Baru Bebas dari Penjara, Predator Seks di London Langsung Cari Mangsa

Selasa, 21 Desember 2021 - 03:00 WIB
loading...
Baru Bebas dari Penjara, Predator Seks di London Langsung Cari Mangsa
Joshua Victorin, predator seks di London yang dijatuhi hukuman seumur hidup. FOTO/Metro.co.uk
A A A
LONDON - Seorang predator seks di London, Inggris , menyerang empat wanita dalam kurun tiga jam. Serangan seksual itu dilakukan hanya beberapa hari setelah ia dibebaskan dari penjara. Pengadilan pun akhir menjatuhkan hukuman seumur hidup.

Seperti dilaporkan Metro.co.uk, Senin (20/12/2021), Joshua Victorin (25), menyerang empat korbannya dalam waktu tiga jam. Ia mendekati mereka dari belakang dengan mengenakan atasan berkerudung gelap dan masker wajah.



Pada saat itu, dia tinggal di asrama percobaan di Walworth, London selatan, menyusul hukuman penjara 12 bulan karena serangan seksual terhadap dua penjaga penjara wanita dan seorang petugas polisi.

Victorin pertama kali menyerang pada malam 23 Desember tahun lalu, ketika dia mengikuti seorang wanita saat dia turun dari bus di Peckham, London selatan. Dia menurunkan celana joggingnya, yang menyebabkan dia jatuh ke lantai sebelum melarikan diri ketika jeritan wanita itu memperingatkan orang yang lewat.

Victorin mencoba memperkosa wanita kedua pada Malam Tahun Baru di Elephant and Castle, menarik celananya ke bawah dan menyeret pergelangan kakinya ke ambang pintu gedung Universitas London South Bank. Victorin kembali kabur setelah satpam datang membantu setelah mendengar teriakan dari korban yang 'histeris'.



Pada tanggal 4 Januari, Victorin melakukan empat serangan seksual serupa terhadap wanita yang terpisah selama tiga perempat jam, antara pukul 11.00 dan 14.15. Victorin diidentifikasi setelah detektif mengira penyerang mungkin berada pada jam malam karena waktu pelanggaran dan melacaknya ke asramanya.

Dia dipenjara untuk jangka waktu minimal delapan tahun dan delapan bulan setelah mengaku bersalah atas dua tuduhan percobaan pemerkosaan dan empat tuduhan penyerangan seksual.

"Pelanggaran ini dapat dilihat sebagai bagian dari kampanye pemerkosaan dan penyerangan seksual terhadap wanita yang berjalan sendirian di jalan-jalan London. Ini, sejujurnya adalah mimpi buruk kebanyakan orang dalam situasi ini,” kata Jaksa Claire Harden-Frost.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1389 seconds (0.1#10.140)