Cerai dengan Putri Haya, Penguasa Dubai Diperintahkan Bayar Rp10,5 Triliun
loading...
A
A
A
LONDON - Penguasa Dubai Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum resmi becerai dengan istri keenam dan termudanya; Putri Haya binti al-Hussein . Sheikh Mohammed yang juga Perdana Menteri Uni Emirat Arab (UEA) itu diperintahkan untuk membayar penyelesaian perceraian ÂŁ554 juta (lebih dari Rp10,5 triliun).
Perintah dikeluarkan oleh pengadilan Inggris pada Selasa (21/12/2021). Uang itu harus dibayarkan kepada Putri Haya dan dua anak dari pasangan yang bercerai tersebut.
Itu merupakan perintah pembayaran tertinggi yang pernah diberikan oleh pengadilan Inggris. Menurut pengadilan, itu sebagai kompensasi perlindungan atas ancaman yang pernah dibuat sang penguasa Dubai kepada ketiga orang tersebut.
Dalam penilaian tertulis, Hakim Moor mengatakan bahwa ancaman utama bagi Putri Haya dan anak-anaknya datang dari Sheikh Mohammed.
Putri Haya, putri almarhum Raja Hussein dari Kerajaan Yordania, melarikan diri ke Inggris pada April 2019 bersama kedua anaknya. Sejak itu, dalam serangkaian dengar pendapat yang berkaitan dengan hak asuh, akses dan dukungan keuangan, yang sejauh ini menelan biaya lebih dari ÂŁ70 juta untuk biaya hukum, hakim pengadilan tinggi telah menemukan keseimbangan kemungkinan bahwa:
Pertama, Sheikh Mohammed mengatur penculikan dua anaknya yang lain, Putri Latifa dan Putri Shamsa—dalam kasus terakhir dari jalan-jalan Cambridge—dan menjadikan Putri Haya kampanye "intimidasi".
Kedua, menggunakan spyware Pegasus NSO Group, dia meretas telepon Putri Haya dan lima rekannya, termasuk dua pengacaranya, sementara pasangan itu sedang dalam proses perceraian di pengadilan.
Ketiga, agen-agen Sheikh Mohammed berusaha membeli tanah senilai ÂŁ30 juta di sebelah rumah Putri Haya di Berkshire dalam "ancaman yang sangat signifikan terhadap keamanannya".
Perintah dikeluarkan oleh pengadilan Inggris pada Selasa (21/12/2021). Uang itu harus dibayarkan kepada Putri Haya dan dua anak dari pasangan yang bercerai tersebut.
Itu merupakan perintah pembayaran tertinggi yang pernah diberikan oleh pengadilan Inggris. Menurut pengadilan, itu sebagai kompensasi perlindungan atas ancaman yang pernah dibuat sang penguasa Dubai kepada ketiga orang tersebut.
Dalam penilaian tertulis, Hakim Moor mengatakan bahwa ancaman utama bagi Putri Haya dan anak-anaknya datang dari Sheikh Mohammed.
Putri Haya, putri almarhum Raja Hussein dari Kerajaan Yordania, melarikan diri ke Inggris pada April 2019 bersama kedua anaknya. Sejak itu, dalam serangkaian dengar pendapat yang berkaitan dengan hak asuh, akses dan dukungan keuangan, yang sejauh ini menelan biaya lebih dari ÂŁ70 juta untuk biaya hukum, hakim pengadilan tinggi telah menemukan keseimbangan kemungkinan bahwa:
Pertama, Sheikh Mohammed mengatur penculikan dua anaknya yang lain, Putri Latifa dan Putri Shamsa—dalam kasus terakhir dari jalan-jalan Cambridge—dan menjadikan Putri Haya kampanye "intimidasi".
Kedua, menggunakan spyware Pegasus NSO Group, dia meretas telepon Putri Haya dan lima rekannya, termasuk dua pengacaranya, sementara pasangan itu sedang dalam proses perceraian di pengadilan.
Ketiga, agen-agen Sheikh Mohammed berusaha membeli tanah senilai ÂŁ30 juta di sebelah rumah Putri Haya di Berkshire dalam "ancaman yang sangat signifikan terhadap keamanannya".