Assad Pecat Perdana Menteri Suriah
loading...
A
A
A
DAMASKUS - Presiden Suriah Bashar al-Assad telah memecat Perdana Menteri Imad Khamis. Pemecatan ini dilakukan setelah beberapa hari aksi protes yang dilakukan ratusan warga Suriah karena situasi ekonomi negara yang memburuk.
Khamis akan digantikan oleh Menteri Sumber Daya Air Hussein Arnous, yang sebelumnya menjabat sebagai gubernur provinsi Deir ez-Zor. Arnous akan tetap sebagai menteri sumber daya air, bertindak sebagai perdana menteri sementara sampai pemilihan parlemen diadakan pada bulan Juli dan pemerintahan baru dibentuk seperti dikutip Al Monitor, Jumat (12/6/2020).
Tidak diketahui alasan pemecatan tersebut, tetapi pengamat Suriah berspekulasi Assad menggunakan Khamis sebagai kambing hitam untuk situasi ekonomi yang terus terjun bebas.
Mata uang negara itu dengan cepat terdepresiasi di tengah krisis keuangan di negara tetangga Libanon, meningkatnya hutang perang dan permusuhan publik yang sedang berlangsung antara Assad dan sepupunya miliarder Rami Makhlouf. Minggu ini, lira Suriah berdiri di kisaran 3.000 terhadap dolar, dibandingkan dengan 47 yang diperdagangkan sebelum permulaan pemberontakan pada 2011.
Sanksi Amerika Serikat (AS) yang menargetkan kehidupan finansial Assad, yang mulai berlaku minggu depan, telah membuat rezim Damaskus panik dan media pemerintah menuduh AS sebagai "terorisme ekonomi".
Minggu ini, protes langka terjadi di provinsi Suweida yang dikuasai pemerintah Druze, tempat para demonstran menyerukan penggulingan rezim dan mengkritik penanganannya terhadap ekonomi.
Khamis akan digantikan oleh Menteri Sumber Daya Air Hussein Arnous, yang sebelumnya menjabat sebagai gubernur provinsi Deir ez-Zor. Arnous akan tetap sebagai menteri sumber daya air, bertindak sebagai perdana menteri sementara sampai pemilihan parlemen diadakan pada bulan Juli dan pemerintahan baru dibentuk seperti dikutip Al Monitor, Jumat (12/6/2020).
Tidak diketahui alasan pemecatan tersebut, tetapi pengamat Suriah berspekulasi Assad menggunakan Khamis sebagai kambing hitam untuk situasi ekonomi yang terus terjun bebas.
Mata uang negara itu dengan cepat terdepresiasi di tengah krisis keuangan di negara tetangga Libanon, meningkatnya hutang perang dan permusuhan publik yang sedang berlangsung antara Assad dan sepupunya miliarder Rami Makhlouf. Minggu ini, lira Suriah berdiri di kisaran 3.000 terhadap dolar, dibandingkan dengan 47 yang diperdagangkan sebelum permulaan pemberontakan pada 2011.
Sanksi Amerika Serikat (AS) yang menargetkan kehidupan finansial Assad, yang mulai berlaku minggu depan, telah membuat rezim Damaskus panik dan media pemerintah menuduh AS sebagai "terorisme ekonomi".
Minggu ini, protes langka terjadi di provinsi Suweida yang dikuasai pemerintah Druze, tempat para demonstran menyerukan penggulingan rezim dan mengkritik penanganannya terhadap ekonomi.
(ber)