Raja Salman Tetapkan 22 Februari Hari Pendirian, Ini Sekilas Riwayat Kerajaan Saudi
loading...
A
A
A
RIYADH - Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud mengeluarkan dekrit kerajaan yang menyatakan Arab Saudi akan menandai "Hari Pendirian" setiap tahun pada 22 Februari. Tanggal itu juga menjadi hari libur resmi di seluruh negeri.
Mengutip laporan dari Saudi Press Agency (SPA), Jumat (28/1/2022), dekrit Raja Salman tersebut dikeluarkan hari Kamis kemarin.
“Mempertimbangkan bahwa pertengahan tahun 1139H, bertepatan dengan bulan Februari tahun 1727, menandakan dimulainya pemerintahan Imam Muhammad bin Saud,” bunyi laporan SPA, menggambarkan berdirinya negara Arab Saudi.
Otoritas terkait, lanjut SPA, akan menerima informasi lebih lanjut untuk menerapkan liburan baru.
Sejarah Singkat
Keputusan untuk memperingati "Hari Pendirian" pada tanggal 22 Februari sudah ada sejak tiga abad. Menurut SPA, itu dimulai sejak kepemimpinan Imam Muhammad bin Saud ketika ia mendirikan Negara Saudi Pertama pada awal 1727.
"Pemerintahannya berlangsung hingga 1818, dengan Diriyah sebagai ibu kotanya dan Alquran dan Sunnah Nabi Muhammad (SAW) sebagai konstitusinya," lanjut laporan SPA.
Negara Saudi Pertama dilaporkan selamat dari beberapa fase kesulitan.
Pada akhir pemerintahan Negara Saudi Pertama, Imam Turki bin Abdullah bin Muhammad bin Saud berhasil pada tahun 1824 dan mendirikan Negara Saudi Kedua yang berlangsung hingga tahun 1891.
Sepuluh tahun kemudian, pada tahun 1902, Raja Abdulaziz bin Abdulrahman Al Faisal al-Saud berhasil dan mendirikan Negara Saudi Ketiga, menyatukannya di bawah nama "Kerajaan Arab Saudi".
Sekadar diketahui, Hari Pendirian yang tanggalnya diumumkan Raja Salman tersebut berbeda dengan Hari Nasional Arab Saudi yang dirayakan setiap 23 September.
Hari Nasional untuk memperingati penggantian nama Kerajaan Najd dan Hijaz menjadi Kerajaan Arab Saudi dengan dekrit kerajaan Raja Abdulaziz al-Saud pada tahun 1932.
Itu dijadikan hari libur nasional oleh Raja Abdullah—pendahulu Raja Salman—pada tahun 2005.
Mengutip laporan dari Saudi Press Agency (SPA), Jumat (28/1/2022), dekrit Raja Salman tersebut dikeluarkan hari Kamis kemarin.
“Mempertimbangkan bahwa pertengahan tahun 1139H, bertepatan dengan bulan Februari tahun 1727, menandakan dimulainya pemerintahan Imam Muhammad bin Saud,” bunyi laporan SPA, menggambarkan berdirinya negara Arab Saudi.
Otoritas terkait, lanjut SPA, akan menerima informasi lebih lanjut untuk menerapkan liburan baru.
Sejarah Singkat
Keputusan untuk memperingati "Hari Pendirian" pada tanggal 22 Februari sudah ada sejak tiga abad. Menurut SPA, itu dimulai sejak kepemimpinan Imam Muhammad bin Saud ketika ia mendirikan Negara Saudi Pertama pada awal 1727.
"Pemerintahannya berlangsung hingga 1818, dengan Diriyah sebagai ibu kotanya dan Alquran dan Sunnah Nabi Muhammad (SAW) sebagai konstitusinya," lanjut laporan SPA.
Negara Saudi Pertama dilaporkan selamat dari beberapa fase kesulitan.
Pada akhir pemerintahan Negara Saudi Pertama, Imam Turki bin Abdullah bin Muhammad bin Saud berhasil pada tahun 1824 dan mendirikan Negara Saudi Kedua yang berlangsung hingga tahun 1891.
Sepuluh tahun kemudian, pada tahun 1902, Raja Abdulaziz bin Abdulrahman Al Faisal al-Saud berhasil dan mendirikan Negara Saudi Ketiga, menyatukannya di bawah nama "Kerajaan Arab Saudi".
Sekadar diketahui, Hari Pendirian yang tanggalnya diumumkan Raja Salman tersebut berbeda dengan Hari Nasional Arab Saudi yang dirayakan setiap 23 September.
Hari Nasional untuk memperingati penggantian nama Kerajaan Najd dan Hijaz menjadi Kerajaan Arab Saudi dengan dekrit kerajaan Raja Abdulaziz al-Saud pada tahun 1932.
Itu dijadikan hari libur nasional oleh Raja Abdullah—pendahulu Raja Salman—pada tahun 2005.
(min)