Bertahan Hidup di Tengah Lockdown, Penduduk Xi'an Barter Rokok dengan Makanan

Selasa, 04 Januari 2022 - 21:04 WIB
loading...
Bertahan Hidup di Tengah Lockdown, Penduduk Xian Barter Rokok dengan Makanan
Bertahan hidup di tengah lockdown, penduduk Xian barter rokok dengan makanan. Foto/ITV
A A A
BEIJING - Warga kota Xi'an China yang tengah menjalani penguncian atau lockdown menukar barang-barang mereka dengan bahan makanan di tengah kekhawatiran akan kekurangan pangan.

Sebuah postingan di media sosial memperlihatkan penduduk setempat menukar rokok dan gadget mereka dengan makanan.

Seperti diketahui sekitar 13 juta warga Xi'an telah dikurung di rumah mereka sejak 23 Desember. Langkah ketat itu dilakukan setelah wilayah itu melaporkan 52 kasus virus Corona baru pada Desember lalu.

Wabah di kota yang jauh lebih besar di barat adalah yang terburuk yang pernah dialami China dalam beberapa bulan karena melanjutkan strategi "nol Covid." China berusaha untuk membasmi virus daripada mencoba untuk hidup dengannya.



Pihak berwenang di Xi'an telah menyediakan makanan gratis untuk warganya, tetapi banyak yang menyampaikan keluhan di media sosial. Beberapa warga mengatakan persediaan makanan mereka hampir habis atau mereka belum menerima bantuan.

Video dan foto di situs media sosial Weibo menunjukkan orang-orang menukar rokok dengan kubis, cairan pencuci piring dengan apel, dan pembalut dengan setumpuk kecil sayuran.

Satu video menunjukkan seorang penduduk muncul untuk menukar konsol Nintendo Switch-nya dengan sebungkus mie instan dan dua roti kukus.

"Orang-orang bertukar barang dengan orang lain di gedung yang sama, karena mereka tidak lagi memiliki cukup makanan untuk dimakan," kata seorang warga bermarga Wang kepada Radio Free Asia yang dinukil BBC, Selasa (4/1/2022).



Outlet berita itu juga melaporkan bahwa seorang pria ingin menukar smartphone dan tablet dengan beras.

"Warga yang tidak berdaya telah tiba di era barter - kentang ditukar dengan kapas," kata seorang pengguna Weibo, sementara yang lain menggambarkannya sebagai "kembali ke masyarakat primitif".

Meski begitu beberapa netizen lebih optimis, dan "tersentuh" mereka dengan kebaikan tetangga para penduduk dalam berbagi persediaan dengan mereka.

Xi'an berada di pusat wabah COVID-19 di China saat ini, dan pihak berwenang setempat telah memberlakukan tindakan drastis yang telah menarik kritik signifikan secara online.



Dalam insiden baru-baru ini, penduduk di kompleks perumahan Mingde 8 Yingli di selatan kota dilaporkan diberitahu tepat setelah tengah malam pada 1 Januari bahwa mereka harus meninggalkan rumah mereka dan pergi ke fasilitas karantina.

Netizen juga dihebohkan dengan unggahan yang tidak terverifikasi yang menjadi viral pada hari Senin. Seorang warga Xi'an mengatakan ayah mereka telah meninggal setelah dia menderita serangan jantung dan ditolak rumah sakit karena situasi COVID-19 di kota itu. Pihak rumah sakit belum memberikan tanggapan.

China sendiri kembali memberlakukan lockdown terhadap kota Yuzhou setelah ditemukan tiga kasus COVID-19 tanpa gejala.

Yuzhou, dengan populasi 1,1 juta, telah menutup sistem transportasi dan tempat hiburannya serta melarang hampir semua kendaraan dari jalan raya. Semua kecuali toko makanan penting ditutup, dengan hanya pekerja yang terlibat dalam pencegahan epidemi yang diizinkan keluar.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1866 seconds (0.1#10.140)