Dahsyatnya Pesta Musik 4 Hari di Arab Saudi, Berhenti Hanya saat Azan dan Salat

Senin, 20 Desember 2021 - 11:34 WIB
loading...
Dahsyatnya Pesta Musik...
Festival musik elektronik MDLBeast Soundstorm 2021 di Riyadh, Arab Saudi. Pesta musik ini hanya berhenti 15 menit saat azan dan salat. Foto/Arab News
A A A
RIYADH - Pesta musik elektronik "MDLBeast Soundstorm 2021" telah berlangsung spektakuler selama empat hari di Riyadh, Arab Saudi . Festival ini hanya berhenti 15 menit saat waktu azan dan salat lima waktu.

Festival "MDLBeast Soundstorm" dimulai sejak 16 Desember dan berakhir 19 Desember 2021. Para penonton pria dan wanita bercampur, menyanyi dan bergoyang mengikuti para penghibur di atas panggung. Mereka juga datang dengan busana skinny jeans robek dan sepatu bot, busana yang tak biasa di kerajaan Islam.



Pemandangan seperti ini tak pernah terpikirkan terjadi di Arab Saudi lima tahun lalu.

Festival musik elektronik selama akhir pekan lalu menyoroti reformasi di kerajaan konservatif di bawah Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Hanya dalam beberapa tahun, Pangeran Mohammed telah mencabut larangan wanita mengemudi, melonggarkan segregasi gender dan melucuti kekuasaan polisi agama—yang biasa berkeliaran di jalan-jalan menghukum restoran yang memutar musik.

Sebaliknya, festival "MDLBeast Soundstorm" didukung oleh pemerintah dan termasuk pertunjukan oleh DJ global seperti Tiësto dan Armin van Buuren.

Penyelenggara mengatakan lebih dari 180.000 orang menghadiri malam pembukaan, mendorong batas ketika kerajaan mulai berubah.

“Izinkan kami maju, izinkan kami untuk mewakili diri kami dengan cara yang kami rasa cocok,” kata Pangeran Fahad al-Saud, anggota keluarga kerajaan dan pengusaha yang hadir dengan jaket bermotif psikedelik dan eyeliner berkilau.

"Kami sangat ingin menjadi bagian dari komunitas internasional, tetapi kami tidak dapat menahan diri setiap kali kami mencoba membuat kemajuan karena tidak terlihat seperti yang ingin Anda lihat," katanya lagi, seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (20/12/2021).

Sebelumnya, Arab Saudi menjadi tuan rumah balapan Formula One—ajang internasional yang mustahil terjadi di kerajaan Islam tersebut pada masa lalu.

Baru-baru ini, Arab Saudi menerima kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Kunjungan itu menggarisbawahi fakta bahwa setiap pengucilan di panggung dunia sebagian besar telah berlalu untuk Pangeran Mohammed bin Salman, yang menghadapi kecaman global setelah pembunuhan 2018 terhadap kritikus pemerintah Jamal Khashoggi oleh agen-agen Saudi di Istanbul.



Rencana Pangeran Mohammed bin Salman untuk mendiversifikasi ekonomi yang bergantung pada minyak membutuhkan pengembangan sektor-sektor baru seperti hiburan dan pariwisata. Setelah menutup perbatasan kerajaan selama sebagian besar pandemi virus corona, para pejabat ingin menebus waktu yang hilang—bahkan ketika varian virus omicron mendorong lonjakan kasus di negara lain.

Pada festival film internasional baru-baru ini di Jeddah, para wanita tampil di karpet merah dengan gaun tanpa lengan dan Adam Ali memenangkan penghargaan sebagai aktor terbaik.

Supermodel Inggris Naomi Campbell juga difoto sedang duduk di lantai di depan makanan tradisional Saudi, makan dengan tangannya.

“Sekarang semuanya ada di sini dan dunia telah datang kepada kami,” kagum Abdullah Alghamdi (29), yang menghadiri festival musik akhir pekan.

“Sejujurnya ada begitu banyak acara sehingga Anda tidak tahu harus pergi ke mana.”

Adegan di festival musik adalah yang paling ekstrem. Wanita memamerkan gaya mereka, mengenakan segala sesuatu mulai dari celana ketat hingga jubah panjang dan cadar. Bahkan, ada orang-orang mabuk tersandung melalui kerumunan dengan aroma ganja di samping tampilan budaya lokal yang terbatas namun menonjol.

Alkohol dan homoseksualitas masih ilegal di Arab Saudi, tetapi acara tersebut menciptakan suasana seperti karnaval, membuka ruang untuk menguji batas.

Setiap suara kritis sebagian besar diam. Di bawah Pangeran Mohammed, pembukaan sosial Arab Saudi telah dilakukan dengan tindakan keras terhadap perbedaan pendapat domestik.

Bagi Ibrahim Fahad, seorang mahasiswa pariwisata dan perhotelan berusia 21 tahun, festival itu adalah mimpi yang telah lama ditunggu-tunggu.

"Saya bahkan tidak bisa menggambarkan perasaan saya," katanya. "Sebelum musik dibuka di Arab Saudi, saya biasa bepergian untuk melihat artis seperti The Chainsmokers. Sekarang saya bisa tinggal di rumah, karena mereka ada di sini.”
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Viral, Video Musik Yaman...
Viral, Video Musik Yaman Ledek Para Pemimpin Arab yang Dianggap Kawan Israel
Jelang Haji, Arab Saudi...
Jelang Haji, Arab Saudi Tangguhkan Visa Warga 14 Negara Termasuk Indonesia, Ada Apa?
Trump dan Presiden Suriah...
Trump dan Presiden Suriah akan Bertemu di Arab Saudi
5 Tradisi Lebaran Terunik...
5 Tradisi Lebaran Terunik di Dunia, Ada Adu Pecah Telur Rebus di Afghanistan
Trump akan Berkunjung...
Trump akan Berkunjung ke Arab Saudi pada Pertengahan Mei
11 Negara Merayakan...
11 Negara Merayakan Idulfitri pada Minggu, 15 Negara Putuskan Senin
Arab Saudi dan Negara-negara...
Arab Saudi dan Negara-negara Teluk Rayakan Idulfitri Hari Ini
Eks Agen CIA Klaim Tahu...
Eks Agen CIA Klaim Tahu Lokasi Tabut Perjanjian yang Disebutkan dalam Alkitab
Terungkap! Apple Kirim...
Terungkap! Apple Kirim 5 Pesawat Berisi iPhone dari India ke AS Sebelum Trump Umumkan Tarif Baru
Rekomendasi
3 Fakta Timnas Indonesia...
3 Fakta Timnas Indonesia U-17 Lolos ke Piala Dunia U-17 2025
Audi Ancam Keluar dari...
Audi Ancam Keluar dari AS Jika Kebijakan Tarif Impor Tidak Dihentikan
Politik Disinformasi...
Politik Disinformasi dan Gangguan Perhatian Kolektif
Berita Terkini
Ini Tuntutan Masa Demonstran...
Ini Tuntutan Masa Demonstran Amerika, Banyak Kebijakan Partai Republik Diprotes
1 jam yang lalu
3 Tuntutan Masa Demonstran...
3 Tuntutan Masa Demonstran AS, Salah Satunya Menentang Tindakan Sewenang-wenang Trump
1 jam yang lalu
Mengejutkan, Miliarder...
Mengejutkan, Miliarder AS Bill Ackman Desak Trump Hentikan Perang Nuklir Ekonomi di Setiap Negara
1 jam yang lalu
Iran Cemas Gara-gara...
Iran Cemas Gara-gara Medianya Serukan Pembunuhan Donald Trump
2 jam yang lalu
Pria Ini Hendak Ziarah...
Pria Ini Hendak Ziarah Makam Leluhur, tapi Kuburan Lenyap Jadi Ladang Tebu
3 jam yang lalu
Balas Tarif Trump, Cara...
Balas Tarif Trump, Cara China Ini Bisa Buyarkan Proyek Jet Tempur Siluman F-47 AS
3 jam yang lalu
Infografis
4 Tentara AS Tewas saat...
4 Tentara AS Tewas saat Latihan Tempur di Dekat Sekutu Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved