Ebrahim Raisi: Iran dan Rusia Dapat Bersama-sama Melawan AS

Kamis, 20 Januari 2022 - 17:00 WIB
loading...
Ebrahim Raisi: Iran...
Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi. Foto/Times of Israel
A A A
MOSKOW - Rusia dan Iran dapat menyatukan upaya mereka dalam melawan tekanan dari Amerika Serikat (AS). Hal itu diungkapkan Presiden Iran Ebrahim Raisi selama kunjungan dua harinya ke Rusia.

Bertemu dengan Presiden Vladimir Putin di Moskow pada hari Rabu, Raisi menekankan bahwa Teheran siap untuk hubungan "strategis" dengan Rusia yang tidak akan bergantung pada faktor jangka pendek.

“Di tengah kondisi luar biasa eksternal, ketika ada penentangan terhadap tindakan sepihak Barat, termasuk Amerika Serikat, kami dapat menciptakan sinergi dalam kerja sama kami,” kata Raisi kepada Putin seperti dilansir dari Sputnik, Kamis (20/1/2022).

Dia mencatat bahwa sanksi oleh Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya sia-sia dalam menghambat perkembangan Iran.

“Kami telah melawan Amerika Serikat selama lebih dari 40 tahun sekarang. Kami tidak akan pernah menghentikan perkembangan dan kemajuan Iran karena sanksi atau ancaman, meskipun kami sekarang berupaya agar sanksi dicabut,” ujar Raisi pada pertemuan itu.

Baca juga: Angkatan Laut Rusia, Iran, dan China Bersiap Gelar Manuver Bersama

Sementara itu Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan Moskow mengharapkan kunjungan Raisi menghasilkan "inventaris hubungan", mengingat perubahan kepemimpinan Iran.

Dukungan Rusia untuk Iran selama pembicaraan Wina, termasuk sikap keras Teheran tentang perlunya mencabut sanksi terhadap Republik Islam, telah memperkuat hubungan antara kedua negara. Sesaat sebelum kunjungan, media melaporkan bahwa kedua belah pihak merencanakan kerja sama militer-teknis lebih lanjut, termasuk kemungkinan kontrak USD10 miliar untuk pembelian peralatan militer Rusia.

Situasi di Iran telah memburuk sejak Donald Trump menjadi presiden AS pada 2017. Presiden AS ke-45 itu meninggalkan perjanjian nuklir 2015 yang diperoleh dengan susah payah, yang ditandatangani antara Teheran dan AS bersama Rusia, China, Inggris, Prancis dan Jerman.

Tidak hanya itu, Trump juga memberlakukan kembali sanksi keras terhadap Teheran di bawah apa yang disebutnya sebagai kampanye "tekanan maksimum".
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Polandia Tutup Konsulat...
Polandia Tutup Konsulat Rusia, Kremlin Umbar Ancaman kepada NATO
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya,...
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya, China Mampu Tundukkan AS
Hamas Siap Bebaskan...
Hamas Siap Bebaskan Sandera Israel-Amerika Edan Alexander
Keluarga Kerajaan Qatar...
Keluarga Kerajaan Qatar Akan Memberi Trump Pesawat Supermewah Bak Istana Terbang
Zelensky Siap Berunding...
Zelensky Siap Berunding Langsung dengan Putin untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina
Trump Dikabarkan Akan...
Trump Dikabarkan Akan Mengakui Palestina saat Berkunjung ke Arab Saudi
AS dan China Melunak,...
AS dan China Melunak, Tarif Impor Kendaraan Diprediksi Bakal Turun
Netanyahu Tolak Gencatan...
Netanyahu Tolak Gencatan Senjata, meski Hamas Bakal Bebaskan Sandera AS-Israel
Dapat Hadiah Pesawat...
Dapat Hadiah Pesawat Boeing 747-8 dari Qatar, Trump: Gratis!
Rekomendasi
Harta Karun Kuno dalam...
Harta Karun Kuno dalam Jumlah Besar Ditemukan di Sebuah Bukit
Laporkan Dedi Mulyadi...
Laporkan Dedi Mulyadi ke Komnas HAM Terkait Program Barak Militer, Warga Babelan: Melanggar Hak Asasi
Satlantas Polres Bogor:...
Satlantas Polres Bogor: 100.000 Kendaraan Lintasi Jalur Puncak Hari Ini
Berita Terkini
6 Dampak Pembubaran...
6 Dampak Pembubaran Kelompok Pemberontak Kurdi PKK, Salah Satunya Fokus Gerakan Politik
Militer Pakistan Bantah...
Militer Pakistan Bantah Tangkap Pilot India
Polandia Tutup Konsulat...
Polandia Tutup Konsulat Rusia, Kremlin Umbar Ancaman kepada NATO
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya,...
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya, China Mampu Tundukkan AS
Banyak Negara Mengakui...
Banyak Negara Mengakui Palestina, Israel Keluarkan Ancaman
Perang India dan Pakistan,...
Perang India dan Pakistan, Siapa yang Paling Menderita?
Infografis
3 Alasan Ukraina Selalu...
3 Alasan Ukraina Selalu Didukung Barat dalam Melawan Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved