Dikepung Pasukan Khusus AS, Bos ISIS al-Qurayshi Ledakkan Diri

Jum'at, 04 Februari 2022 - 07:16 WIB
loading...
Dikepung Pasukan Khusus...
Pemimpin ISIS Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi tewas meledakkan diri setelah dikepung dua lusin pasukan khusus AS di Suriah. Foto/via Media Today
A A A
ATMEH - Pasukan khusus Amerika Serikat (AS) mengepung rumah pemimpin ISIS Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi dalam operasi kontra-terorisme di Suriah, kemarin. Namun, bos ISIS penerus Abu Bakr al-Baghdadi itu memilih meledakkan diri.

Jumlah pasukan khusus Amerika yang mengepung rumah al-Qurayshi di barat laut Suriah mencapai dua lusin.

Ledakan tersebut membunuh dirinya dan keluarganya.

Al-Qurayshi adalah salah satu orang yang paling dicari di dunia atas keterlibatannya sebagai pemimpin kelompok teroris ISIS.

Dalam operasi kontra-terorisme, helikopter serang AS mengangkut pasukan komando operasi khusus AS ke sebuah rumah di Atmeh di barat laut Suriah dalam serangan dini hari yang berisiko.



Operasi diluncurkan setelah intelijen mengungkapkan lokasi al-Qurayshi.

Menurut tetangga al-Qurayshi kepada New York Times yang dilansir Jumat (4/2/2022), terjadi ketegangan dalam operasi tersebut.

Pasukan Amerika, dengan pengeras suara, mengeluarkan peringatan dalam bahasa Arab agar semua orang di rumah itu menyerah. Tiba-tiba, sebuah ledakan mengguncang bangunan rumah tersebut.

Presiden AS Joe Biden–yang menyaksikan serangan itu terjadi secara real time dari meja Situation Room di Gedung Putih– mengatakan pada hari Kamis bahwa pemimpin kelompok Islamic State (IS atau lebih dikenal sebagai ISIS) telah “dikeluarkan dari medan perang” oleh pasukan AS di Suriah.

“Tadi malam atas arahan saya, pasukan militer AS di barat laut Suriah berhasil melakukan operasi kontra-terorisme untuk melindungi rakyat Amerika dan sekutu kami, dan membuat dunia menjadi tempat yang lebih aman,” kata Biden dalam sebuah pernyataan.

“Berkat keterampilan dan keberanian angkatan bersenjata kami, kami telah keluar dari medan perang Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi–pemimpin ISIS. Semua orang Amerika telah kembali dengan selamat dari operasi itu,” imbuh Biden.

Al-Qurayshi, kata Biden, tewas ketika dia meledakkan bom, membunuh dirinya sendiri dan anggota keluarganya.

Menurut CNN, tubuh mereka terlempar dari gedung dan ke tanah di dekatnya karena kekuatan ledakan yang mengejutkan.

“Ketika pasukan kami mendekat untuk menangkap teroris, dalam tindakan terakhir dari pengecut yang putus asa, tanpa memperhatikan kehidupan keluarganya sendiri atau orang lain di dalam gedung, dia memilih untuk meledakkan dirinya sendiri daripada diadili atas kejahatan yang dia lakukan," papar Biden.

"Dalam meledakkan bom, Qurashi membawa beberapa anggota keluarganya, seperti yang dilakukan pendahulunya," imbuh Biden.

Biden mengatakan serangan pasukan khusus diluncurkan daripada serangan udara untuk meminimalkan korban sipil.

“Mengetahui bahwa teroris ini telah memilih untuk mengelilingi dirinya dengan keluarga, termasuk anak-anak, kami membuat pilihan untuk mengejar serangan pasukan khusus dengan risiko yang jauh lebih besar bagi rakyat kami sendiri, daripada menargetkan dia (Qurashi) dengan serangan udara,” katanya.

Seorang pejabat senior AS mengatakan kepada AFP bahwa semua korban dalam serangan itu disebabkan oleh tindakan teroris ISIS.

Juga dikenal sebagai Amir Mohammed Said Abd al-Rahman al-Mawla, al-Qurayshi dengan cepat dikenal karena kebrutalannya, yang membuatnya mendapat julukan mengerikan yakni,"The Destroyer" atu "Penghancur".

Menurut profil yang dibuat oleh kelompok think-tank Counter Extremism Project, al-Qurayshi, yang juga dikenal sebagai "Profesor", dianggap oleh ISIS sebagai pembuat kebijakan brutal yang bertanggung jawab untuk menghilangkan mereka yang menentang pendahulunya; Abu Bakr al-Baghdadi, sebelum mengambil alih kepemimpinan setelah kematian al-Baghdadi pada 2019.

Pentagon mengungkapkan serangan oleh pasukan operasi khusus AS pada Rabu malam atau Kamis dini hari, menggambarkannya sebagai "berhasil" dan mengatakan bahwa tidak ada korban di pihak Amerika.

"Lebih banyak informasi akan diberikan saat tersedia," kata juru bicara Pentagon John Kirby dalam sebuah pernyataan singkat.

Tiga belas orang, termasuk anak-anak dan wanita, dilaporkan tewas dalam operasi kontra-terorisme, yang terjadi di sekitar rumah dua lantai di Atmeh dekat perbatasan antara Suriah dan Turki.

Serangan pasukan khusus AS di wilayah Idlib, barat laut Suriah, memberikan kemunduran terbesar bagi kelompok "jihadis" itu sejak pendahulu al-Qurashi yang lebih terkenal, Abu Bakr al-Baghdadi, tewas dalam operasi serupa pada 2019.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Netanyahu Batal Tunjuk...
Netanyahu Batal Tunjuk Eli Sharafit Jadi Bos Baru Shin Bet karena Kritik Trump
China Gelar Latihan...
China Gelar Latihan Militer Dekat Taiwan, AS Kirim Jet Tempur F-16 Block 70 Viper
Perang Panas Trump dan...
Perang Panas Trump dan Iran Bisa Picu Kiamat Inflasi?
Houthi Tembak Jatuh...
Houthi Tembak Jatuh Drone AS ke-16 di Atas Yaman dengan Rudal Buatan Lokal
Trump akan Modernisasi...
Trump akan Modernisasi Persenjataan Nuklir AS Tanpa Menambah Jumlah
Trump akan Berkunjung...
Trump akan Berkunjung ke Arab Saudi pada Pertengahan Mei
Anggota Parlemen Iran...
Anggota Parlemen Iran Serukan Teheran Memiliki Senjata Nuklir
Kebakaran Pipa Gas Petronas,...
Kebakaran Pipa Gas Petronas, 63 Orang Dilarikan ke RS
Luncurkan Kapal Selam...
Luncurkan Kapal Selam Pembawa Rudal Zircon, Putin: AL Rusia yang Terkuat!
Rekomendasi
2 Makna Silaturahmi...
2 Makna Silaturahmi Didit Prabowo ke Mega, SBY, dan Jokowi
Bantu Korban Gempa,...
Bantu Korban Gempa, Baznas Kembali Berangkatkan Tim Kemanusiaan ke Myanmar
Jalur Puncak Bogor Kembali...
Jalur Puncak Bogor Kembali Normal Dua Arah Sore Ini
Berita Terkini
Netanyahu Batal Tunjuk...
Netanyahu Batal Tunjuk Eli Sharafit Jadi Bos Baru Shin Bet karena Kritik Trump
28 menit yang lalu
Warga Gaza Gelar Salat...
Warga Gaza Gelar Salat Idulfitri di Atas Reruntuhan Masjid di Tengah Serangan Israel
1 jam yang lalu
China Gelar Latihan...
China Gelar Latihan Militer Dekat Taiwan, AS Kirim Jet Tempur F-16 Block 70 Viper
2 jam yang lalu
Jepang Prediksi Gempa...
Jepang Prediksi Gempa Bumi Besar yang bisa Tewaskan 300.000 Orang
3 jam yang lalu
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
4 jam yang lalu
Perang Panas Trump dan...
Perang Panas Trump dan Iran Bisa Picu Kiamat Inflasi?
5 jam yang lalu
Infografis
3 Ancaman Terbesar Militer...
3 Ancaman Terbesar Militer AS, Paling Utama Adalah China
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved