Sri Lanka Kirim Balik Ribuan Ton Limbah Impor Ilegal ke Inggris

Selasa, 22 Februari 2022 - 05:05 WIB
loading...
Sri Lanka Kirim Balik Ribuan Ton Limbah Impor Ilegal ke Inggris
Sri Lanka Kirim Balik Ribuan Ton Limbah Impor Ilegal ke Inggris. FOTO/Daily News
A A A
KOLOMBO - Sri Lanka mengirimkan gelombang terakhir dari beberapa ratus kontainer berisi ribuan ton limbah impor ilegal ke Inggris pada Senin (21/2/2022). Limbah dari Inggris tiba di Sri Lanka antara 2017 dan 2019. Limbah ini terdaftar sebagai "kasur, karpet, dan permadani bekas".

Namun pada kenyataannya, limbah itu juga mengandung biowaste (limbah organik) dari rumah sakit, termasuk bagian tubuh dari kamar mayat, menurut petugas Bea Cukai Sri Lanka. Wadah yang dikirim tidak dalam kondisi dingin dan beberapa di antaranya mengeluarkan bau busuk yang menyengat.



Sebanyak 45 kontainer yang dimuat ke sebuah kapal di pelabuhan Kolombo pada hari Senin adalah batch terakhir dari 263 kontainer yang menampung sekitar 3.000 ton limbah. Menurut Bea Cukai Sri Lanka, 21 kontainer pertama yang menampung limbah medis dikembalikan ke Inggris pada September 2020.

"Mungkin ada upaya baru untuk mengimpor kargo berbahaya seperti itu, tetapi kami akan waspada dan memastikan hal ini tidak terjadi lagi," kata kepala Bea Cukai Sri Lanka, Vijitha Ravipriya pada AFP, seperti dikutip dari Channel News Asia.

Sebuah perusahaan lokal telah mengimpor limbah dari Inggris. Perusahaan ini mengaku bahwa mereka berencana untuk memulihkan mata air dari kasur bekas serta kapas untuk dikirim kembali ke produsen di luar negeri. Tetapi bea cukai gagal menemukan bukti yang kredibel tentang "pemulihan sumber daya" semacam itu.



Sebuah kelompok aktivis lingkungan setempat mengajukan petisi yang menuntut agar limbah tersebut dikembalikan ke pengirimnya dan Pengadilan Tinggi Sri Lanka menguatkan petisi tersebut pada tahun 2020.



Bea Cukai menyatakan bahwa semua kontainer telah dibawa ke negara itu dengan melanggar hukum internasional yang mengatur pengiriman limbah berbahaya, termasuk plastik. Investigasi Sri Lanka pada 2019 menemukan importir telah mengirim ulang sekitar 180 ton limbah yang dibawa ke pulau itu ke India dan Dubai pada 2017 dan 2018.

Filipina, Indonesia, dan Malaysia juga telah mengembalikan ratusan kontainer sampah ke negara asalnya. Beberapa negara Asia dalam beberapa tahun terakhir telah melawan serangan sampah dari negara-negara kaya dan mulai menolak pengiriman yang tidak diinginkan.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1939 seconds (0.1#10.140)