Pemberontak ELN Klaim Bertanggung Jawab Atas Pengeboman Truk Polisi

Minggu, 09 Januari 2022 - 07:15 WIB
loading...
Pemberontak ELN Klaim...
Kelompok pemberontak sayap kiri Kolombia, ELN, mengaku bertanggung jawab atas serangan bom terhadap truk polisi. Foto/Reuters
A A A
BOGOTA - Pemberontak sayap kiri Kolombia , Tentara Pembebasan Nasional (ELN), mengaku bertanggung jawab atas serangan di kota terbesar ketiga di negara itu, Cali, yang melukai lebih daribelasan petugas polisi .

Operasi ELN melakukan pengeboman, yang ditujukan terhadap anggota ESMAD, unit anti huru hara polisi nasional Kolombia yang ditakuti, pada Jumat malam, saat mereka bepergian dengan kendaraan.

"Pada pukul 21:55 pada 7 Januari, unit kami melakukan operasi melawan ESMAD di kota Cali," kata ELN dalam sebuah pernyataan di situs milik apa yang disebut front perkotaan seperti dilansir dari Reuters, Minggu (9/1/2022).



ELN menambahkan bahwa anggotanya mundur tanpa cedera.

ELN dan polisi nasional mengkonfirmasi bahwa 13 petugas terluka dalam serangan itu, dengan pejabat polisi mengatakan bahwa beberapa terluka parah. Tidak ada korban tewas yang dilaporkan dalam kejadian tersebut.

Serangan itu mendapat kecaman dari pemerintah dan polisi. Presiden Kolombia Ivan Duque mengecamnya sebagai upaya pemberontak untuk mempengaruhi pemilihan presiden akhir tahun ini.

"Kolombia tidak dan tidak akan tunduk pada terorisme dan pemerintah kami tidak akan pernah memberi penghargaan kepada teroris," kata Duque dalam sebuah pesan di Twitter.



Kolombia menawarkan hadiah 1 miliar peso untuk informasi mengenai El Rolo, pemimpin front perkotaan ELN, dan 350 juta peso untuk informasi mengenai mereka yang merencanakan dan melaksanakan serangan itu, kata Jenderal Jorge Vargas, pejabat tinggi kepolisian negara itu. Bersama-sama, kedua hadiah itu berjumlah sekitar USD334.000 atau sekitar Rp4,7 miliar.

ELN diperkirakan memiliki sekitar 2.350 pejuang dan telah melawan pemerintah sejak didirikan tahun 1964 oleh para imam Katolik Roma yang ekstrem.

Pembicaraan damai antara ELN dan pemerintah Kolombia terhenti setelah pemboman pemberontak menewaskan 22 kadet polisi pada 2019.

Pemerintah Kolombia menuduh Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyembunyikan pemberontak ELN dan anggota pembangkang gerilyawan FARC yang menolak kesepakatan damai 2016, sesuatu yang berulang kali dibantah oleh pemerintah di Caracas.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2128 seconds (0.1#10.140)