Ukraina Memanas, Paus Fransiskus Minta Politisi Periksa Hati Nurani Mereka

Rabu, 23 Februari 2022 - 22:26 WIB
loading...
Ukraina Memanas, Paus Fransiskus Minta Politisi Periksa Hati Nurani Mereka
Ukraina Memanas, Paus Fransiskus Minta Politisi Periksa Hati Nurani Mereka. FOTO/Reuters
A A A
VATICAN CITY - Paus Fransiskus mengatakan pada Rabu (23/2/2022), bahwa ancaman perang di Ukraina menyebabkan "rasa sakit yang luar biasa di hati saya". Ia juga mengutuk tindakan-tindakan yang "mengganggu koeksistensi antar negara dan mendiskreditkan hukum internasional".

Paus Fransiskus, yang berbicara dengan nada muram di akhir audiensi umum mingguannya, juga mendesak para politisi untuk melakukan "pemeriksaan hati nurani yang serius di hadapan Tuhan" tentang dampak dari tindakan mereka.



Dia menyatakan Rabu Abu, pada 2 Maret tahun ini, sebagai hari puasa dan doa internasional untuk perdamaian. Dia mengutuk "ketidakberadaan kekerasan yang kejam" dan meminta Madonna, "Ratu Perdamaian, untuk menyelamatkan dunia dari kegilaan perang".

"Saya merasakan sakit yang luar biasa di hati saya karena memburuknya situasi di Ukraina," kata Francis, seperti dikutip dari Reuters. Ia juga mengaku sedih dan khawatir, seperti banyak orang di seluruh dunia karena perdamaian terancam oleh kepentingan partisan.

"Saya mengimbau semua pihak untuk menjauhkan diri dari tindakan apa pun yang dapat memicu lebih banyak penderitaan bagi penduduk, mengacaukan koeksistensi antar negara dan mendiskreditkan hukum internasional," lanjutnya.



Ini adalah kedua kalinya Paus Fransiskus menyerukan Hari Doa Internasional untuk perdamaian di Ukraina. Seruan pertama dikeluarkannya pada 26 Januari. “Yesus mengajari kita bahwa kita harus menanggapi kekejaman yang kejam dari kekerasan dengan senjata Tuhan, dengan doa dan puasa,” kata Paus Fransiskus.



Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, Inggris, Australia, Kanada dan Jepang mengumumkan rencana untuk menargetkan bank dan elit Rusia sebagai bentuk sanksi invasi Moskow ke Ukraina timur. Sementara Jerman menghentikan proyek pipa gas besar dari Rusia akibat salah satu krisis keamanan terburuk di Eropa dalam beberapa dekade.

AS dan sekutunya menuduh Rusia secara terang-terangan melanggar hukum internasional dengan memerintahkan pasukan ke wilayah separatis Ukraina timur dan mengakui wilayah Donetsk dan Luhansk yang memisahkan diri sebagai republik merdeka.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1711 seconds (0.1#10.140)