Korsel selidiki kebocoran bahan kimia beracun

Sabtu, 06 Oktober 2012 - 10:16 WIB
Korsel selidiki kebocoran bahan kimia beracun
Korsel selidiki kebocoran bahan kimia beracun
A A A
Sindonews.com – Korea Selatan melakukan penyelidikan penuh atas kasus kebocoran bahan kimia beracun di Tenggara kota Gumi, Jumat (5/10/2012). Seperti dikutip dari Iol.co.za, lebih dari 600 orang, yang terdiri dari penduduk setempat dan petugas pemadam kebakaran yang bertugas memerlukan perawatan akibat bocornya asam klorida di pabrik kimia pembuat Hube Global. Peristiwa ini terjadi pada 27 September silam.

Akibat dari peristiwa ini, 5 orang dilaporkan tewas dalam sebuah ledakan awal terjadinya bencana.
Ratusan orang yang menghirup asap beracun dari kebocoran, masih dirawat di rumah sakit. Para korban mengeluh mual, nyeri di bagian dada, muncul ruam di kulit, sakit mata, dan tenggorokan gatal. Beberapa dari mereka bahkan menemukan darah dalam air liur mereka.

Dampak dari kejadian tersebut mungkin jauh lebih merusak dari pada yang diperkirakan sebelumnya. Untuk itu, 26 orang ahli dan pejabat pemerintah terkait memulai penyelidikan untuk mengukur tingkat keparahan situasi.

“Berdasarkan hasil investigasi, pemerintah akan mempertimbangkan perlu tidaknya memberi status zona khusus pada daerah yang terkena bencana,” ungkap sebuah pernyataan resmi dari kantor Perdana Menteri Korea Selatan. Jika ditetapkan sebagai zona bencana, warga Gumi akan memenuhi syarat untuk bantuan keuangan, pemotongan pajak, dan kompensasi dari pemerintah.

Tanaman dan buah pada di sekitar lokasi telah mengering dan sekitar 1.300 hewan ternak menunjukkan gejala yang mirip dengan flu. “Pada dasarnya, bencana ini adalah sebuah miniature dari tragedi Bhopal," kata Kim Jeong-Soo, sebuah aktivis lingkungan di Gumi. Tragedi Bhopal yang terjadi pada 1984 adalah peristiwa kebocoran gas di India yang merenggut ribuan nyawa.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5751 seconds (0.1#10.140)