Anggota Parlemen Republik Bandingkan Kartu Vaksin Covid dengan Nazi Jerman

Kamis, 13 Januari 2022 - 06:41 WIB
loading...
Anggota Parlemen Republik Bandingkan Kartu Vaksin Covid dengan Nazi Jerman
Kartu identitas di era Nazi Jerman. Foto/twitter
A A A
WASHINGTON - Anggota parlemen Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik Warren Davidson membandingkan mandat kartu vaksin Covid di Washington DC dengan Nazi Jerman.

Komentar itu pun memicu banyak kritik, termasuk dari Museum Memorial Auschwitz.



Davidson mentweet sebagai tanggapan atas pesan dari Walikota Washington DC Muriel Bowser yang mengingatkan penduduk ibukota AS bahwa kota itu akan memerlukan bukti vaksinasi Covid untuk orang berusia 12 tahun ke atas, dan foto identitas (ID) untuk mereka yang berusia 18 tahun ke atas, mulai Sabtu (15/1/2022). Masker di tempat umum juga wajib dipakai.



Tweet Bowser menerima banyak kritik dari anggota parlemen lainnya, tetapi tanggapan yang paling menonjol mungkin saat Davidson menulis, "Ini telah dilakukan sebelumnya," sambil menambahkan gambar kartu identitas yang digunakan di Nazi Jerman.



Kartu tersebut mendokumentasikan asal usul pemegangnya, dan merupakan bagian dari kebijakan segregasi Nazi yang terutama menargetkan orang Yahudi.

“Mari kita ingat bahwa Nazi merendahkan orang-orang Yahudi sebelum memisahkan mereka, memisahkan mereka sebelum memenjarakan mereka, memenjarakan mereka sebelum memperbudak mereka, dan memperbudak mereka sebelum membantai mereka,” tulis Davidson dalam tweet lanjutan.

Museum Peringatan Auschwitz menuduh Davidson "mengeksploitasi tragedi" semua orang yang menderita di era Nazi Jerman dan mengecam tweet itu sebagai, "Gejala menyedihkan dari kerusakan moral dan intelektual."

Banyak anggota parlemen Partai Demokrat juga menyatakan kemarahan atas perbandingan Davidson itu dan menuntut permintaan maaf.

Pembatasan pandemi dan mandat vaksin yang diperebutkan telah menyebabkan beberapa Partai Republik menggunakan Nazi Jerman dalam argumen mereka menentang kebijakan pemerintah di AS.

Dalam wawancara Maret, anggota parlemen Republik Madison Cawthorn (North Carolina) mengatakan ide untuk memperkenalkan paspor vaksin “berbau Nazi Jerman tahun 1940-an”.

Adapun anggota parlemen Republik Marjorie Taylor Greene (R-Georgia) mendapati dirinya terlibat dalam kontroversi besar pada bulan Juni.

Dia berulang kali menarik persamaan antara kebijakan AS dan praktik Nazi. Setelah mendapat tekanan dari partainya sendiri, Greene meminta maaf dan mengunjungi Museum Peringatan Holocaust AS.

Namun, dia kemudian menggandakan perbandingan tersebut, menggunakan istilah "vaksin Nazi" ketika menentang mandat Covid selama wawancara November.

"Maafkan saya. Saya tahu saya menggunakan kata 'Nazi' dan semua orang marah ketika saya mengatakannya, tapi itulah (mandat)," ujar dia.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1859 seconds (0.1#10.140)