Demonstran Serbu Bandara Kazakhstan, Para Pegawai Lari Tunggang Langgang
loading...
A
A
A
ALMATY - Para pegawai di bandara utama Kazakhstan lari tunggang langgang saat demonstran anti-pemerintah memasuki terminal bandara pada Kamis (6/1/2022).
Kedatangan pengunjuk rasa di bandara di Almaty, kota terbesar Kazakhstan, menandai eskalasi kerusuhan nasional.
Protes pertama kali dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar, tetapi telah meluas hingga mencakup keluhan politik lainnya.
Presiden Kassym-Jomart Tokayev mengklaim kerusuhan itu adalah pekerjaan "geng teroris" yang dilatih di luar negeri.
Namun, Kate Mallinson, pakar Asia Tengah di lembaga pemikir urusan luar negeri Chatham House di London, mengatakan, “Protes itu menunjukkan kemarahan dan kebencian yang sangat mendalam dan membara atas kegagalan pemerintah Kazhak untuk memodernisasi negara mereka dan memperkenalkan reformasi yang berdampak pada orang-orang di semua tingkatan."
Presiden telah memberlakukan keadaan darurat nasional yang mencakup jam malam dan larangan pertemuan massal, dan telah berjanji memberikan tanggapan keras terhadap protes.
Dalam pidato yang disiarkan televisi pada Kamis dini hari (6/1/2022), dia mengatakan telah meminta bantuan dari Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO), aliansi militer yang terdiri dari Rusia dan lima negara bekas Soviet, untuk memadamkan protes.
Kedatangan pengunjuk rasa di bandara di Almaty, kota terbesar Kazakhstan, menandai eskalasi kerusuhan nasional.
Protes pertama kali dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar, tetapi telah meluas hingga mencakup keluhan politik lainnya.
Presiden Kassym-Jomart Tokayev mengklaim kerusuhan itu adalah pekerjaan "geng teroris" yang dilatih di luar negeri.
Namun, Kate Mallinson, pakar Asia Tengah di lembaga pemikir urusan luar negeri Chatham House di London, mengatakan, “Protes itu menunjukkan kemarahan dan kebencian yang sangat mendalam dan membara atas kegagalan pemerintah Kazhak untuk memodernisasi negara mereka dan memperkenalkan reformasi yang berdampak pada orang-orang di semua tingkatan."
Presiden telah memberlakukan keadaan darurat nasional yang mencakup jam malam dan larangan pertemuan massal, dan telah berjanji memberikan tanggapan keras terhadap protes.
Dalam pidato yang disiarkan televisi pada Kamis dini hari (6/1/2022), dia mengatakan telah meminta bantuan dari Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO), aliansi militer yang terdiri dari Rusia dan lima negara bekas Soviet, untuk memadamkan protes.