Terungkap, Laporan Saddam Hussein Sembunyi di Lubang Direkayasa Pentagon
loading...
A
A
A
BAGHDAD - Laporan pasukan Amerika Serikat (AS) menangkap mantan Presiden Irak Saddam Hussein saat dia bersembunyi di lubang bawah tanah itu hanya direkayasa Pentagon.
Pengakuan itu diungkapkan seorang penerjemah Irak yang bekerja dengan militer AS pada saat itu kepada Sputnik.
"Setelah penangkapannya, situasinya dibuat sedemikian rupa sehingga pemerintahan Amerika yang dipimpin oleh Bush bisa keluar (tanpa cedera), sehingga koalisi yang dia buat melawan Irak tidak akan dikalahkan, sehingga otoritas AS tidak akan menderita karena serangan ke Irak dengan dalih memiliki senjata pemusnah massal dan ancaman bagi perdamaian," ungkap penerjemah itu, dilansir Sputnik pada Kamis (30/12/2021).
Penerjemah menekankan bahwa dia ingin dunia tahu bahwa Hussein ada di dalam ruangan, kemungkinan besar sedang salat saat dia mengenakan jubah tradisional Arab, yang disebut dishdasha.
Penerjemah itu menegaskan, keterangan bahwa dia meringkuk di dalam lubang pada saat penangkapannya itu hanya dibuat-buat.
“Hussein tidak akan bisa masuk ke dalam terowongan, karena terlalu sempit dan presiden sudah lemah pada saat itu,” papar penerjemah itu.
"Saya pakai rompi anti peluru, saya lepas dan bisa saya paksa masuk ke lubang, saya juga bisa keluar dengan susah payah. Ya ada lubang, tapi informasi presiden ditangkap di sana ... Saya beri tahu Anda, dia ada di dalam ruangan, dia ditangkap di dalam ruangan," ujar penerjemah itu menekankan.
“Itu adalah ruang biasa tanpa sarana komunikasi, hanya berisi lemari pakaian, dua tempat tidur, radio, perekam suara, TV kecil, beberapa pakaian dan sepatu,” papar penerjemah itu.
Penerjemah itu juga mencatat bahwa pasukan AS yang menangkap Hussein mengeluarkan setidaknya 17 kotak berisi uang jutaan dolar dari rumah tempat dia bersembunyi.
"Ada kandang ternak 300 meter di seberang ruangan tempat tinggal presiden. Ini berdasarkan perkataan seorang tentara karena saya dilarang mendekati kandang karena peningkatan pengamanan. Dia mengatakan bahwa 17 besar peti ditemukan di kandang ternak, mereka sangat besar dan berisi dolar, diperkirakan beberapa juta. Ada juga emas batangan dan perhiasan, tetapi di kotak terpisah di sebelah Hussein," ungkap penerjemah yang tidak mau disebutkan namanya.
Peti-peti itu dibawa pergi ke arah yang tidak diketahui oleh unit yang menyerbu rumah Hussein, dan orang-orang Irak tidak tahu di mana mereka dibawa, atau jumlah pastinya, atau di mana semua uang itu akhirnya berakhir.
Menyusul penangkapan Hussein pada 13 Desember 2003, Pentagon mengklaim mantan presiden Irak itu ditemukan bersembunyi di lubang sedalam delapan kaki di bawah peternakan.
“Kenyataannya, Hussein berada di satu ruangan pada saat penangkapannya, tidak sadarkan diri, dan tidak mengerti apa yang dia katakan atau apa yang terjadi,” papar penerjemah, yang tidak ingin disebutkan namanya karena alasan keamanan.
Pada 30 Desember 2006, Hussein dieksekusi setelah AS menginvasi Irak dengan dalih mencari senjata pemusnah massal Irak yang diduga disembunyikan.
Keberadaan senjata semacam itu tidak pernah terbukti.
Pengakuan itu diungkapkan seorang penerjemah Irak yang bekerja dengan militer AS pada saat itu kepada Sputnik.
"Setelah penangkapannya, situasinya dibuat sedemikian rupa sehingga pemerintahan Amerika yang dipimpin oleh Bush bisa keluar (tanpa cedera), sehingga koalisi yang dia buat melawan Irak tidak akan dikalahkan, sehingga otoritas AS tidak akan menderita karena serangan ke Irak dengan dalih memiliki senjata pemusnah massal dan ancaman bagi perdamaian," ungkap penerjemah itu, dilansir Sputnik pada Kamis (30/12/2021).
Penerjemah menekankan bahwa dia ingin dunia tahu bahwa Hussein ada di dalam ruangan, kemungkinan besar sedang salat saat dia mengenakan jubah tradisional Arab, yang disebut dishdasha.
Penerjemah itu menegaskan, keterangan bahwa dia meringkuk di dalam lubang pada saat penangkapannya itu hanya dibuat-buat.
“Hussein tidak akan bisa masuk ke dalam terowongan, karena terlalu sempit dan presiden sudah lemah pada saat itu,” papar penerjemah itu.
"Saya pakai rompi anti peluru, saya lepas dan bisa saya paksa masuk ke lubang, saya juga bisa keluar dengan susah payah. Ya ada lubang, tapi informasi presiden ditangkap di sana ... Saya beri tahu Anda, dia ada di dalam ruangan, dia ditangkap di dalam ruangan," ujar penerjemah itu menekankan.
“Itu adalah ruang biasa tanpa sarana komunikasi, hanya berisi lemari pakaian, dua tempat tidur, radio, perekam suara, TV kecil, beberapa pakaian dan sepatu,” papar penerjemah itu.
Penerjemah itu juga mencatat bahwa pasukan AS yang menangkap Hussein mengeluarkan setidaknya 17 kotak berisi uang jutaan dolar dari rumah tempat dia bersembunyi.
"Ada kandang ternak 300 meter di seberang ruangan tempat tinggal presiden. Ini berdasarkan perkataan seorang tentara karena saya dilarang mendekati kandang karena peningkatan pengamanan. Dia mengatakan bahwa 17 besar peti ditemukan di kandang ternak, mereka sangat besar dan berisi dolar, diperkirakan beberapa juta. Ada juga emas batangan dan perhiasan, tetapi di kotak terpisah di sebelah Hussein," ungkap penerjemah yang tidak mau disebutkan namanya.
Peti-peti itu dibawa pergi ke arah yang tidak diketahui oleh unit yang menyerbu rumah Hussein, dan orang-orang Irak tidak tahu di mana mereka dibawa, atau jumlah pastinya, atau di mana semua uang itu akhirnya berakhir.
Menyusul penangkapan Hussein pada 13 Desember 2003, Pentagon mengklaim mantan presiden Irak itu ditemukan bersembunyi di lubang sedalam delapan kaki di bawah peternakan.
“Kenyataannya, Hussein berada di satu ruangan pada saat penangkapannya, tidak sadarkan diri, dan tidak mengerti apa yang dia katakan atau apa yang terjadi,” papar penerjemah, yang tidak ingin disebutkan namanya karena alasan keamanan.
Pada 30 Desember 2006, Hussein dieksekusi setelah AS menginvasi Irak dengan dalih mencari senjata pemusnah massal Irak yang diduga disembunyikan.
Keberadaan senjata semacam itu tidak pernah terbukti.
(sya)