Begini Cara Masuk dan Keluar Wilayah Palestina, Salah Dikit Nyawa Bisa Melayang
loading...
A
A
A
TEPI BARAT - Meskipun merupakan wilayah konflik, Palestina juga menjadi salah satu destinasi wisata bagi para pelancong. Beberapa lokasi di negara itu yang bisa disambangi adalah Masjidil Aqsa, Khan El-Umdan, Mar Saba dan Istana Hisyam.
Akan tetapi, berkunjung ke Palestina bukanlah satu hal yang mudah dilakukan. Anda harus memperhatikan beberapa hal penting sebelum menjadikan Palestina sebagai tujuan wisata.
Situs Global Platforms menyebutkan, visa wisatawan wajib dipastikan masih berlaku apabila berencana memasuki wilayah Israel dan Wilayah Pendudukan Palestina atau occupied Palestinian territory (oPt).
Bagi mereka yang masuk wilayah Palestina melalui perbatasan di sekitar jembatan Allenby dan menuju ke Tepi Barat akan mendapatkan cap khusus dan hanya diperbolehkan bepergian di wilayah itu saja. Sebab, wilayah tersebut masuk dalam otoritas pemerintah Palestina.
Untuk wisatawan yang masuk melalui wilayah pendudukan Israel, ada negara-negara yang warganya mendapat visa kunjungan gratis ke Israel.
Di benua Eropa, negara yang masuk dalam daftar adalah Austria, Belgia, Denmark, Belanda, Yunani, Prancis, Spanyol dan Portugal serta masih banyak negara lainnya.
Sementara itu, di wilayah Asia dan Oceania ada Australia, Hong Kong, Korea Utara, Jepang, Monako dan Selandia Baru. Untuk di benua Afrika, beberapa negara seperti Afrika Selatan dan Malawi akan mendapatkan gratis visa kunjungan. Pemerintah Israel juga memberikan hal yang sama untuk Amerika Serikat, Uruguay, Brasil, dan Guatemala.
Bagi wisatawan yang ingin terbang ke Palestina, terlebih dahulu harus mendarat di bandara internasional Ben-Gurion yang berada di Tel Aviv, Israel.
Dari bandara tersebut, pengunjung bisa langsung menuju ke Jerusalem dengan taksi. Setelahnya, dapat menaiki bus yang akan mengantarkan pengunjung ke kota tujuan di Palestina. Dokumen pribadi tentunya harus lengkap dan masih berlaku.
Cara kedua, pengunjung dapat terbang menuju bandara internasional Queen Alia di Amman, Yordania. Lalu, naik taksi ke perbatasan Yordania dan Israel yang dikenal dengan jembatan Allenby. Lokasinya berada sekitar 57 km dari Amman.
Mengutip informasi pada laman Go Palestine (The Palestinian Center for Education and Cultural Exchange), perbatasan ini beroperasi setiap Minggu hingga Kamis, pukul 8 pagi hingga 8 malam waktu setempat.
Langkah-langkah ini bisa dilakukan pula bagi para wisatawan yang ingin kembali pulang ke negaranya masing-masing. Melanggar ketentuan ini bisa memicu masalah, seperti dipenjara atau bahkan tewas ditembak.
1. Harus Berlaku Sopan
Berdasarkan travel advice yang diberikan pemerintah Inggris kepada warganya yang ingin bepergian ke Palestina, disarankan untuk menggunakan pakaian sopan dan tertutup di wilayah Gaza dan West Bank atau akses Tepi Barat.
Sebab, penduduk lokal yang menganut kepercayaan Yahudi ultra-Ortodoks akan bertindak keras kepada siapa saja yang berpakaian tidak sopan. Terutama, kaum wanita.
2. Tidak Berkendara pada Hari Sabat
Calon wisatawan juga diimbau untuk tidak pergi atau berkendara ke daerah Yahudi ultra-Ortodoks pada hari Sabat yang bermula saat matahari terbenam di hari Jumat hingga hari Sabtu.
Apabila berani melakukan ini, maka penduduk setempat akan melempari mobil tersebut dengan batu.
3. Tidak Makan dan Minum Saat Ramadhan
Jika bepergian di bulan Ramadhan, hindari makan, minum dan merokok di tempat umum. Meksipun minuman beralkohol masih tersedia di beberapa penginapan dan restoran, akan tetapi menenggak alkohol di sembarang tempat bisa menimbulkan pelanggaran.
4. Bawa Fotokopi Data Pribadi
Selama berada di Palestina, ada baiknya wisatawan atau pengunjung selalu membawa fotokopi data pribadi ke mana pun pergi.
5. Tidak Memotret Sembarangan
Kemudian, jangan sembarangan mengambil foto warga Yahudi ultra-Ortodoks dan Muslim di negara itu. Apalagi, mengabadikan gambar para personel tentara yang tengah berjaga. Langkah itu dianggap sangat sensitif.
6. Tidak Terlibat Aksi Politik atau Unjuk Rasa
Situasi di wilayah Palestina masih sangat tegang saat ini. Turis yang terlibat unjuk rasa atau aktivitas politik di Palestina bisa ditangkap, ditahan, atau jika bertindak mencurigakan bisa ditembak oleh pasukan Israel yang beroperasi di sana.
Akan tetapi, berkunjung ke Palestina bukanlah satu hal yang mudah dilakukan. Anda harus memperhatikan beberapa hal penting sebelum menjadikan Palestina sebagai tujuan wisata.
Situs Global Platforms menyebutkan, visa wisatawan wajib dipastikan masih berlaku apabila berencana memasuki wilayah Israel dan Wilayah Pendudukan Palestina atau occupied Palestinian territory (oPt).
Bagi mereka yang masuk wilayah Palestina melalui perbatasan di sekitar jembatan Allenby dan menuju ke Tepi Barat akan mendapatkan cap khusus dan hanya diperbolehkan bepergian di wilayah itu saja. Sebab, wilayah tersebut masuk dalam otoritas pemerintah Palestina.
Untuk wisatawan yang masuk melalui wilayah pendudukan Israel, ada negara-negara yang warganya mendapat visa kunjungan gratis ke Israel.
Di benua Eropa, negara yang masuk dalam daftar adalah Austria, Belgia, Denmark, Belanda, Yunani, Prancis, Spanyol dan Portugal serta masih banyak negara lainnya.
Sementara itu, di wilayah Asia dan Oceania ada Australia, Hong Kong, Korea Utara, Jepang, Monako dan Selandia Baru. Untuk di benua Afrika, beberapa negara seperti Afrika Selatan dan Malawi akan mendapatkan gratis visa kunjungan. Pemerintah Israel juga memberikan hal yang sama untuk Amerika Serikat, Uruguay, Brasil, dan Guatemala.
Bagi wisatawan yang ingin terbang ke Palestina, terlebih dahulu harus mendarat di bandara internasional Ben-Gurion yang berada di Tel Aviv, Israel.
Dari bandara tersebut, pengunjung bisa langsung menuju ke Jerusalem dengan taksi. Setelahnya, dapat menaiki bus yang akan mengantarkan pengunjung ke kota tujuan di Palestina. Dokumen pribadi tentunya harus lengkap dan masih berlaku.
Cara kedua, pengunjung dapat terbang menuju bandara internasional Queen Alia di Amman, Yordania. Lalu, naik taksi ke perbatasan Yordania dan Israel yang dikenal dengan jembatan Allenby. Lokasinya berada sekitar 57 km dari Amman.
Mengutip informasi pada laman Go Palestine (The Palestinian Center for Education and Cultural Exchange), perbatasan ini beroperasi setiap Minggu hingga Kamis, pukul 8 pagi hingga 8 malam waktu setempat.
Langkah-langkah ini bisa dilakukan pula bagi para wisatawan yang ingin kembali pulang ke negaranya masing-masing. Melanggar ketentuan ini bisa memicu masalah, seperti dipenjara atau bahkan tewas ditembak.
1. Harus Berlaku Sopan
Berdasarkan travel advice yang diberikan pemerintah Inggris kepada warganya yang ingin bepergian ke Palestina, disarankan untuk menggunakan pakaian sopan dan tertutup di wilayah Gaza dan West Bank atau akses Tepi Barat.
Sebab, penduduk lokal yang menganut kepercayaan Yahudi ultra-Ortodoks akan bertindak keras kepada siapa saja yang berpakaian tidak sopan. Terutama, kaum wanita.
2. Tidak Berkendara pada Hari Sabat
Calon wisatawan juga diimbau untuk tidak pergi atau berkendara ke daerah Yahudi ultra-Ortodoks pada hari Sabat yang bermula saat matahari terbenam di hari Jumat hingga hari Sabtu.
Apabila berani melakukan ini, maka penduduk setempat akan melempari mobil tersebut dengan batu.
3. Tidak Makan dan Minum Saat Ramadhan
Jika bepergian di bulan Ramadhan, hindari makan, minum dan merokok di tempat umum. Meksipun minuman beralkohol masih tersedia di beberapa penginapan dan restoran, akan tetapi menenggak alkohol di sembarang tempat bisa menimbulkan pelanggaran.
4. Bawa Fotokopi Data Pribadi
Selama berada di Palestina, ada baiknya wisatawan atau pengunjung selalu membawa fotokopi data pribadi ke mana pun pergi.
5. Tidak Memotret Sembarangan
Kemudian, jangan sembarangan mengambil foto warga Yahudi ultra-Ortodoks dan Muslim di negara itu. Apalagi, mengabadikan gambar para personel tentara yang tengah berjaga. Langkah itu dianggap sangat sensitif.
6. Tidak Terlibat Aksi Politik atau Unjuk Rasa
Situasi di wilayah Palestina masih sangat tegang saat ini. Turis yang terlibat unjuk rasa atau aktivitas politik di Palestina bisa ditangkap, ditahan, atau jika bertindak mencurigakan bisa ditembak oleh pasukan Israel yang beroperasi di sana.
(sya)