Ingatan Akan Peta Desa Masa Kecil Menyatukan Kembali Ibu dan Anak
loading...
A
A
A
BEIJING - Seorang pria China yang diculik lebih dari 30 tahun yang lalu kembali bersatu dengan ibu kandungnya setelah menggambar peta desa masa kecilnya yang masih diingatnya.
Li Jingwei baru berusia empat tahun ketika dia dibujuk untuk pergi dari rumahnya dan dijual ke jaringan perdagangan anak.
Pada 24 Desember ia membagikan peta yang digambar tangan ke aplikasi berbagi video, Douyin. Peta itu kemudian dicocokkan oleh polisi dengan sebuah desa kecil dan seorang perempaun yang melaporkan putranya telah menghilang.
Setelah tes DNA, mereka dipertemukan kembali di provinsi Yunnan pada hari Sabtu.
Rekaman video reuni menunjukkan pasangan itu bertemu untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga dekade. Li Jingwei dengan hati-hati melepas masker virus Corona ibunya untuk memeriksa wajahnya sebelum menangis dan memeluknya.
"Tiga puluh tiga tahun menunggu, malam kerinduan yang tak terhitung, dan akhirnya peta yang digambar tangan dari ingatan, ini adalah momen pelepasan yang sempurna setelah 13 hari," tulis Li di profil Douyin-nya menjelang reuni yang dinanti-nantikannya.
"Terima kasih, semua orang yang telah membantu saya bersatu kembali dengan keluarga saya," imbuhnya seperti dikutip dari BBC, Minggu (2/1/2022).
Li diculik di dekat kota barat daya Zhaotong di Provinsi Yunnan pada tahun 1989 dan kemudian dijual kepada sebuah keluarga yang tinggal lebih dari 1.800 km jauhnya.
Sekarang tinggal di Provinsi Guangdong di China selatan, dia tidak berhasil bertanya kepada orang tua angkatnya atau berkonsultasi dengan database DNA tentang asal-usulnya. Jadi dia beralih ke internet.
Li Jingwei baru berusia empat tahun ketika dia dibujuk untuk pergi dari rumahnya dan dijual ke jaringan perdagangan anak.
Pada 24 Desember ia membagikan peta yang digambar tangan ke aplikasi berbagi video, Douyin. Peta itu kemudian dicocokkan oleh polisi dengan sebuah desa kecil dan seorang perempaun yang melaporkan putranya telah menghilang.
Setelah tes DNA, mereka dipertemukan kembali di provinsi Yunnan pada hari Sabtu.
Rekaman video reuni menunjukkan pasangan itu bertemu untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga dekade. Li Jingwei dengan hati-hati melepas masker virus Corona ibunya untuk memeriksa wajahnya sebelum menangis dan memeluknya.
"Tiga puluh tiga tahun menunggu, malam kerinduan yang tak terhitung, dan akhirnya peta yang digambar tangan dari ingatan, ini adalah momen pelepasan yang sempurna setelah 13 hari," tulis Li di profil Douyin-nya menjelang reuni yang dinanti-nantikannya.
"Terima kasih, semua orang yang telah membantu saya bersatu kembali dengan keluarga saya," imbuhnya seperti dikutip dari BBC, Minggu (2/1/2022).
Li diculik di dekat kota barat daya Zhaotong di Provinsi Yunnan pada tahun 1989 dan kemudian dijual kepada sebuah keluarga yang tinggal lebih dari 1.800 km jauhnya.
Sekarang tinggal di Provinsi Guangdong di China selatan, dia tidak berhasil bertanya kepada orang tua angkatnya atau berkonsultasi dengan database DNA tentang asal-usulnya. Jadi dia beralih ke internet.