Redam Ketegangan, AS dan NATO Tawarkan Langkah-langkah Perlucutan Senjata ke Rusia
loading...
A
A
A
MADRID - Amerika Serikat (AS) dan NATO menawarkan kepada Rusia untuk membahas perlucutan senjata sebagai langkah deeskalasi di Ukraina . Itu juga sebagai langkah untuk membangun kepercayaan di berbagai forum.
Hal itu terungkap dari bocoran sebuah dokumen yang diungkap oleh media Spanyol , El Pais.
El Pais melaporkan bahwa mereka mengakses dua dokumen rahasia yang dikirim Rabu lalu oleh pemerintah AS dan NATO ke Moskow, yang merinci negosiasi yang sedang berlangsung seputar krisis Ukraina.
Sebagai tanggapan, AS dan NATO sama-sama menutup dua permintaan utama Moskow. Salah satunya adalah melarang Ukraina bergabung dengan NATO, dan yang lainnya menandatangani perjanjian keamanan di Eropa yang telah dirancang Rusia.
Namun, AS dan NATO menawarkan untuk merundingkan perlucutan senjata dan proposal keamanan lainnya dengan imbalan Rusia menarik kembali sekitar 100 ribu tentaranya dari sekitar perbatasan Ukraina.
“Ini adalah posisi pemerintah Amerika Serikat bahwa kemajuan hanya dapat dicapai dalam masalah ini di lingkungan de-eskalasi sehubungan dengan tindakan mengancam Rusia terhadap Ukraina,” bunyi tanggapan Amerika ke Moskow seperti dilansir dari Anadolu, Rabu (2/2/2022).
Sejumlah proposal AS menyarankan untuk menyetujui lebih banyak batasan pada rudal, senjata non-strategis, dan hulu ledak nuklir yang tidak digunakan.
AS juga menawarkan Rusia "mekanisme transparansi" yang akan memungkinkan Rusia untuk memverifikasi tidak adanya rudal jelajah Tomahawk di pangkalan NATO di Rumania dan Bulgaria.
Namun, agar hal ini terjadi, para pejabat AS juga ingin memverifikasi kapasitas rudal Rusia di dua pangkalan Rusia pilihan mereka, menurut dokumen tersebut.
Tanggapan NATO dan AS serupa tetapi mengandung beberapa perbedaan kecil. Misalnya, pemerintahan Biden mengatakan terbuka untuk membahas konsep “keamanan yang tidak dapat dibagi”, sementara NATO tidak.
El Pais mengatakan Moskow menyerukan kedua pihak yang bernegosiasi untuk menyatukan tanggapan mereka.
Sebelumnya, baik AS dan NATO telah memberikan tanggapan terhadap tuntutan Rusia yang diajukan pada akhir tahun lalu terkait ketegangan di Ukraina.
Hal itu terungkap dari bocoran sebuah dokumen yang diungkap oleh media Spanyol , El Pais.
El Pais melaporkan bahwa mereka mengakses dua dokumen rahasia yang dikirim Rabu lalu oleh pemerintah AS dan NATO ke Moskow, yang merinci negosiasi yang sedang berlangsung seputar krisis Ukraina.
Sebagai tanggapan, AS dan NATO sama-sama menutup dua permintaan utama Moskow. Salah satunya adalah melarang Ukraina bergabung dengan NATO, dan yang lainnya menandatangani perjanjian keamanan di Eropa yang telah dirancang Rusia.
Namun, AS dan NATO menawarkan untuk merundingkan perlucutan senjata dan proposal keamanan lainnya dengan imbalan Rusia menarik kembali sekitar 100 ribu tentaranya dari sekitar perbatasan Ukraina.
“Ini adalah posisi pemerintah Amerika Serikat bahwa kemajuan hanya dapat dicapai dalam masalah ini di lingkungan de-eskalasi sehubungan dengan tindakan mengancam Rusia terhadap Ukraina,” bunyi tanggapan Amerika ke Moskow seperti dilansir dari Anadolu, Rabu (2/2/2022).
Sejumlah proposal AS menyarankan untuk menyetujui lebih banyak batasan pada rudal, senjata non-strategis, dan hulu ledak nuklir yang tidak digunakan.
AS juga menawarkan Rusia "mekanisme transparansi" yang akan memungkinkan Rusia untuk memverifikasi tidak adanya rudal jelajah Tomahawk di pangkalan NATO di Rumania dan Bulgaria.
Namun, agar hal ini terjadi, para pejabat AS juga ingin memverifikasi kapasitas rudal Rusia di dua pangkalan Rusia pilihan mereka, menurut dokumen tersebut.
Tanggapan NATO dan AS serupa tetapi mengandung beberapa perbedaan kecil. Misalnya, pemerintahan Biden mengatakan terbuka untuk membahas konsep “keamanan yang tidak dapat dibagi”, sementara NATO tidak.
El Pais mengatakan Moskow menyerukan kedua pihak yang bernegosiasi untuk menyatukan tanggapan mereka.
Sebelumnya, baik AS dan NATO telah memberikan tanggapan terhadap tuntutan Rusia yang diajukan pada akhir tahun lalu terkait ketegangan di Ukraina.
(ian)