Blinken Serukan Persatuan Hadapi Agresi Rusia

Rabu, 19 Januari 2022 - 23:12 WIB
loading...
Blinken Serukan Persatuan...
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken. Foto/New York Post
A A A
KIEV - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menuduh Rusia mencoba menabur perpecahan antara Amerika dan sekutu Eropanya. Ia pun mendesak negara-negara Barat untuk tetap bersatu melawan "agresi tanpa henti" Rusia.

Blinken bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kiev untuk memberikan jaminan bahwa AS dan sekutunya berkomitmen untuk mendukung Ukraina dan ambisi demokrasinya, bahkan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengerahkan lebih dari 100 ribu tentara di sepanjang perbatasan tetangganya.

“Rakyat Ukraina memilih jalur demokrasi dan Eropa pada tahun 1991. Mereka turun ke Maidan untuk mempertahankan pilihan itu pada tahun 2013, dan sayangnya sejak itu Anda menghadapi agresi tanpa henti dari Moskow,” kata Blinken, merujuk pada protes pro-demokrasi alun-alun utama Kiev yang menyebabkan mantan Presiden yang terkait dengan Kremlin, Victor Yanukovych, melarikan diri dari negara itu pada awal 2014.

“Kekuatan kita bergantung pada menjaga persatuan kita dan itu termasuk persatuan di dalam Ukraina,” ujar Blinken kepada Zelensky.



“Saya pikir salah satu tujuan lama Moskow adalah mencoba menabur perpecahan antara dan di dalam negara kita dan cukup sederhana, kita tidak bisa dan tidak akan membiarkan mereka melakukan itu,” imbuhnya seperti dikutip dari New York Post, Rabu (19/1/2022).

Berbicara kepada staf di Kedutaan Besar AS di Ukraina, Blinken mengatakan penumpukan pasukan Rusia “tidak ada provokasi, tidak ada alasan.”

"Kami tahu bahwa ada rencana untuk meningkatkan kekuatan itu bahkan lebih dalam waktu yang sangat singkat, dan itu memberi Presiden Putin kemampuan, juga dalam waktu yang sangat singkat, untuk mengambil tindakan agresif lebih lanjut terhadap Ukraina," kata diplomat tinggi Amerika itu.

"Dan itu, tentu saja, tidak hanya mendapat perhatian kami tetapi juga mendapat perhatian hampir semua sekutu dan mitra kami, dan tidak hanya di Eropa, bahkan di luar," sambungnya.

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Ukraina Tekan Italia...
Ukraina Tekan Italia Gelar KTT di Sela-sela Pemakaman Paus Fransiskus
10 Kelemahan Militer...
10 Kelemahan Militer AS dan 4 Cara China Menang Perang dengan Mudah
Houthi Yaman Tembak...
Houthi Yaman Tembak Jatuh 7 Drone AS Senilai Rp3,4 Triliun dalam 6 Pekan
Pakistan Akui Lakukan...
Pakistan Akui Lakukan Pekerjaan Kotor untuk Barat dalam Dukung Teroris
Iran Tawarkan Kemitraan...
Iran Tawarkan Kemitraan Energi Nuklir dengan AS
Trump Tawari Arab Saudi...
Trump Tawari Arab Saudi Paket Senjata Senilai Lebih dari Rp1.684 Triliun
Perbandingan Kekuatan...
Perbandingan Kekuatan Militer AS vs China 2025, Dua Superpower yang Berseteru
Kenapa Pangeran Tampan...
Kenapa Pangeran Tampan Al-Waleed bin Khaled Al-Saud Dijuluki Sleeping Prince Arab Saudi?
Menteri Radikal Israel...
Menteri Radikal Israel Ancam Gulingkan Netanyahu jika Tak Rebut Gaza
Rekomendasi
Lawan Tarif Trump, Kemendag...
Lawan Tarif Trump, Kemendag Siapkan 21 Perjanjian Dagang Baru dengan Berbagai Negara
Wali Kota Jaksel Dukung...
Wali Kota Jaksel Dukung Program Mainstreaming HAM untuk ASN dan Masyarakat
5 Cara Ampuh Mengatasi...
5 Cara Ampuh Mengatasi Radang Amandel Tanpa Operasi, Aman dan Alami
Berita Terkini
Ukraina Tekan Italia...
Ukraina Tekan Italia Gelar KTT di Sela-sela Pemakaman Paus Fransiskus
19 menit yang lalu
10 Kelemahan Militer...
10 Kelemahan Militer AS dan 4 Cara China Menang Perang dengan Mudah
1 jam yang lalu
Houthi Yaman Tembak...
Houthi Yaman Tembak Jatuh 7 Drone AS Senilai Rp3,4 Triliun dalam 6 Pekan
1 jam yang lalu
Pakistan Akui Lakukan...
Pakistan Akui Lakukan Pekerjaan Kotor untuk Barat dalam Dukung Teroris
8 jam yang lalu
Dendam, Israel Tak akan...
Dendam, Israel Tak akan Kirim Pejabat Senior ke Pemakaman Paus Fransiskus
10 jam yang lalu
130.000 Orang Berikan...
130.000 Orang Berikan Penghormatan Terakhir pada Paus Fransiskus di Vatikan
11 jam yang lalu
Infografis
Selama Gencatan Senjata...
Selama Gencatan Senjata Paskah, Rusia Diserang Ukraina 1.300 Kali
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved