Rusia Ungkap Persiapan untuk Kemungkinan Konflik dengan Ukraina
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rusia menegaskan tidak menginginkan konflik bersenjata dengan Ukraina , tetapi akan terus mengambil langkah-langkah untuk membela diri. Hal itu diungkapkan diplomat top Rusia, karena Kiev mengklaim Moskow dapat memerintahkan serangan terhadap tetangganya.
Berbicara pada hari Rabu dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Russia Today, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan bahwa Moskow tidak ingin memilih jalan konfrontasi, mengacu pada ketegangan dengan Kiev.
Dia memperingatkan "kepala panas" di Ukraina terhadap konfrontasi militer dan mengatakan bahwa Rusia akan menanggapi setiap provokasi.
"Pilihan terserah pada mitra kami," kata Lavrov.
"Fakta bahwa pihak berwenang AS telah cukup cepat dalam mengatur kontak di masa depan, saya percaya itu adalah tanda positif, terlepas dari pekerjaan substansial di depan," imbuhnya seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (23/12/2021).
Lavrov menambahkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya mengatakan Rusia memiliki semua kemampuan untuk memastikan respons militer dan teknis penuh terhadap segala jenis provokasi yang mungkin terjadi.
Pernyataan diplomat top Rusia itu muncul di tengah meningkatnya ketegangan di timur Ukraina, dengan sejumlah pejabat Barat dan outlet berita menuduh bahwa Rusia sedang membangun pasukan di dekat garis demarkasi sebagai kemungkinan pendahuluan untuk meluncurkan invasi skala penuh ke tetangganya.
Kremlin secara konsisten menolak tuduhan itu, dengan alasan bahwa tuduhan itu tidak berdasar dan hanya menggambarkan “histeria” yang dimunculkan di media.
Berbicara pada hari Rabu dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Russia Today, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan bahwa Moskow tidak ingin memilih jalan konfrontasi, mengacu pada ketegangan dengan Kiev.
Dia memperingatkan "kepala panas" di Ukraina terhadap konfrontasi militer dan mengatakan bahwa Rusia akan menanggapi setiap provokasi.
"Pilihan terserah pada mitra kami," kata Lavrov.
"Fakta bahwa pihak berwenang AS telah cukup cepat dalam mengatur kontak di masa depan, saya percaya itu adalah tanda positif, terlepas dari pekerjaan substansial di depan," imbuhnya seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (23/12/2021).
Lavrov menambahkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya mengatakan Rusia memiliki semua kemampuan untuk memastikan respons militer dan teknis penuh terhadap segala jenis provokasi yang mungkin terjadi.
Pernyataan diplomat top Rusia itu muncul di tengah meningkatnya ketegangan di timur Ukraina, dengan sejumlah pejabat Barat dan outlet berita menuduh bahwa Rusia sedang membangun pasukan di dekat garis demarkasi sebagai kemungkinan pendahuluan untuk meluncurkan invasi skala penuh ke tetangganya.
Kremlin secara konsisten menolak tuduhan itu, dengan alasan bahwa tuduhan itu tidak berdasar dan hanya menggambarkan “histeria” yang dimunculkan di media.