Respons Penumpukan Militer Rusia, NATO Bentuk Kelompok Tempur Baru
loading...
A
A
A
BRUSSELS - NATO menugaskan para komandannya untuk menyusun rencana pengerahan kelompok tempur ke wilayah tenggara aliansi pertahanan itu sebagai tanggapan atas penumpukan militer Rusia di sekitar Ukraina . Hal itu diungkapkan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.
“Para menteri memutuskan untuk mengembangkan opsi untuk lebih memperkuat pencegahan dan pertahanan NATO, termasuk untuk mempertimbangkan pembentukan kelompok tempur baru NATO di Eropa tengah dan timur serta tenggara,” katanya.
“Komandan militer kami sekarang akan mengerjakan perinciannya dan melaporkan kembali dalam beberapa minggu,” tambahnya seperti dilansir dari Al Arabiya, Kamis (17/2/2022).
Ketegangan internasional tetap tinggi karena Amerika Serikat (AS) mengatakan 150.000 tentara Rusia berkumpul di utara, selatan serta timur Ukraina, dan pejabat Barat mengatakan invasi Rusia masih bisa terjadi kapan saja.
“Sejauh ini kami tidak melihat tanda-tanda de-eskalasi di lapangan. Tidak ada penarikan pasukan atau peralatan di darat. Ini tentu saja dapat berubah, namun, apa yang kita lihat hari ini adalah bahwa Rusia mempertahankan kekuatan invasi besar-besaran yang siap menyerang dengan kemampuan kelas atas dari Krimea hingga Belarus. Ini adalah konsentrasi pasukan terbesar di Eropa sejak Perang Dingin,” kata Stoltenberg.
“Moskow telah menjelaskan bahwa mereka siap untuk menentang prinsip-prinsip dasar yang telah menopang keamanan kami selama beberapa dekade dan melakukannya dengan menggunakan kekuatan. Saya menyesal untuk mengatakan bahwa ini adalah normal baru di Eropa,” sambungnya.
“Jika mereka (Rusia) menggunakan kekuatan, itu akan datang dengan harga tinggi,” tegas Stoltenberg.
Para menteri pertahanan NATO mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa mereka mengerahkan pasukan darat tambahan di bagian timur Aliansi, serta aset laut dan udara tambahan, seperti yang diumumkan oleh Sekutu, dan telah meningkatkan kesiapan pasukan.
“Para menteri memutuskan untuk mengembangkan opsi untuk lebih memperkuat pencegahan dan pertahanan NATO, termasuk untuk mempertimbangkan pembentukan kelompok tempur baru NATO di Eropa tengah dan timur serta tenggara,” katanya.
“Komandan militer kami sekarang akan mengerjakan perinciannya dan melaporkan kembali dalam beberapa minggu,” tambahnya seperti dilansir dari Al Arabiya, Kamis (17/2/2022).
Ketegangan internasional tetap tinggi karena Amerika Serikat (AS) mengatakan 150.000 tentara Rusia berkumpul di utara, selatan serta timur Ukraina, dan pejabat Barat mengatakan invasi Rusia masih bisa terjadi kapan saja.
“Sejauh ini kami tidak melihat tanda-tanda de-eskalasi di lapangan. Tidak ada penarikan pasukan atau peralatan di darat. Ini tentu saja dapat berubah, namun, apa yang kita lihat hari ini adalah bahwa Rusia mempertahankan kekuatan invasi besar-besaran yang siap menyerang dengan kemampuan kelas atas dari Krimea hingga Belarus. Ini adalah konsentrasi pasukan terbesar di Eropa sejak Perang Dingin,” kata Stoltenberg.
“Moskow telah menjelaskan bahwa mereka siap untuk menentang prinsip-prinsip dasar yang telah menopang keamanan kami selama beberapa dekade dan melakukannya dengan menggunakan kekuatan. Saya menyesal untuk mengatakan bahwa ini adalah normal baru di Eropa,” sambungnya.
“Jika mereka (Rusia) menggunakan kekuatan, itu akan datang dengan harga tinggi,” tegas Stoltenberg.
Para menteri pertahanan NATO mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa mereka mengerahkan pasukan darat tambahan di bagian timur Aliansi, serta aset laut dan udara tambahan, seperti yang diumumkan oleh Sekutu, dan telah meningkatkan kesiapan pasukan.