Cerai, Pangeran Arab Saudi dan Mantan Istri Ributkan 2 Rumah Mewah di AS
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Seorang pangeran Arab Saudi dan mantan istrinya berseteru soal kepemilikan dua rumah mewah di kompleks Beverly Hills, Amerika Serikat (AS). Perseteruan terjadi setelah kedua bangsawan itu bercerai.
Dua rumah mewah dengan 18 kamar itu tercatat di daftar harga jual saat ini senilai USD20 juta atau lebih dari Rp287,4 miliar.
Mereka berselisih atas properti dan potensi penjualannya.
Pangeran Faisal bin Abdullah bin Abdulaziz al-Saud dan mantan istrinya; Putri Fahdah Husain Abdulrahman al-Athel, setuju untuk menyelesaikan perseteruan tiga tahun mereka di Pengadilan Delaware Chancery.
Pengadilan itulah yang akan memutuskan siapa yang harus membayar renovasi.
Persyaratan penyelesaian dari perseteruan itu bersifat rahasia. Namun, menurut laporan Bloomberg, Jumat (4/2/2022), seorang hakim menyimpulkan kesepakatan itu adil, masuk akal dan memadai, dan untuk kepentingan terbaik para bangsawan yang bertikai.
Tanggal persidangan dalam kasus ini telah ditetapkan pada bulan Maret mendatang.
Pasangan itu, yang menikah pada tahun 2001, properti mewah seluas lebih dari 27.000 kaki persegi di California, yang terletak di 76 Beverly Park Lane, pada Oktober 2011 seharga USD16,8 juta melalui perusahaan di Delaware.
Pasangan tersebut bercerai pada 2016. Properti mewah itu memiliki dua rumah besar terpisah di atas 2,3 hektare.
Tetangga di komunitas yang terjaga keamanannya termasuk aktor Mark Wahlberg, kepala eksekutif Platinum Equity Tom Gores dan mantan slugger San Francisco Giants Barry Bonds.
Pangeran Faisal menuduh mantan istrinya gagal menjaga properti dan membayar pajak dengan benar.
Dia juga menuntut pengembalian pinjaman USD41 juta yang ditujukan untuk renovasi.
Menurut dokumen pengadilan, pasangan itu juga berselisih tentang siapa yang berhak menjual kompleks bangunan mewah tersebut, yang saat ini terdaftar untuk dijual sekitar USD20 juta.
Pihak pengacara Putri Fahdah berpendapat di pengadilan pada tahun 2020 bahwa kerusakan properti adalah kesalahan mantan suaminya, yang dia gambarkan sebagai salah satu pria terkaya di dunia.
Pangeran Faisal mengabaikan kondisi kompleks bangunan mewah itu, membiarkan utilitas dimatikan, menciptakan bahaya kebakaran dengan mengabaikan lanskap dan denda ribuan dolar dari asosiasi pemilik rumah setempat.
Asosiasi itu termasuk "creme de la creme of American corporate society", dan mereka tidak senang dengan para bangsawan Arab Saudi itu karena membeli kompleks itu sebagai "mainan".
Pangeran Faisal adalah putra almarhum Raja Abdullah. Menurut Human Rights Watch, dia sebelumnya telah ditahan oleh pejabat Saudi tanpa tuduhan apa pun yang dipublikasikan.
Keberadaannya saat ini tidak diketahui.
Putra Mahkota Mohammed bin Salman telah mengawasi tindakan keras yang meluas untuk menekan perbedaan pendapat dalam negeri, menahan banyak anggota keluarganya bersama pengusaha, aktivis dan penulis dan melucuti beberapa bangsawan dari kekayaan mereka.
Lihat Juga: AS: Mohammed bin Salman Bersikeras Harus Ada Negara Palestina sebelum Normalisasi dengan Israel
Dua rumah mewah dengan 18 kamar itu tercatat di daftar harga jual saat ini senilai USD20 juta atau lebih dari Rp287,4 miliar.
Mereka berselisih atas properti dan potensi penjualannya.
Pangeran Faisal bin Abdullah bin Abdulaziz al-Saud dan mantan istrinya; Putri Fahdah Husain Abdulrahman al-Athel, setuju untuk menyelesaikan perseteruan tiga tahun mereka di Pengadilan Delaware Chancery.
Pengadilan itulah yang akan memutuskan siapa yang harus membayar renovasi.
Persyaratan penyelesaian dari perseteruan itu bersifat rahasia. Namun, menurut laporan Bloomberg, Jumat (4/2/2022), seorang hakim menyimpulkan kesepakatan itu adil, masuk akal dan memadai, dan untuk kepentingan terbaik para bangsawan yang bertikai.
Tanggal persidangan dalam kasus ini telah ditetapkan pada bulan Maret mendatang.
Pasangan itu, yang menikah pada tahun 2001, properti mewah seluas lebih dari 27.000 kaki persegi di California, yang terletak di 76 Beverly Park Lane, pada Oktober 2011 seharga USD16,8 juta melalui perusahaan di Delaware.
Pasangan tersebut bercerai pada 2016. Properti mewah itu memiliki dua rumah besar terpisah di atas 2,3 hektare.
Tetangga di komunitas yang terjaga keamanannya termasuk aktor Mark Wahlberg, kepala eksekutif Platinum Equity Tom Gores dan mantan slugger San Francisco Giants Barry Bonds.
Pangeran Faisal menuduh mantan istrinya gagal menjaga properti dan membayar pajak dengan benar.
Dia juga menuntut pengembalian pinjaman USD41 juta yang ditujukan untuk renovasi.
Menurut dokumen pengadilan, pasangan itu juga berselisih tentang siapa yang berhak menjual kompleks bangunan mewah tersebut, yang saat ini terdaftar untuk dijual sekitar USD20 juta.
Pihak pengacara Putri Fahdah berpendapat di pengadilan pada tahun 2020 bahwa kerusakan properti adalah kesalahan mantan suaminya, yang dia gambarkan sebagai salah satu pria terkaya di dunia.
Pangeran Faisal mengabaikan kondisi kompleks bangunan mewah itu, membiarkan utilitas dimatikan, menciptakan bahaya kebakaran dengan mengabaikan lanskap dan denda ribuan dolar dari asosiasi pemilik rumah setempat.
Asosiasi itu termasuk "creme de la creme of American corporate society", dan mereka tidak senang dengan para bangsawan Arab Saudi itu karena membeli kompleks itu sebagai "mainan".
Pangeran Faisal adalah putra almarhum Raja Abdullah. Menurut Human Rights Watch, dia sebelumnya telah ditahan oleh pejabat Saudi tanpa tuduhan apa pun yang dipublikasikan.
Keberadaannya saat ini tidak diketahui.
Putra Mahkota Mohammed bin Salman telah mengawasi tindakan keras yang meluas untuk menekan perbedaan pendapat dalam negeri, menahan banyak anggota keluarganya bersama pengusaha, aktivis dan penulis dan melucuti beberapa bangsawan dari kekayaan mereka.
Lihat Juga: AS: Mohammed bin Salman Bersikeras Harus Ada Negara Palestina sebelum Normalisasi dengan Israel
(min)