Iran Sambut Keringanan Sanksi AS tapi Tegaskan Itu Tak Cukup
loading...
A
A
A
TEHERAN - Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Amir-Abdollahian menyambut baik pencabutan beberapa sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap program nuklir sipil Teheran. Meski demikian, Iran mengatakan langkah itu “tidak cukup.”
Sanksi diringankan sebagai bagian dari upaya pemerintahan Presiden AS Joe Biden untuk berbicara kembali dengan Iran ke dalam kesepakatan nuklir 2015.
“Pencabutan beberapa sanksi dapat, dalam arti sebenarnya, diterjemahkan ke dalam niat baik yang dibicarakan orang Amerika, tetapi harus diketahui bahwa apa yang terjadi di atas kertas itu baik tetapi tidak cukup,” papar Amir-Abdollahian kepada INSA yang dikelola pemerintah kantor berita Iran pada Sabtu (5/2/2022).
“Niat baik, dalam sudut pandang kami, berarti bahwa sesuatu yang nyata terjadi di lapangan,” papar Amir-Abdollahian.
Dia menjelaskan, Teheran menginginkan “jaminan di sektor politik, hukum dan ekonomi” serta AS tidak akan begitu saja menarik diri dari kesepakatan lagi.
Kesepakatan itu, yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA), ditandatangani oleh Iran dan lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB ditambah Jerman dan Uni Eropa pada 2015.
Berdasarkan ketentuannya, Iran setuju melakukan pengawasan ketat terhadap nuklirnya. program dengan imbalan keringanan sanksi AS dan PBB.
Sanksi diringankan sebagai bagian dari upaya pemerintahan Presiden AS Joe Biden untuk berbicara kembali dengan Iran ke dalam kesepakatan nuklir 2015.
“Pencabutan beberapa sanksi dapat, dalam arti sebenarnya, diterjemahkan ke dalam niat baik yang dibicarakan orang Amerika, tetapi harus diketahui bahwa apa yang terjadi di atas kertas itu baik tetapi tidak cukup,” papar Amir-Abdollahian kepada INSA yang dikelola pemerintah kantor berita Iran pada Sabtu (5/2/2022).
“Niat baik, dalam sudut pandang kami, berarti bahwa sesuatu yang nyata terjadi di lapangan,” papar Amir-Abdollahian.
Dia menjelaskan, Teheran menginginkan “jaminan di sektor politik, hukum dan ekonomi” serta AS tidak akan begitu saja menarik diri dari kesepakatan lagi.
Kesepakatan itu, yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA), ditandatangani oleh Iran dan lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB ditambah Jerman dan Uni Eropa pada 2015.
Berdasarkan ketentuannya, Iran setuju melakukan pengawasan ketat terhadap nuklirnya. program dengan imbalan keringanan sanksi AS dan PBB.