Iran Sukses Luncurkan Satelit Militer, Israel Kesal
loading...
A
A
A
TEHERAN - Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran telah meluncurkan satelit militer ke orbit di tengah ketegangan yang memanas dengan Amerika Serikat (AS). Peluncuran yang diklaim Teheran sukses tersebut membuat Israel kesal dengan menyerukan masyarakat internasional menjatuhkan sanksi tambahan untuk negara para Mullah tersebut.
Peluncuran satelit militer Iran ini mengejutkan karena sudah berbulan-bulan mengalami kegagalan dan dilakukan ketika negara itu berkali-kali dihantam sanksi Amerika.
Meski IRGC Iran mengklaim peluncuran satelit yang diberi nama "Noor" atau "Cahaya" itu sukses, namun belum ada konfirmasi independen.
Departemen Luar Negeri AS dan Pentagon, yang berpendapat bahwa peluncuran tersebut memajukan program rudal balistik Iran, belum menanggapi permintaan komentar yang diajukan wartawan.
Di situs resminya, IRGC Iran mengatakan satelit itu berhasil mencapai orbit 425 kilometer (264 mil) di atas permukaan bumi. IRGC menyebutnya satelit militer pertama yang diluncurkan oleh Teheran.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Israel mengecam keras peluncuran satelit militer Teheran. (Baca: Iran Klaim Sukses Luncurkan Satelit Militer Pertama )
"Israel mengecam keras upaya peluncuran satelit militer oleh Garda Revolusi, sebuah organisasi teror yang diakui oleh Amerika Serikat," kata kementerian dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Times of Israel, Kamis (23/4/2020).
"Israel menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengutuk peluncuran itu dan menjatuhkan sanksi tambahan pada rezim Iran untuk mencegahnya dari kegiatan yang menantang dan berbahaya," lanjut pernyataan tersebut.
Peluncuran satelit dua tahap dilakukan dari Gurun Tengah Iran, namun IRGC tidak menjelaskan atau mengatakan kapan tepatnya peluncuran itu terjadi. Pasukan paramiliter Iran tersebut mengatakan mereka menggunakan pembawa satelit Ghased untuk menempatkan perangkat ke ruang angkasa, sistem yang sebelumnya tidak pernah terdengar.
Peluncuran itu terjadi di tengah-tengah ketegangan antara Teheran dan Washington karena perjanjian nuklirnya yang runtuh dan setelah serangan pesawat tak berawak AS di Irak menewaskan Jenderal Qassem Soleimani pada Januari.
Iran telah melakukan peluncuran satelit beberapa kali dalam beberapa bulan terakhir, namun berakhir dengan kegagalan. Kegagalan terbaru terjadi pada bulan Februari, ketika Iran gagal menempatkan satelit komunikasi Zafar 1 ke orbit.
Peluncuran satelit militer Iran ini mengejutkan karena sudah berbulan-bulan mengalami kegagalan dan dilakukan ketika negara itu berkali-kali dihantam sanksi Amerika.
Meski IRGC Iran mengklaim peluncuran satelit yang diberi nama "Noor" atau "Cahaya" itu sukses, namun belum ada konfirmasi independen.
Departemen Luar Negeri AS dan Pentagon, yang berpendapat bahwa peluncuran tersebut memajukan program rudal balistik Iran, belum menanggapi permintaan komentar yang diajukan wartawan.
Di situs resminya, IRGC Iran mengatakan satelit itu berhasil mencapai orbit 425 kilometer (264 mil) di atas permukaan bumi. IRGC menyebutnya satelit militer pertama yang diluncurkan oleh Teheran.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Israel mengecam keras peluncuran satelit militer Teheran. (Baca: Iran Klaim Sukses Luncurkan Satelit Militer Pertama )
"Israel mengecam keras upaya peluncuran satelit militer oleh Garda Revolusi, sebuah organisasi teror yang diakui oleh Amerika Serikat," kata kementerian dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Times of Israel, Kamis (23/4/2020).
"Israel menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengutuk peluncuran itu dan menjatuhkan sanksi tambahan pada rezim Iran untuk mencegahnya dari kegiatan yang menantang dan berbahaya," lanjut pernyataan tersebut.
Peluncuran satelit dua tahap dilakukan dari Gurun Tengah Iran, namun IRGC tidak menjelaskan atau mengatakan kapan tepatnya peluncuran itu terjadi. Pasukan paramiliter Iran tersebut mengatakan mereka menggunakan pembawa satelit Ghased untuk menempatkan perangkat ke ruang angkasa, sistem yang sebelumnya tidak pernah terdengar.
Peluncuran itu terjadi di tengah-tengah ketegangan antara Teheran dan Washington karena perjanjian nuklirnya yang runtuh dan setelah serangan pesawat tak berawak AS di Irak menewaskan Jenderal Qassem Soleimani pada Januari.
Iran telah melakukan peluncuran satelit beberapa kali dalam beberapa bulan terakhir, namun berakhir dengan kegagalan. Kegagalan terbaru terjadi pada bulan Februari, ketika Iran gagal menempatkan satelit komunikasi Zafar 1 ke orbit.
(min)