauh ini bersikeras bahwa AS tidak akan campur tangan secara militer dalam konflik antara Rusia dan Ukraina. Meski begitu, ia telah meningkatkan bantuan militer ke Ukraina dan mengirim ribuan tentara AS ke negara-negara NATO di Eropa Timur.



Segera sebelum pecahnya aksi militer, Putin memperingatkan bahwa negara lain mana pun yang ikut campur dalam invasi di Ukraina akan menghadapi konsekuensi yang lebih besar daripada yang pernah dihadapi dalam sejarah.

Namun, beberapa anggota Kongres AS menuntut agar Biden melangkah lebih jauh dari hanya sekedar menjatuhkan sanksi. Menyusul permintaan dari beberapa politisi Ukraina, legislator Republik Adam Kinzinger telah meminta Biden untuk menegakkan “zona larangan terbang” di atas Ukraina. Namun para kritikus telah memperingatkan langkah seperti itu sama saja dengan deklarasi perang terhadap Rusia.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2060 seconds (0.1#10.140)