Gempa Kecil Guncang Situs Nuklir Korut, Rezim Kim Jong-un Lakukan Uji Coba?

Selasa, 15 Februari 2022 - 14:47 WIB
loading...
Gempa Kecil Guncang Situs Nuklir Korut, Rezim Kim Jong-un Lakukan Uji Coba?
Serentetang gempa kecil terjadi di situs uji coba nuklir Korut Punggye-ri. Foto/Ilustrasi
A A A
SEOUL - Korea Selatan (Korsel) mengatakan serangkaian gempa bumi kecil alami telah terjadi di dekat lokasi uji coba nuklir Korea Utara (Korut) yang ditutup, menyoroti ketidakstabilan geologis di daerah itu karena Pyongyang mengisyaratkan akan melanjutkan pengujian untuk pertama kalinya sejak 2017.

Menurut Administrasi Meteorologi Korea (KMA) di Seoul, setidaknya empat gempa bumi telah melanda wilayah itu dalam lima hari terakhir.

Yang terbaru adalah gempa bermagnitudo 2,5 pada Selasa (15/2/2022) pagi, yang berpusat sekitar 36 km dari Situs Uji Nuklir Punggye-ri. Sepasang gempa bermagnitudo 2,3 dilaporkan juga terjadi di daerah itu pada hari Senin dan gempa lainnya pada skala 3,1 pada hari Jumat lalu.

Punggye-ri di timur laut Korut adalah satu-satunya fasilitas yang diketahui negara itu untuk melakukan uji coba nuklir. Tes senjata terakhir yang diketahui dilakukan pada September 2017, ketika Korut meledakkan bom nuklir keenam dan terbesarnya, yang diklaim sebagai senjata termonuklir.



Dalam minggu-minggu setelah ledakan itu, para ahli menunjuk serangkaian gempa dan tanah longsor di dekat pangkalan uji coba nuklir sebagai tanda ledakan besar itu telah mengacaukan kawasan itu, yang sebelumnya tidak pernah mencatat gempa bumi alami.

Setelah satu gempa serupa pada tahun 2020, para ahli pemerintah Korsel mengatakan ledakan nuklir tampaknya telah mengubah geologi daerah itu secara permanen, sementara beberapa ahli menimbulkan kekhawatiran bahwa polusi radioaktif dapat dilepaskan jika Korut menggunakan situs itu lagi.

Pensiunan analis di Laboratorium Nasional Los Alamos Amerika Serikat, Frank Pabian mengatakan, aktivitas seismik yang disebabkan oleh uji coba nuklir bukanlah hal yang aneh, dan telah didokumentasikan di situs uji coba nuklir besar lainnya seperti Situs Uji Nevada di Amerika Serikat (AS) dan situs Semipalatinsk bekas Uni Soviet di Kazakhstan.

"Kegempaan seperti itu seharusnya tidak mencegah uji coba nuklir Punggye-ri untuk digunakan lagi di masa depan," katanya.



"Satu-satunya perbedaan adalah bahwa pengujian di masa depan akan dibatasi hanya pada terowongan yang sebelumnya tidak digunakan," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters.

Pintu masuk ke terowongan itu diledakkan di depan sekelompok kecil media asing yang diundang untuk melihat pembongkaran ketika Korut menutup situs itu pada tahun 2018, menyatakan kekuatan nuklirnya selesai. Korut menolak seruan agar pakar internasional untuk memeriksa penutupan itu.

Pemimpin Korut Kim Jong-un mengatakan dia tidak lagi terikat oleh moratorium pengujian yang diberlakukannya sendiri, dan negara itu mengisyaratkan pada bulan Januari bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk melanjutkan tes senjata nuklir atau rudal balistik jarak jauh karena kurangnya kemajuan dalam pembicaraan dengan AS dan sekutunya.

Sejak penutupan, kelompok pemantau mengatakan bahwa citra satelit sejauh ini tidak menunjukkan tanda-tanda aktivitas besar di Punggye-ri selain patroli dan pemeliharaan keamanan rutin.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0940 seconds (0.1#10.140)