Ayah Temukan Anaknya yang Diculik 14 Tahun Silam, tapi Ogah Kembali Padanya
loading...
A
A
A
SHENZHEN - Seorang ayah di China berhasil menemukan anaknya yang diculik 14 tahun silam, yang menjadi korban perdagangan manusia. Namun, anak laki-laki yang kini berusia 18 tahun itu menolak kembali padanya karena tak tega meninggalkan orang tua angkat yang telah merawatnya sejak kecil.
Sun Zuo diculik oleh seorang pria menggunakan mainan dan makanan ringan di Shenzhen pada 9 Oktober 2007 ketika bocah itu berusia empat tahun.
Dalam sebuah wawancara dengan China Central Television (CCTV) yang dilansir Global Times, Selasa (7/12/2021), Zuo, yang sekarang menjadi siswa sekolah menengah atas (SMA), mengatakan bahwa dia memiliki keluarga baru sekarang.
Dia, bagaimanapun, tetap mengakui Sun Haiyang sebagai ayah kandungnya.
Zuo, yang tinggal di provinsi Shandong, dipersatukan kembali dengan Haiyang berkat upaya bersama dari Departemen Keamanan Publik dengan teknologi perbandingan dan pencocokan DNA.
Menurut Global Times, ketika Zuo hilang, Haiyang telah mengubah papan nama toko roti isi kukusnya menjadi tanda besar yang menawarkan hadiah 200.000 yuan, yang ia kumpulkan dengan menjual propertinya.
Berkali-kali, Haiyang diberitahu bahwa anaknya ditemukan hanya kecewa setelah perbandingan DNA kembali negatif.
Selama bertahun-tahun, Haiyang juga membentuk serikat untuk membantu orang tua lain yang menghadapi kesulitan yang sama seperti dia untuk mencari anak-anak mereka yang hilang melalui kerjasama dengan LSM, polisi dan media.
Kisah Haiyang kemudian diadaptasi menjadi film yang menghangatkan hati, Dearest, disutradarai oleh sutradara Hong Kong; Peter Chan, yang menjadi hitsbox-office pada tahun 2014.
Sejak Kementerian Keamanan Publik meluncurkan platform peringatan anak hilang yang disebut Tuanyuan (Reunion) pada 2016 dan meluncurkan kampanye nasional untuk memerangi perdagangan manusia pada Januari, total 8.307 anak hilang telah ditemukan pada 30 November 2021.
Pihak berwenang telah bersumpah untuk terus menindak semua jenis perdagangan manusia dan melindungi hak-hak dan kepentingan yang sah dari anak-anak dan perempuan.
Sun Zuo diculik oleh seorang pria menggunakan mainan dan makanan ringan di Shenzhen pada 9 Oktober 2007 ketika bocah itu berusia empat tahun.
Dalam sebuah wawancara dengan China Central Television (CCTV) yang dilansir Global Times, Selasa (7/12/2021), Zuo, yang sekarang menjadi siswa sekolah menengah atas (SMA), mengatakan bahwa dia memiliki keluarga baru sekarang.
Dia, bagaimanapun, tetap mengakui Sun Haiyang sebagai ayah kandungnya.
Zuo, yang tinggal di provinsi Shandong, dipersatukan kembali dengan Haiyang berkat upaya bersama dari Departemen Keamanan Publik dengan teknologi perbandingan dan pencocokan DNA.
Menurut Global Times, ketika Zuo hilang, Haiyang telah mengubah papan nama toko roti isi kukusnya menjadi tanda besar yang menawarkan hadiah 200.000 yuan, yang ia kumpulkan dengan menjual propertinya.
Berkali-kali, Haiyang diberitahu bahwa anaknya ditemukan hanya kecewa setelah perbandingan DNA kembali negatif.
Selama bertahun-tahun, Haiyang juga membentuk serikat untuk membantu orang tua lain yang menghadapi kesulitan yang sama seperti dia untuk mencari anak-anak mereka yang hilang melalui kerjasama dengan LSM, polisi dan media.
Kisah Haiyang kemudian diadaptasi menjadi film yang menghangatkan hati, Dearest, disutradarai oleh sutradara Hong Kong; Peter Chan, yang menjadi hitsbox-office pada tahun 2014.
Sejak Kementerian Keamanan Publik meluncurkan platform peringatan anak hilang yang disebut Tuanyuan (Reunion) pada 2016 dan meluncurkan kampanye nasional untuk memerangi perdagangan manusia pada Januari, total 8.307 anak hilang telah ditemukan pada 30 November 2021.
Pihak berwenang telah bersumpah untuk terus menindak semua jenis perdagangan manusia dan melindungi hak-hak dan kepentingan yang sah dari anak-anak dan perempuan.
(min)