Bersiap Hadapi Invasi Rusia, Kepala Angkatan Bersenjata Ukraina: Selamat Datang di Neraka!

Minggu, 13 Februari 2022 - 22:35 WIB
loading...
Bersiap Hadapi Invasi...
Bersiap Hadapi Invasi Rusia, Kepala Angkatan Bersenjata Ukraina: Selamat Datang di Neraka!. FOTO/National Interest
A A A
KIEV - Isu kemungkinan invasi Rusia ke Ukraina membuat banyak elemen di Ukraina bersiap menghadapi serangan. Kepala Angkatan Bersenjata Ukraina, Valery Zaluzhny dan Menteri Pertahanan Oleksii Reznikov mengatakan, penyerang tidak akan merebut Kiev, Odessa, Kharkiv, atau kota Ukraina lainnya.

"Kami telah memperkuat pertahanan Kiev. Kami telah melalui perang dan persiapan yang matang. Oleh karena itu, kami siap untuk bertemu musuh dan bukan dengan bunga, tetapi dengan Stinger, Javelin, dan NLAW. Selamat datang di neraka!", kata Zaluzhny, merujuk ke berbagai senjata anti-roket dan anti-pesawat yang diterima dari Barat.



Militer mengatakan, intelijen Ukraina dan tentara memiliki kendali atas situasi di perbatasan dan Kiev mengoordinasikan tindakannya dengan sekutu. "Persatuan demokrasi terkemuka seperti itu belum ada selama beberapa dekade," kata Zaluzhny dan Reznikov.

Zelenskiy menyuarakan rasa frustrasinya bulan lalu dengan penilaian yang mengerikan tentang perang. Peringatan semacam itu telah berdampak pada ekonomi, menumpuk tekanan pada mata uang nasional, dan berpeluang menimbulkan resesi.

Ukraina juga melihat tidak ada gunanya menutup wilayah udaranya di tengah eskalasi dengan Rusia. Maskapai Belanda KLM mengatakan pada hari Sabtu, bahwa mereka akan segera berhenti terbang ke Ukraina, sementara maskapai SkyUp Ukraina mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka harus mengalihkan satu pesawatnya setelah pemilik pesawat sewaan melarang penerbangan memasuki wilayah udara Ukraina.



"Poin terpenting adalah bahwa Ukraina sendiri tidak melihat ada gunanya menutup langit. Ini omong kosong. Dan, menurut saya, ini agak mirip dengan blokade parsial," kata Mykhailo Podolyak, penasihat kepala staf presiden Ukraina.



"Jika maskapai penerbangan tertentu memutuskan untuk mengkonfigurasi ulang jadwal penerbangan, ini tentu tidak ada hubungannya dengan keputusan atau kebijakan negara kita," katanya kepada Reuters.

SkyUp Ukraina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa salah satu pesawatnya, yang membawa 175 penumpang dari Portugal, harus mendarat di Moldova pada Sabtu, alih-alih melanjutkan penerbangan ke Ukraina setelah pemilik pesawat sewaan yang berbasis di Irlandia mencegah pesawat memasuki wilayah udara Ukraina. Itu tidak memberikan rincian lebih lanjut.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Ukraina: Rusia Melanggar...
Ukraina: Rusia Melanggar Gencatan Senjata Paskah Hampir 3.000 Kali
Putin Tiba-tiba Bersedia...
Putin Tiba-tiba Bersedia Berunding dengan Ukraina, Ada Apa?
Mengganti Senjata Nuklir...
Mengganti Senjata Nuklir AS Jadi Tantangan Rumit bagi Eropa
3 Tujuan Rusia Menempatkan...
3 Tujuan Rusia Menempatkan Pesawat Tempur di Biak Papua
Rakyat Swiss Minta Pembelian...
Rakyat Swiss Minta Pembelian 36 Jet Tempur Siluman F-35 AS Dibatalkan, Ini Alasannya
Jerman Tak Siap Hadapi...
Jerman Tak Siap Hadapi Perang Dunia III Melawan Rusia, Ini Sebabnya
Media AS Sebut Kyiv...
Media AS Sebut Kyiv sebagai Wilayah Rusia, Ukraina Marah
Pernyataan Paus Fransiskus...
Pernyataan Paus Fransiskus Tentang Palestina
Terungkap! Menhan AS...
Terungkap! Menhan AS Hegseth Bagikan Informasi Rahasia Serang Yaman ke Istri dan Kakak
Rekomendasi
Riwayat Kasus Narkoba...
Riwayat Kasus Narkoba Fachri Albar, 2007 Masuk DPO hingga Menyerahkan Diri
Dorong Transformasi,...
Dorong Transformasi, Nilai Ekspor Mebel dan Kerajinan Jepara Tembus Rp5 Triliun
Dilirik Milan hingga...
Dilirik Milan hingga Juventus, Jay Idzes Siap Hengkang, tapi…
Berita Terkini
Israel Bagikan Ucapan...
Israel Bagikan Ucapan Belasungkawa atas Wafatnya Paus Fransiskus, Lalu Menghapusnya
4 menit yang lalu
Kanada Ingin Gabung...
Kanada Ingin Gabung Uni Eropa, Balas Dendam terhadap Trump?
50 menit yang lalu
Paus Fransiskus akan...
Paus Fransiskus akan Dimakamkan pada Hari Sabtu 26 April
1 jam yang lalu
Kelompok Bersenjata...
Kelompok Bersenjata Tembaki Turis di Kashmir yang Dikelola India, 28 Orang Tewas
2 jam yang lalu
Iran Siap Buat Program...
Iran Siap Buat Program Nuklirnya Lebih Transparan dengan Imbalan Pencabutan Sanksi
11 jam yang lalu
Trump Ingin Berunding...
Trump Ingin Berunding Langsung dengan Presiden China Xi Jinping
11 jam yang lalu
Infografis
Serangan Dahsyat Rusia...
Serangan Dahsyat Rusia Hancurkan 4 Rudal Patriot AS di Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved