Sosok Bos ISIS al-Qurayshi yang Ledakkan Diri: Miliki 2 Lusin Nama, Berhadiah Rp143,7 M
loading...
A
A
A
ATMEH - Pemimpin ISIS Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi tewas meledakkan diri ketika rumahnya dikepung puluhan pasukan khusus Amerika Serikat (AS) di Suriah, kemarin. Siapa sebenarnya sosok al-Qurayshi sang pengganti Abu Bakr al-Baghdadi tersebut?
Sebelum AS mengumumkan bahwa al-Qurayshi tewas dalam operasi kontra-terorisme AS di Atmeh, barat laut Suriah, beberapa orang berspekulasi bahwa pemimpin Islamis State atau ISIS itu sebenarnya tidak ada.
Namun, Presiden AS Joe Biden yang menyaksikan operasi militer itu secara real time dari Gedung Putih mengumumkan al-Qurayshi meledakkan diri dengan bom, yang membunuh dirinya sendiri serta keluarganya.
Pria Penuh Misteri
Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi ditunjuk sebagai pemimpin ISIS pada 2019, setelah bos terkenal kelompok teroris itu; Abu Bakr al-Baghdadi, tewas dalam serangan oleh pasukan khusus AS yang diperintahkan oleh Presiden Donald Trump saat itu.
Al-Qurayshi diketahui sebagai warga Irak keturunan Turkmenistan. Dia dilaporkan menjabat sebagai perwira di tentara Irak era Saddam Hussein.
Namun, dia memilih bergabung dengan al-Qaeda setelah militer AS menggulingkan pemerintahan Saddam pada tahun 2003.
Al-Qurayshi dan al-Baghdadi sejatinya pernah ditahan AS di Irak setelah penggulingan rezim Saddam. Setelah bebas, jejaknya tidak diketahui oleh AS.
Al-Qurayshi kemudian "menghilang" ke dunia jihadis. Dia dilaporkan telah bersumpah setia kepada pemimpin ISIS kala itu; al-Baghdadi.
Dia lahir dengan nama Amir Mohammed Abdul Rahman al-Mawli al-Salbi. Namun, menurut kelompok think tank Counter Extremism Project, dia memiliki daftar sekitar dua lusin nama lain, nama panggilan, dan alias.
Sebelum AS mengumumkan bahwa al-Qurayshi tewas dalam operasi kontra-terorisme AS di Atmeh, barat laut Suriah, beberapa orang berspekulasi bahwa pemimpin Islamis State atau ISIS itu sebenarnya tidak ada.
Namun, Presiden AS Joe Biden yang menyaksikan operasi militer itu secara real time dari Gedung Putih mengumumkan al-Qurayshi meledakkan diri dengan bom, yang membunuh dirinya sendiri serta keluarganya.
Pria Penuh Misteri
Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi ditunjuk sebagai pemimpin ISIS pada 2019, setelah bos terkenal kelompok teroris itu; Abu Bakr al-Baghdadi, tewas dalam serangan oleh pasukan khusus AS yang diperintahkan oleh Presiden Donald Trump saat itu.
Al-Qurayshi diketahui sebagai warga Irak keturunan Turkmenistan. Dia dilaporkan menjabat sebagai perwira di tentara Irak era Saddam Hussein.
Namun, dia memilih bergabung dengan al-Qaeda setelah militer AS menggulingkan pemerintahan Saddam pada tahun 2003.
Al-Qurayshi dan al-Baghdadi sejatinya pernah ditahan AS di Irak setelah penggulingan rezim Saddam. Setelah bebas, jejaknya tidak diketahui oleh AS.
Al-Qurayshi kemudian "menghilang" ke dunia jihadis. Dia dilaporkan telah bersumpah setia kepada pemimpin ISIS kala itu; al-Baghdadi.
Dia lahir dengan nama Amir Mohammed Abdul Rahman al-Mawli al-Salbi. Namun, menurut kelompok think tank Counter Extremism Project, dia memiliki daftar sekitar dua lusin nama lain, nama panggilan, dan alias.