Selundupkan Sperma dari Penjara Israel, Pria Palestina Miliki 4 Anak
loading...
A
A
A
RAMALLAH - Seorang pria Palestina memiliki empat anak berkat sperma yang dia selundupkan ketika ditahan di penjara Israel . Dia dijatuhi hukuman penjara 15 tahun atas tuduhan terorisme dan telah dibebaskan Maret 2021.
Rafat Al-Qarawi menyelundupkan spermanya ke dalam kantong keripik kentang.
Aktivitasnya dalam reproduksi tak biasa itu dilaporkan organisasi Palestina Media Watch (PMW), yang dilansir Jerusalem Post, Kamis (20/1/2022).
Al-Qarawi mengatakan kepada stasiun televisi milik Otoritas Palestina bahwa dia menjadi ayah dari empat anak dengan cara seperti itu.
Menurutnya, praktik itu juga dilakukan para tahanan lain. Caranya, kantong-kantong keripik kentang yang telah diisi sperma selundupan disegel kembali dan ditandai dengan tahanan yang sesuai dengan sperma masing-masing.
Kantong-kantong itu juga dibungkus berbeda untuk menunjukkan kepada istri mana yang berisi sperma.
"Kami menyelundupkan [sperma] melalui kantin. Tahanan Palestina itu memberi keluarganya lima barang dalam satu tas," kata Al-Qarawi.
"Ini seperti pergi ke supermarket dan Anda ingin memberi keluarga Anda sesuatu, hadiah, permen, kue, jus, madu, apa pun yang Anda inginkan," ujarnya.
"Kami akan mengeluarkan sampel beberapa detik sebelum mereka memanggil nama kami dan memasukkannya ke dalam tas, membungkusnya dengan cara tertentu dan menandainya dengan sperma di dalamnya, menandainya, dan mengikatnya dengan tali seperti yang kami katakan kepada keluarga selama kunjungan sebelumnya,” ujarnya.
Menurut PMW, sudah 101 anak yang diduga lahir dengan cara tersebut.
Al-Qarawi adalah anggota Brigade Martir Al-Aqsa dan ditangkap serta dijatuhi hukuman 15 tahun karena aktivitasnya selama Intifada kedua. Dia dibebaskan pada Maret tahun lalu.
Namun, klaim itu diragukan media-media Israel dengan alasan sperma tidak bertahan lama di luar jalur reproduksi.
Rafat Al-Qarawi menyelundupkan spermanya ke dalam kantong keripik kentang.
Aktivitasnya dalam reproduksi tak biasa itu dilaporkan organisasi Palestina Media Watch (PMW), yang dilansir Jerusalem Post, Kamis (20/1/2022).
Al-Qarawi mengatakan kepada stasiun televisi milik Otoritas Palestina bahwa dia menjadi ayah dari empat anak dengan cara seperti itu.
Menurutnya, praktik itu juga dilakukan para tahanan lain. Caranya, kantong-kantong keripik kentang yang telah diisi sperma selundupan disegel kembali dan ditandai dengan tahanan yang sesuai dengan sperma masing-masing.
Kantong-kantong itu juga dibungkus berbeda untuk menunjukkan kepada istri mana yang berisi sperma.
"Kami menyelundupkan [sperma] melalui kantin. Tahanan Palestina itu memberi keluarganya lima barang dalam satu tas," kata Al-Qarawi.
"Ini seperti pergi ke supermarket dan Anda ingin memberi keluarga Anda sesuatu, hadiah, permen, kue, jus, madu, apa pun yang Anda inginkan," ujarnya.
"Kami akan mengeluarkan sampel beberapa detik sebelum mereka memanggil nama kami dan memasukkannya ke dalam tas, membungkusnya dengan cara tertentu dan menandainya dengan sperma di dalamnya, menandainya, dan mengikatnya dengan tali seperti yang kami katakan kepada keluarga selama kunjungan sebelumnya,” ujarnya.
Menurut PMW, sudah 101 anak yang diduga lahir dengan cara tersebut.
Al-Qarawi adalah anggota Brigade Martir Al-Aqsa dan ditangkap serta dijatuhi hukuman 15 tahun karena aktivitasnya selama Intifada kedua. Dia dibebaskan pada Maret tahun lalu.
Namun, klaim itu diragukan media-media Israel dengan alasan sperma tidak bertahan lama di luar jalur reproduksi.
(min)