Kirim Senjata ke Ukraina, 3 Negara Baltik Ini Tunggu Lampu Hijau dari AS

Kamis, 20 Januari 2022 - 16:34 WIB
loading...
Kirim Senjata ke Ukraina, 3 Negara Baltik Ini Tunggu Lampu Hijau dari AS
Estonia, Lithuania, dan Latvia sedang menunggu persetujuan AS untuk mengirim senjata mematikan buatan Amerika ke Ukraina. Foto/Ilustrasi
A A A
WASHINGTON - Ukraina terus mendapat dukungan dari sejumlah negara sekutu Amerika Serikat (AS) di Eropa di tengah ketegangan dengan Rusia . Terbaru, tiga negara di Benua Biru itu tengah menunggu persetujuan AS untuk memberikan bantuan.

Estonia, Lithuania, dan Latvia sedang menunggu persetujuan AS untuk mengirim senjata mematikan buatan Amerika ke Ukraina guna mencegah dugaan invasi Rusia. Demikian laporan yang diturunkan Politico.

"Tiga negara Baltik siap untuk mentransfer senjata seperti anti-armor dan rudal darat-ke-udara ke Ukraina," bunyi laporan itu mengutip pejabat dari negara-negara itu dan orang-orang yang mengetahui masalah tersebut seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (20/1/2022).



Senator Jim Risch, yang merupakan tokoh top Partai Republik di Komite Hubungan Luar Negeri Senat, mengatakan kepada Politico bahwa dia berharap pemerintahan Biden akan segera menyetujui transfer senjata ke Ukraina.

Peraturan lisensi ekspor AS mengharuskan negara-negara Baltik untuk terlebih dahulu meminta persetujuan dari Departemen Luar Negeri AS sebelum mentransfer senjata ke Ukraina.

Tiga negara Baltik itu adalah anggota NATO dan telah mendukung memperkuat kehadiran aliansi di negara mereka.



"Departemen Luar Negeri AS menolak berkomentar tentang masalah ini, dan Gedung Putih tidak menanggapi permintaan komentar," bunyi laporan itu.

Negara-negara Barat dan Kiev baru-baru ini menyatakan keprihatinan tentang dugaan "tindakan agresif" Rusia di dekat perbatasan dengan Ukraina. Kiev menuduh Moskow membangun militer dan mempersiapkan invasi ke negara tetangga.

Namun, Rusia membantah tuduhan itu dan menegaskan kembali bahwa mereka tidak berniat menyerang negara mana pun. Selain itu, Moskow memandang tuduhan itu sebagai dalih untuk mengerahkan lebih banyak peralatan militer NATO di dekat perbatasan Rusia.


(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1199 seconds (0.1#10.140)