4 Operasi Gagal Mossad yang Terkenal dan Memalukan Israel
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mossad , badan intelijen Israel untuk operasi di luar negeri, kerap mendapat pujian karena operasi berani dan nekatnya. Namun, sepak terjang lembaga telik sandi negara Yahudi ini tak selalu mulus, karena beberapa di antaranya gagal dan memalukan.
Berikut ini empat operasi gagal Mossad yang terkenal dan memalukan Israel.
1. Tahun 1973, Target Keliru
Pada tahun 1973, Ahmed Bouchiki, seorang pelayan Arab yang tidak bersalah di Lillehammer, Norwegia, terbunuh.
Dia dikira para agen Mossad sebagai Ali Hassan Salameh, salah satu pemimpin Black September—kelompok Palestina yang bertanggung jawab atas Pembantaian Munich—yang telah diberi perlindungan di Norwegia.
Tak hanya membunuh orang tak bersalah karena salah target, menurut laporan Times of Isrel, para agen Mossad kala itu juga menggunakan paspor Kanada palsu, yang tentu saja membuat marah pemerintah Kanada.
2. Tahun 1981, Coba Menyusup ke China
Pada tahun 1981, para agen Mossad menggunakan paspor Inggris palsu dalam upaya mereka untuk menyusup ke China.
Entah bagaimana ceritanya, paspor palsu itu ditemukan di tas belanjaan di London. Insiden itu memicu pertikaian diplomatik antara Inggris dengan Israel.
Berikut ini empat operasi gagal Mossad yang terkenal dan memalukan Israel.
1. Tahun 1973, Target Keliru
Pada tahun 1973, Ahmed Bouchiki, seorang pelayan Arab yang tidak bersalah di Lillehammer, Norwegia, terbunuh.
Dia dikira para agen Mossad sebagai Ali Hassan Salameh, salah satu pemimpin Black September—kelompok Palestina yang bertanggung jawab atas Pembantaian Munich—yang telah diberi perlindungan di Norwegia.
Tak hanya membunuh orang tak bersalah karena salah target, menurut laporan Times of Isrel, para agen Mossad kala itu juga menggunakan paspor Kanada palsu, yang tentu saja membuat marah pemerintah Kanada.
2. Tahun 1981, Coba Menyusup ke China
Pada tahun 1981, para agen Mossad menggunakan paspor Inggris palsu dalam upaya mereka untuk menyusup ke China.
Entah bagaimana ceritanya, paspor palsu itu ditemukan di tas belanjaan di London. Insiden itu memicu pertikaian diplomatik antara Inggris dengan Israel.