AS Minta Rusia Tak Umumkan Respons Keamanannya, Ini Alasannya

Kamis, 27 Januari 2022 - 21:38 WIB
loading...
A A A
AS dan Rusia tahun lalu memperpanjang Perjanjian START Baru selama lima tahun, yang berarti perjanjian pengurangan senjata terakhir antara kedua negara akan berakhir pada Februari 2026.

Blinken bersikeras AS terbuka untuk berdialog dan akan lebih memilih diplomasi, tetapi hanya jika Rusia mengurangi agresinya terhadap Ukraina dan menghentikan apa yang disebutnya retorika yang menghasut.

Dia menjelaskan NATO telah mengembangkan dan mengirimkan makalahnya sendiri sambil bersikeras bahwa dokumen aliansi tersebut sepenuhnya memperkuat dokumen AS dan tidak ada "siang hari" antara AS dan aliansi lintas benua yang dikendalikannya.

Terlepas dari retorika yang berpusat pada diplomasi, bagaimanapun, menteri luar negeri menjelaskan AS telah memberikan lebih banyak senjata ke Ukraina pada 2022 daripada tahun-tahun sebelumnya, serta mengizinkan sekutu NATO-nya mentransfer persenjataan mereka sendiri ke negara Eropa Timur yang dianggap terancam itu.

AS dan NATO juga telah memindahkan atau mengaktifkan ribuan tentara dan sumber daya militer lainnya di daerah itu saat mereka bersikeras soal rencana invasi yang hampir tak terhindarkan oleh Rusia.

Blinken bertemu dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov pekan lalu untuk membahas daftar lengkap jaminan keamanan yang diberikan Moskow bulan lalu, tetapi Departemen Luar Negeri mengambil sikap konfrontatif pada Senin, mengumumkan bahwa mereka tidak akan membuat "konsesi" apa pun kepada Rusia yang tidak menguntungkan keduanya.

Satu hal yang mencuat adalah desakan Rusia bahwa NATO menghentikan ekspansi ke arah timur, jaminan yang sejauh ini ditolak Washington.

Menteri Luar Negeri AS menambahkan dia berharap untuk berbicara dengan rekannya dari Rusia lagi “dalam beberapa hari mendatang.”

(sya)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1939 seconds (0.1#10.140)