India Gempar, Film Pemuja Pembunuh Mahatma Gandhi Dirilis saat Hari Kematiannya
loading...
A
A
A
NEW DELHI - Mahatma Gandhi yang jadi ikon perjuangan kemerdekaan India dan dikenal sebagai Bapak Bangsa dibunuh pada 30 Januari 1948 di New Delhi pada usia 78 tahun oleh seorang nasionalis Hindu, Nathuram Vinayak Godse.
Setelah membunuh Gandhi, pria itu tidak mencoba melarikan diri dan dapat dengan mudah ditangkap. Dia kemudian dijatuhi hukuman mati pada 8 November 1949.
Kini peristiwa tragis itu akan diangkat dalam film yang sangat kontroversi karena peran utamanya adalah sang pembunuh Gandhi.
Kontroversi baru atas film berbahasa Hindi berjudul "Why I Killed Gandhi" itu menggemparkan internet.
Sputnik melaporkan pada Selasa (25/1/2022) bahwa beberapa politisi India, All India Cine Workers Association (AICWA), dan netizen menuduh pembuat film itu justru memuja pembunuh Mahatma Gandhi, Nathuram Vinayak Godse.
Direkam pada 2017 oleh sutradara Ashok Tyagi, film ini dijadwalkan akan dirilis di berbagai platform streaming pada 30 Januari 2022 atau tepat saat hari Gandhi, yang dianggap sebagai ikon global non-kekerasan, dibunuh pada 1948.
Politisi Partai Kongres Nana Patole dalam surat yang ditujukan kepada Kepala Negara Bagian Maharashtra Uddhav Thackeray telah mendesaknya untuk melarang rilis film tersebut.
Salah satu pemimpin terbesar India, ideologi kebenaran, perdamaian, dan anti-kekerasan Mahatma Gandhi dihormati di seluruh dunia. Peringatan kematiannya diperingati secara global sebagai hari yang melambangkan ajarannya.
"Jika film 'Why I Killed Gandhi' diizinkan untuk dirilis pada hari pembunuhan Gandhiji, itu akan memberi kekuatan pada kekuatan fasis. Oleh karena itu, kami meminta Anda memerintahkan pelarangan film tersebut," tulis Patole dalam suratnya.
Film ini juga menghadapi kritik karena politisi Partai Kongres Nasionalis (NCP) dan mantan aktor Amol Kolhe telah memainkan peran sebagai pembunuh Gandhi.
Asosiasi Pekerja Sinema Seluruh India (AICWA) juga telah menulis surat kepada Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi dan mengatakan jika film tersebut dirilis, seluruh bangsa akan terkejut dan hancur oleh tayangan kejahatan keji yang terjadi pada 30 Januari 1948.
"Film ini memuliakan Nathuram Godse, pengkhianat dan pembunuh bapak bangsa Mahatma Gandhiji. Gandhiji adalah seseorang yang dikagumi seluruh INDIA dan dunia, Ideologi Gandhiji adalah simbol Cinta dan Pengorbanan untuk setiap orang India," ungkap surat itu.
Penasaran dengan trailer filmnya, beberapa orang di internet dengan bersemangat menunggu untuk mengetahui mengapa Godse membunuh Mahatma Gandhi.
Namun, netizen yang lain menentang film tersebut dan menyerukan larangan film tersebut.
Situasi ini membuat netizen terpecah antara pendukung dan penentang film tersebut.
Setelah membunuh Gandhi, pria itu tidak mencoba melarikan diri dan dapat dengan mudah ditangkap. Dia kemudian dijatuhi hukuman mati pada 8 November 1949.
Kini peristiwa tragis itu akan diangkat dalam film yang sangat kontroversi karena peran utamanya adalah sang pembunuh Gandhi.
Kontroversi baru atas film berbahasa Hindi berjudul "Why I Killed Gandhi" itu menggemparkan internet.
Sputnik melaporkan pada Selasa (25/1/2022) bahwa beberapa politisi India, All India Cine Workers Association (AICWA), dan netizen menuduh pembuat film itu justru memuja pembunuh Mahatma Gandhi, Nathuram Vinayak Godse.
Direkam pada 2017 oleh sutradara Ashok Tyagi, film ini dijadwalkan akan dirilis di berbagai platform streaming pada 30 Januari 2022 atau tepat saat hari Gandhi, yang dianggap sebagai ikon global non-kekerasan, dibunuh pada 1948.
Politisi Partai Kongres Nana Patole dalam surat yang ditujukan kepada Kepala Negara Bagian Maharashtra Uddhav Thackeray telah mendesaknya untuk melarang rilis film tersebut.
Salah satu pemimpin terbesar India, ideologi kebenaran, perdamaian, dan anti-kekerasan Mahatma Gandhi dihormati di seluruh dunia. Peringatan kematiannya diperingati secara global sebagai hari yang melambangkan ajarannya.
"Jika film 'Why I Killed Gandhi' diizinkan untuk dirilis pada hari pembunuhan Gandhiji, itu akan memberi kekuatan pada kekuatan fasis. Oleh karena itu, kami meminta Anda memerintahkan pelarangan film tersebut," tulis Patole dalam suratnya.
Film ini juga menghadapi kritik karena politisi Partai Kongres Nasionalis (NCP) dan mantan aktor Amol Kolhe telah memainkan peran sebagai pembunuh Gandhi.
Asosiasi Pekerja Sinema Seluruh India (AICWA) juga telah menulis surat kepada Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi dan mengatakan jika film tersebut dirilis, seluruh bangsa akan terkejut dan hancur oleh tayangan kejahatan keji yang terjadi pada 30 Januari 1948.
"Film ini memuliakan Nathuram Godse, pengkhianat dan pembunuh bapak bangsa Mahatma Gandhiji. Gandhiji adalah seseorang yang dikagumi seluruh INDIA dan dunia, Ideologi Gandhiji adalah simbol Cinta dan Pengorbanan untuk setiap orang India," ungkap surat itu.
Penasaran dengan trailer filmnya, beberapa orang di internet dengan bersemangat menunggu untuk mengetahui mengapa Godse membunuh Mahatma Gandhi.
Namun, netizen yang lain menentang film tersebut dan menyerukan larangan film tersebut.
Situasi ini membuat netizen terpecah antara pendukung dan penentang film tersebut.
(sya)