Latihan Perang Rusia di Belarusia Menjadi Pesan untuk Ukraina

Kamis, 10 Februari 2022 - 15:22 WIB
loading...
A A A
Tuntutan Rusia itu termasuk larangan Ukraina bergabung dengan NATO dan pembatasan pengerahan pasukan dan senjata ke sayap timur aliansi, yang kedua tuntutan itu telah ditolak NATO dan AS.

Gambar satelit yang dikumpulkan oleh Maxar Technologies menunjukkan perangkat keras militer di lokasi sekitar 50 km dari perbatasan Ukraina pada 4 Februari. Menurut perusahan swasta AS itu, unit militer yang dipersenjatai dengan rudal, beberapa peluncur roket dan pesawat serang juga dikerahkan di lokasi yang sama.

Pada hari Selasa, Ukraina mengumumkan akan mengadakan latihan perang sendiri di lokasi di seluruh negeri untuk menguji drone Bayraktar yang dirancang Turki, serta Javelin dan senjata anti-tank ringan defensif yang baru-baru ini diterima dari Inggris.

Rusia juga telah merilis rencana lebih lanjut untuk menggelar latihan tank skala besar di beberapa wilayah selatan dalam beberapa minggu mendatang, sementara enam kapal perang Rusia terlihat menuju Bosphorus Istanbul ke Laut Hitam dari Mediterania untuk latihan Angkatan Laut.

Rusia telah menggelar latihan militer yang lebih kecil di daerah-daerah seperti Transnistria, wilayah separatis Moldova yang pro-Moskow.

Latihan perang di Belarusia tidak biasa dalam jumlah, dan meskipun itu latihan umum, itu biasanya tidak diadakan pada bulan Februari.

Seorang juru bicara Kremlin mengatakan pada hari Selasa bahwa Rusia berencana untuk menarik pasukannya dari Belarusia setelah latihan selesai.

Namun, 20 Februari–ketika Olimpiade Beijing juga berakhir, dengan China sebagai sekutu utama Moskow–telah dispekulasikan sebagai tanggal potensial untuk eskalasi militer.

“Saya pikir Rusia ingin memberi sinyal bahwa ini sangat serius tentang potensi perang. Dan saya pikir itu akan mempersiapkan seperti apa bentuknya, ”kata Eugene Chausovsky, seorang analis geopolitik di Newlines Institute dan mantan analis Eurasia.

“Ia ingin mengirim pesan ke Ukraina, pendukung Barat-nya, dan warganya untuk mengekstrak sebanyak mungkin konsesi atau setidaknya semacam pemahaman.”
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2021 seconds (0.1#10.140)