4 Operasi Gagal Mossad yang Terkenal dan Memalukan Israel

Sabtu, 08 Januari 2022 - 11:55 WIB
loading...
4 Operasi Gagal Mossad yang Terkenal dan Memalukan Israel
Logo Mossad, badan intelijen Israel. Ada empat operasi gagal Mossad yang memalukan Israel. Foto/Jerusalem Post
A A A
JAKARTA - Mossad , badan intelijen Israel untuk operasi di luar negeri, kerap mendapat pujian karena operasi berani dan nekatnya. Namun, sepak terjang lembaga telik sandi negara Yahudi ini tak selalu mulus, karena beberapa di antaranya gagal dan memalukan.

Berikut ini empat operasi gagal Mossad yang terkenal dan memalukan Israel.

1. Tahun 1973, Target Keliru

Pada tahun 1973, Ahmed Bouchiki, seorang pelayan Arab yang tidak bersalah di Lillehammer, Norwegia, terbunuh.



Dia dikira para agen Mossad sebagai Ali Hassan Salameh, salah satu pemimpin Black September—kelompok Palestina yang bertanggung jawab atas Pembantaian Munich—yang telah diberi perlindungan di Norwegia.

Tak hanya membunuh orang tak bersalah karena salah target, menurut laporan Times of Isrel, para agen Mossad kala itu juga menggunakan paspor Kanada palsu, yang tentu saja membuat marah pemerintah Kanada.

2. Tahun 1981, Coba Menyusup ke China

Pada tahun 1981, para agen Mossad menggunakan paspor Inggris palsu dalam upaya mereka untuk menyusup ke China.

Entah bagaimana ceritanya, paspor palsu itu ditemukan di tas belanjaan di London. Insiden itu memicu pertikaian diplomatik antara Inggris dengan Israel.

3. Tahun 1997, Coba Racuni Bos Hamas di Yordania

Pada tahun 1997, dua agen Mossad ditangkap di Yordania, Keduanya sedang dalam misi untuk membunuh petinggi Hamas Sheikh Khaled Mashal dengan racun.

Pada tahun itu, Israel dan Yordania sudah menandatangani perjanjian damai.

Dalam operasi terhadap petinggi Hamas, Mossad lagi-lagi menggunakan paspor Kanada palsu. Insiden itu membuat Yordania dan Kanada marah pada Zionis Israel.

Lantaran operasi Mossad terbongkar, Israel terpaksa memberikan penawar racun dan membebaskan sekitar 70 tahanan Palestina, khususnya pemimpin Hamas Sheikh Ahmed Yassin.

Namun, pada bulan Maret 2004, tujuh tahun setelah dia dibebaskan, Yassin tewas dalam serangan udara helikopter Israel.

4. Tahun 2004, Operasi Mossad Ketahuan Selandia Baru

Pada Juli 2004, Selandia Baru memberlakukan sanksi diplomatik terhadap Israel. Musababnya, dua warga Israel; Uriel Kelman dan Eli Cara—yang bekerja untuk Mossad—berusaha mendapatkan paspor Selandia Baru secara curang.

Menteri Luar Negeri Israel Silvan Shalom terpaksa meminta maaf kepada Selandia Baru atas tindakan para agen Mossad tersebut.

Selandia Baru juga membatalkan beberapa paspor lain yang diyakini telah diperoleh oleh agen-agen Israel. Kelman dan Cara menjalani setengah dari hukuman enam bulan penjara dan setelah dibebaskan, mereka dideportasi ke Israel.

Dua lainnya, seorang warga Israel; Ze'ev Barkan, dan seorang warga Selandia Baru, David Reznick, diyakini sebagai orang ketiga dan keempat yang terlibat dalam urusan paspor tetapi berhasil meninggalkan Selandia Baru sebelum dilacak.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1740 seconds (0.1#10.140)