928 Bom Nuklir AS Diledakkan di Tanah Mereka, Warga Pribumi Menderita

Minggu, 09 Januari 2022 - 06:18 WIB
loading...
A A A
Contoh utama tentang bagaimana kehidupan Shoshone telah diberantas datang pada 1971 dengan Undang-Undang Kuda Berkeliaran Bebas Liar.

Seperti yang dijelaskan Zabarte, “Politisi di Washington DC mendefinisikan kuda Indian kami sebagai kuda liar dan mulai mengejar peternak kami, yang memiliki hak yang dijamin sebagai pemburu atau penggembala di bawah perjanjian untuk memiliki ternak.”

“Biro Pengelolaan Lahan Amerika Serikat menentukan kuda kami, sapi kami, ternak kami menghancurkan tanah. Tetapi tanah itu dihancurkan oleh uji coba senjata nuklir dan pemerintah Amerika Serikat menyalahkan orang-orang Shoshone,” ungkap dia.

Tidak ada ekonomi atau gaya hidup yang berkelanjutan, dan kota terdekat berjarak 80 mil. “Saya tidak punya reservasi untuk kembali,” papar Zabarte, yang dapat melacak keturunan langsungnya ke wilayah Kawich, yang menampung Area 51.

“Mereka mencuri kuda saya, mereka mencuri mata pencaharian saya. Tidak ada pekerjaan, tidak ada kesempatan; Amerika Serikat telah mencuri ekonomi kami, perburuan kami, penangkapan ikan kami… dan menjadikan kami pelanggar di negara kami sendiri,” ungkap dia.

Tapi reservasi hanya membuat sebagian kecil dari seluruh tanah Shoshone. Sisanya digunakan pemerintah dan penduduk Amerika, terkadang tanpa disadari.

Orang-orang membeli rumah dan tinggal di tanah yang menurut Shoshone harus mereka kendalikan, tetapi semua pajak dari aktivitas ekonomi masuk ke AS. Shoshone tidak memiliki klaim atas itu.

“Amerika Serikat tidak dapat membuktikan kepemilikannya tetapi mereka datang ke negeri kami dan mereka memberikan uang pajak kepada negara bagian Nevada, dan negara bagian Nevada mengambil uang itu dan memberikannya kepada setiap unit pemerintah lokal non-Shoshone lainnya, dan kami tak mendapatkan apa-apa. Itu perpajakan tanpa perwakilan,” ungkap Zabarte.

Terlepas dari rasa ketidakadilan yang jelas, dia merasa berkewajiban memperingatkan orang Amerika yang tinggal di atau melewati negeri Shoshone tentang bahaya yang ditimbulkannya.

“Kakek saya selalu berkata, 'jangan membuang debu' karena dampak radioaktif. Saya peduli dengan orang-orang ini karena perjanjian perdamaian dan persahabatan itu, dan memiliki kewajiban memberikan bantuan dan kenyamanan kepada orang Amerika lainnya yang lewat. Tapi saya melihat mereka menendang debu di kendaraan off-road mereka dan mereka sangat mungkin mengekspos diri mereka sendiri. Ada plutonium di banyak atap rumah mereka juga,” tutur dia.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
7 Fakta Donald Trump...
7 Fakta Donald Trump Memecat Tentara Transgender AS, dari 12.000 Prajurit LGBT hingga Bumerang Kepalsuan
7 Negara yang Berebut...
7 Negara yang Berebut Kekuasaan di Arktik, Rusia Jadi Jagoannya
Profil Linda McMahon,...
Profil Linda McMahon, Menteri Pendidikan AS Era Trump yang Pecat 50 Persen Pegawainya
Profil Mahmoud Khalil,...
Profil Mahmoud Khalil, Aktivis Muslim AS yang Ditangkap karena Menentang Kebijakan Donald Trump
Rekomendasi
Shahabi Sakri Jadi Saingan...
Shahabi Sakri Jadi Saingan Ajil Ditto? Rebutin Davina Karamoy di Series Culture Shock!
Kisah Hikmah : Nilai...
Kisah Hikmah : Nilai Umur Manusia di Bulan Ramadan
Ketika Prabowo Cari...
Ketika Prabowo Cari Jaksa Agung: Nggak Hadir Ya, Lagi Ngejar-ngejar Orang
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
32 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Pemain Termahal di Asia...
Pemain Termahal di Asia Tenggara 2025, Indonesia Mendominasi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved