China Desak Rusia Bekerja Sama Keroyok AS
loading...
A
A
A
MOSKOW - Perwakilan Beijing di Moskow percaya bahwa China dan Rusia harus bekerja sama melawan tekanan Barat. Ia mengatakan Amerika Serikat (AS) menekan China dan Rusia di semua lini, dan keduanya harus terus memperdalam kerja sama strategis di semua lini.
Berbicara kepada surat kabar Izvestia, Duta Besar China untuk Rusia Zhang Hanhui mengatakan bahwa bekerja sama sangat penting untuk melawan tekanan AS dan Barat.
“AS, bersama dengan sekutu Baratnya, menekan China dan Rusia di semua lini: politik, ekonomi, militer, kemanusiaan, keamanan, sains, dan teknologi,” katanya.
“Menanggapi hegemoni terbuka dan politik kekuasaan seperti itu, kita harus terus memperdalam kerja sama strategis yang saling menguntungkan,” sambungnya seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (31/12/2021).
Selain itu, diplomat tersebut menekankan, negara-negara Barat menjalankan “yurisdiksi ekstrateritorial” dan secara sewenang-wenang menerapkan sanksi terhadap lembaga pemerintah, perusahaan, dan personel kedua negara dalam upaya untuk menghambat perkembangan mereka.
Pada 15 Desember, selama konferensi video dengan Presiden China Xi Jinping , Presiden Rusia Vladimir Putin menggambarkan hubungan mereka sebagai model kerja sama sejati di abad ke-21. Dalam beberapa tahun terakhir, karena kedua negara menjadi lebih bermusuhan dengan AS, kedua pemimpin menjadi lebih dekat, dengan Xi Jinping bahkan pernah menyebut Putin sebagai “sahabatnya.”
Awal bulan ini, Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan Beijing sepenuhnya bermaksud untuk mempertahankan hubungan yang saling menguntungkan dengan Moskow.
“Apa pun perubahan yang terjadi di dunia, persahabatan China-Rusia yang telah diturunkan dari generasi ke generasi akan selalu kuat,” katanya.
Berbicara kepada surat kabar Izvestia, Duta Besar China untuk Rusia Zhang Hanhui mengatakan bahwa bekerja sama sangat penting untuk melawan tekanan AS dan Barat.
“AS, bersama dengan sekutu Baratnya, menekan China dan Rusia di semua lini: politik, ekonomi, militer, kemanusiaan, keamanan, sains, dan teknologi,” katanya.
“Menanggapi hegemoni terbuka dan politik kekuasaan seperti itu, kita harus terus memperdalam kerja sama strategis yang saling menguntungkan,” sambungnya seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (31/12/2021).
Selain itu, diplomat tersebut menekankan, negara-negara Barat menjalankan “yurisdiksi ekstrateritorial” dan secara sewenang-wenang menerapkan sanksi terhadap lembaga pemerintah, perusahaan, dan personel kedua negara dalam upaya untuk menghambat perkembangan mereka.
Pada 15 Desember, selama konferensi video dengan Presiden China Xi Jinping , Presiden Rusia Vladimir Putin menggambarkan hubungan mereka sebagai model kerja sama sejati di abad ke-21. Dalam beberapa tahun terakhir, karena kedua negara menjadi lebih bermusuhan dengan AS, kedua pemimpin menjadi lebih dekat, dengan Xi Jinping bahkan pernah menyebut Putin sebagai “sahabatnya.”
Awal bulan ini, Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan Beijing sepenuhnya bermaksud untuk mempertahankan hubungan yang saling menguntungkan dengan Moskow.
“Apa pun perubahan yang terjadi di dunia, persahabatan China-Rusia yang telah diturunkan dari generasi ke generasi akan selalu kuat,” katanya.
(ian)