Jenderal Iran: Status Super Power AS Semakin Memudar

Kamis, 11 Juni 2020 - 23:18 WIB
loading...
Jenderal Iran: Status...
Komandan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) Mayor Jenderal Hossein Salami. Foto/The Times of Israel
A A A
TEHERAN - Komandan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) mengatakan kerusuhan di Amerika Serikat (AS) adalah bukti status superpower Amerika yang semakin memudar.

Mayor Jenderal Hossein Salami mengklaim bahwa Iran tetap kuat meskipun ada sanksi Amerika, ekonomi yang kesulitan, dan dampak virus Corona, sementara para politisi AS bergulat dengan protes massa atas kebrutalan polisi dan rasisme sistemik.

"Dunia menyaksikan awal dan cepatnya penurunan musuh bebuyutan kita, terutama AS," kata Salami menurut kantor berita Tasnim.

"Semua simbol yang digunakan Amerika Serikat menampilkan dirinya sendiri dan menampilkan gambar yang tidak benar kepada dunia sedang jatuh, dan AS menghancurkan citra yang telah dibuatnya tentang dirinya sendiri," imbuhnya seperti dikutip dari Newsweek, Kamis (11/6/2020).

"Kita bisa melihat bahwa rakyat Amerika sekarang membakar bendera AS yang menjadikan citra palsu Washington bagi dunia," kata Salami, merujuk pada demonstran yang telah membakar bendera Amerika selama aksi protes.

Salami juga mengatakan bahwa AS tidak dapat menahan virus Corona dan krisis telah menjerumuskan negara itu ke dalam kondisi ekonomi terburuk.

Nada yang sama juga dilontarkan ulama senior Iran Ayatollah Amoli Larijani. Larijani mengklaim bahwa kerusuhan di AS menunjukkan bahwa pemerintah Amerika hanya peduli dengan hak asasi manusia ketika menggunakannya untuk memajukan tujuannya di luar negeri.

"Amerika telah bertahun-tahun mengajarkan negara-negara lain tentang hak asasi manusia," kata Larijani.

Dia juga mengatakan protes baru-baru ini menunjukkan bahwa hak asasi manusia hanyalah alat untuk mencapai tujuan AS.

AS dilanda kerusu setelah George Floyd , seorang pria kulit hitam, dibunuh oleh polisi di Minneapolis bulan lalu. Kematian George Floyd memicu aksi menentang rasisme di Amerika Serikat dan berbagai kota di seluruh dunia. Ribuan orang turun ke jalan guna memprotes rasisme, kebanyakan ikut unjuk rasa untuk pertama kalinya dalam hidup mereka dan terdiri dari multietnis. (Baca: Keluarga Floyd Minta PBB Selidiki Kebrutalan Polisi AS )

Unjuk rasa menyebar ke seluruh 50 negara bagian dan Washington DC, termasuk di kota-kota dan kawasan pedesaan yang sebagian besar warganya berkulit putih. Gelombang protes Black Lives Matter kali ini tampaknya lebih beragam secara rasial, dengan jumlah yang lebih besar dari pengunjuk rasa kulit putih dan pendemo dari etnis lain bergabung dengan para aktivis kulit hitam.
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Dampak Perang Dagang:...
Dampak Perang Dagang: Canton Fair Sepi, Industri Ekspor China Terguncang
3 Fakta Ledakan Pelabuhan...
3 Fakta Ledakan Pelabuhan Iran yang Menggemparkan, Benarkah Ada Keterlibatan Israel?
Ledakan Dahsyat Pelabuhan...
Ledakan Dahsyat Pelabuhan Iran Tewaskan 40 Orang dan 1.242 Luka, Ini Respons Khamenei
Terungkap, Putra Wakil...
Terungkap, Putra Wakil Bos CIA Tewas dalam Perang Dukung Rusia Melawan Ukraina
Satelit Rahasia Rusia...
Satelit Rahasia Rusia yang Diduga Terhubung Senjata Nuklir Berputar di Luar Kendali
Ledakan Dahsyat Guncang...
Ledakan Dahsyat Guncang Pelabuhan Iran, 14 Orang Tewas, Lebih dari 750 Luka
Korea Utara Luncurkan...
Korea Utara Luncurkan Kapal Perang 5.000 Ton Bersenjata Paling Kuat, Kim Jong-un Bicara Nuklir
Mengenal Genevieve Jeanningros,...
Mengenal Genevieve Jeanningros, Biarawati yang Terobos Protokol Vatikan Demi Melihat Jenazah Paus
Ngeri! Siswa SMA Ngamuk...
Ngeri! Siswa SMA Ngamuk di Kelas Tusuk 5 Orang termasuk Kepala Sekolah
Rekomendasi
Sanksi AS Gagal Runtuhkan...
Sanksi AS Gagal Runtuhkan Moskow, Rusia Catat Pertumbuhan Ekonomi 4,1%
Promotor Tinju Bantah...
Promotor Tinju Bantah Eubank Jr Alami Patah Rahang
Giliran PKS Beri Sinyal...
Giliran PKS Beri Sinyal Dukung Prabowo di Pilpres 2029
Berita Terkini
Meski Digaji Rp37 Juta,...
Meski Digaji Rp37 Juta, Tentara Israel Mengaku Dieksploitasi dan Risikonya Sangat Berat
36 menit yang lalu
Spanyol dan Portugal...
Spanyol dan Portugal Lumpuh, Kereta Api Macet, Transaksi Hanya dengan Uang Tunai
2 jam yang lalu
Putin Umumkan Gencatan...
Putin Umumkan Gencatan Senjata 3 Hari untuk Perayaan Kemenangan Perang Dunia II
3 jam yang lalu
Pendaki Asal China Mendaki...
Pendaki Asal China Mendaki Gunung Fuji hanya untuk Mencari Ponselnya yang Hilang
4 jam yang lalu
Akibat Ulah Trump, Rakyat...
Akibat Ulah Trump, Rakyat AS Kini Bergantung pada Paylater untuk Belanja Sembako
5 jam yang lalu
Kim Jong-un Janji Bangun...
Kim Jong-un Janji Bangun Monumen bagi Tentaranya yang Gugur di Perang Rusia
5 jam yang lalu
Infografis
AS Butuh Rp15.919 Triliun...
AS Butuh Rp15.919 Triliun untuk Memodernisasi Senjata Nuklirnya
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved