Terkait Perbudakan di Indonesia dan Negara Lain, Raja Belanda Setop Pakai Kereta Emas
loading...
![Terkait Perbudakan di...](https://pict.sindonews.net/webp/732/pena/news/2022/01/14/41/657041/terkait-perbudakan-di-indonesia-dan-negara-lain-raja-belanda-setop-pakai-kereta-emas-toj.webp)
Gambar di kereta kencana kerajaan Belanda memicu kontroversi karena menggambarkan perbudakan. Foto/trixabia
A
A
A
AMSTERDAM - Raja Belanda Willem-Alexander mengumumkan bangsawan Belanda akan berhenti menggunakan kereta emas bersejarah karena dituduh terkait perbudakan.
Para pengkritik mengatakan bahwa satu sisi kereta kuda, yang disebut De Gouden Koets, dihiasi gambar yang mengagungkan masa lalu kolonial Belanda.
![Terkait Perbudakan di Indonesia dan Negara Lain, Raja Belanda Setop Pakai Kereta Emas]()
Tidak digunakan sejak 2015, kereta kencana itu biasa digunakan untuk membawa raja Belanda ke acara pembukaan parlemen.
Langkah ini dilakukan di tengah perdebatan yang sedang berlangsung di Belanda mengenai sejarahnya.
Gambar kontroversial yang ditampilkan pada kendaraan itu disebut Tribute from the Colonies, dan menggambarkan orang kulit hitam dan Asia yang salah satunya berlutut sambil menawarkan barang-barang termasuk kakao dan tebu kepada seorang wanita muda kulit putih yang duduk yang melambangkan Belanda.
Duduk di sebelahnya adalah seorang pria yang menawarkan buku kepada seorang anak laki-laki, yang menurut pelukis karya itu, Nicolaas van der Waay, pada tahun 1896 dimaksudkan untuk menggambarkan hadiah "peradaban" Belanda kepada koloni-koloninya.
Dalam video resmi yang mengumumkan langkah tersebut, Raja Willem-Alexander menerima bahwa kereta itu menyinggung sejumlah besar orang dan meminta negara itu menghadapi warisan sejarah kolonialnya bersama-sama.
Para pengkritik mengatakan bahwa satu sisi kereta kuda, yang disebut De Gouden Koets, dihiasi gambar yang mengagungkan masa lalu kolonial Belanda.
![Terkait Perbudakan di Indonesia dan Negara Lain, Raja Belanda Setop Pakai Kereta Emas](https://aws-images-prod.sindonews.net/dyn/600/pena/sindo-article/original/2022/01/14/belanda%20kereta%20kencana.jpg)
Tidak digunakan sejak 2015, kereta kencana itu biasa digunakan untuk membawa raja Belanda ke acara pembukaan parlemen.
Langkah ini dilakukan di tengah perdebatan yang sedang berlangsung di Belanda mengenai sejarahnya.
Gambar kontroversial yang ditampilkan pada kendaraan itu disebut Tribute from the Colonies, dan menggambarkan orang kulit hitam dan Asia yang salah satunya berlutut sambil menawarkan barang-barang termasuk kakao dan tebu kepada seorang wanita muda kulit putih yang duduk yang melambangkan Belanda.
Duduk di sebelahnya adalah seorang pria yang menawarkan buku kepada seorang anak laki-laki, yang menurut pelukis karya itu, Nicolaas van der Waay, pada tahun 1896 dimaksudkan untuk menggambarkan hadiah "peradaban" Belanda kepada koloni-koloninya.
Dalam video resmi yang mengumumkan langkah tersebut, Raja Willem-Alexander menerima bahwa kereta itu menyinggung sejumlah besar orang dan meminta negara itu menghadapi warisan sejarah kolonialnya bersama-sama.